part 14

12.4K 812 16
                                    

Kini erlan sudah diperbolehkan pulang karena kondisi nya sudah membaik. Semuanya bergegas menuju mobil yang dikemudikan  oleh Tomi. Kini semua menuju masion, tapi pas dipertengahan jalan mereka dihadang beberapa orang berbaju serba hitam.

Cittttttttt

"Kau bisa tidak mengemudi dengan benar tomi!!".bentak erd.

" Maaf tuan didepan kita, ada orang yang menghadang jalan kita tuan"ujar Tomi.

Erd menggeram marah.
"Kalian tunggu disini, Elina kau jaga erlan" Tegas erd. Mereka berdua mengangguk. Erd langsung menelfon anak buahnya, untuk segera datang ke tempat erd dihadang.

Erd turun bersama Tomi. Tidak lupa ada anak nya empat orang di belakang, mereka memakai mobil satunya lagi.

"Siapa kalian" Tanya erd dengan nada dingin nya.

Karena orang orang tersebut tak menjawab, mereka malah menyerang erd, tapi untung saja anak buah erd datang tepat waktu, dan tanpa basa basi mereka menghajar orang orang tersebut dan saling tembak menembak.

Erd terdiam sejenak ia melihat orang orang yang menghadang nya tadi, ia melihat bahwa orang orang tersebut bukan berasal dari negaranya melainkan dari negara lain. Ia tahu siapa bos mereka.

Dor

Dor

Akhhhhhh

Bughh

Bughhhh

Akkhhhh

Dorrr

Dorrr

Semua orang yang menghadang jalan erd mati, tapi erd tidak lah bodoh, ia tahu ada seseorang dibalik pohon, yang sedang menyaksikan perkelahian nya dengan orang orang tadi. Ia hanya saja pura pura tidak tau. Ia langsung tersenyum mengerikan, ia tak membunuh orang tersebut, ia membiarkan nya saja, ia ingin melihat permainan orang itu. Ia tau itu mata mata dari musuhnya.

"Semua ayo kita pulang" Ujar erd dingin.

"Baik tuan" Jawab seluruh bodyguard nya.

Anak anak erd sudah pulang duluan, kini erd dan Tomi memasuki mobil tersebut.

"Daddy.... Daddy tidak apa apakan" Tanya erlan dengan khawatir.

"Tidak boy,,, daddy kan kuat, tidak ada yang bisa mengalahkan daddy mu yang kuat ini" Jawab erd dengan sombongnya, Elina hanya memutar kedua bola matanya, ia malas mendengar bacot suaminya itu.

"Daddy ini bagaimana, disini aku khawatir kan daddy, daddy malah santai santai saja mengatakannya" Ketus erlan, daddy nya ini tidak tau apa kalau ia mengkhawatirkan dirinya.

"Heyy boyy yang penting kan daddy selamat" Jawab erd dengan santai.

"Hiks daddy tidak tau rasanya ditinggal orang yang kita sayang sejak kecil, aku tak mau mengalami nya lagi, aku tak mau daddy kenapa napa hiks"jawab erlan dengan tangisnya.

" Hay boy maafkan daddy telah membuat mu khawatir"ujar erd dengan penyesalan nya. Ia senang jika putra nya ini mengkhawatirkan dirinya. Erlan hanya diam ia langsung menutup matanya, ia bersandar di dada mommy nya.

"Makanya kalau ngomong tuh di fikir dulu, suka sekali kau membuat aku dan erlan khawatir" Ketus istrinya.

"Sayang.... " Ucap erd terputus

"Sudah lah kau diam saja dad aku malas berbicara dengan mu" Ketus Elina, percaya lah Elina tadi sangat khawatir suaminya akan terbunuh, tapi erd hanya mengatakan bahwa dirinya itu tidak kenapa napa malah suaminya sombong atas tindakannya.

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang