part 36

5.9K 692 102
                                    

Kini semua anak muda tengah menjalani hukuman, mereka berdiri selama dua jam lamanya.

Hari semakin malam, tapi orang itu pun tak memberi istirahat atau pun pulang

"Kalian itu masih bocah aja sudah ingin menjadi sok jagoan kalian" Kata orang itu.

"Eh, enggak kok om, kami cuman di ajak sama abang kami" Kata marck dengan wajah watados.

"Saya tidak suruh kamu berbicara" Tegas orang itu.

Marck langsung kicep, erlan dan Rio menahan tawa nya.

Sedangkan Andrew dan Jack mereka berdua tertembak di bagian kaki, jadi mereka dilarikan ke rumah sakit.

Kini hanya tersisa anak buah mereka saja.

"Aduhhh om capek mana ngantuk lagi" Kata erlan sambil memejam kan mata.

"Hoooaaammmmm" Erlan menguap lebar.

"Anjir bauk nya" Kata Rio disamping erlan.

"Anjing" Ketus erlan.

"Diam" Kata orang itu.

"Kau anak erd bukan, pulang lah, kalian berdua juga" Kata orang itu.

Mereka bertiga mengangguk dan membawa motor masing masing ke rumah mereka.

Lah mereka kok boleh pulang

Curang dasar pilih kasih

Heh pak tua kami juga mau pulang

Bapak jangan marah terus entar asam urat kambuh loo

Anjing lah

Hooooammmm

Itu suara para lelaki yang masih menjalani hukuman.

"Diam kalian semua, jika kalian masih saja seperti ini maka saya yang akan menghabisi kalian satu persatu" Kata orang itu.

"Bubar" Mereka semua pun bubar dan pergi kerumah masing masing.
_______________________

Erlan kini sudah sampai di masion ia melirik jam pukul 12malam.

Erlan masuk dengan mengendap endap.

Tak

Lampu ruang tamu masion menyala, dapat melihat erd menahan amarah yang akan meledak, ia berjalan kearah erlan.

"Bagaimana menyenangkan" Kata erd dengan dingin.

"Emm anuu dadd emm anuu" Kata erlan dengan gugup.

"Pergi ke kamar mu sekarang" Kata erd dengan dingin, erlan pun mengangguk patuh, tetapi baru saja menginjak tangga pertama.

Brakk

Prank

Prank

Brakk

Bugh

Bugh

Erlan terkejut ia melihat daddy nya menghempas semua barang yang ada di ruang tamu dengan brutal.

Erlan gemetar, kaki nya jely, ia tau daddy nya seperti ini karena dirinya. Erlan ingin menghampiri tetapi ia ditahan seseorang.

"Jangan mendekati daddy" Kata edmark.

"Kenapa" Tanya erlan.

"Kenapa" Kata edmark sambil tersenyum miring.

"Ini kan yang kau mau, kau tau daddy seperti itu karena ulah mu, daddy memberi mu kebebasan bukan artinya kau berbuat semau mu, apa lagi hal buruk" Kata edmark.

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang