part 29

7.5K 782 80
                                    

Kini erlan berada di ruang tamu, ia masih kepikiran siapa yang menelfon dirinya dan orang itu bilang "papa", ia jadi takut akan hal itu, ia belum siap berpisah dari daddynya.

Erlan pun langsung menelpon abang nya

" Abang ke tempat erlan, erlan takut bang"kata erlan

"Abang akan kesana tenang lah" Kata Edward dari sebrang sana

Erlan kini hanya diam di sofa sambil menggigit kuku tangannya perasaan nya menjadi tak enak.

Di masion

Edward bergegas turun ia ingin menemui sang adik dan diikuti oleh kedua saudaranya

"Mau kemana kalian" Tanya daddy

Mereka tak menjawab mereka langsung bergegas pergi menemui sang adik

Di pertengahan jalan  mereka dicegat para bodyguard

Edward mengeram ia langsung saja menodongkan pistol itu kesemua bodyguard yang menghadang mereka.

Dor

Dor

Dor

Dor

Dor

Mereka saling menodongkan  senjata, dan dalam sekejap musuh tumbang, Edward langsung masuk ke mobil dan mengemudi dengan kecepatan penuh. Pikirannya sedari tadi hanya erlan.

Sesampai nya di gubug itu, mereka masuk dan tak menemukan erlan.

Mereka dapat melihat para bodyguard yang berjaga tumbang dan pecahan dimana mana.

Drrttttttt

"Mencari adik mu hm"

"Bajingan kau"

"Huu tenang aku tak akan menyakitinya, kalian tenang saja, aku akan membuat anakku erlan melupakan kalian"

"Jangan sampai aku memenggal kepala mu Javier Hanson manuel"

"Hahaa kau terlalu marah, santai saja, aku akan membawa anak ini pergi jauh dari kalian".

Panggilan pun langsung terputus, Edward langsung saja bergegas kembali ke masion, ia harus memberi tahu bahwa erlan sudah berada di tangan Javier.

Ia mengemudi dengan laju tanpa memperduli umpatan dari pengendara lainnya.

🐒🐒

Ditempat lain, erlan masih terlelap di kasur yang empuk dan mewah, setelah beberapa jam ia pingsan akhirnya ia bangun, dan terasa sedikit pusing di kepalanya.

Erlan pun menduduki dirinya sambil memijit pelipisnya.

Ceklekk.

Pintu itu terbuka terdapat pria paruh baya yang masuk dan menatap dirinya dingin.

Setelah beberapa menit terdiam, pria itu pun membuka suara.

" Sudah bangun son"ucap Javier.

"Buta atau apa ini orang, kagak liat apa gua dari tadi bangun, fikss ini mah buta" Batin erlan.

"Jawab  son" Dingin javier

"Su.. Sudah om" Kata erlan sambil menunduk

"Papa son" Tegas Javier.

Erlan diam

"Son" Dingin Javier.

"I.. Iya pa" Kata erlan dengan sedikit takut.

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang