part 26

7.1K 799 153
                                    

Edward beserta kedua adiknya mencari sang adik bungsu, sungguh jiwa mereka ingin sekali memenggal kepala wanita tersebut, tapi mereka tidak boleh terburu buru, mereka ingin melihat bagaimana sang daddy dan mommy mengatasi cia, mereka akan mengikuti alur permainan wanita itu.

"Dimana erlan" Kata elmars mencari sang adik.

"Brengsek!, lihat saja, apa yang akan aku lakukan jika terjadi pada adik ku" Geraman Edward.

"Lacak GPS erlan" Kata elmarkk.

Kini Edward sedang melacak keberadaan adik nya.

"Ketemu" Kata Edward.

Disisi lain erlan sedang termenung di pinggir danau, ia melihat bayangan nya didalam air, ia meneteskan air matanya.
Dan terisak pelan.

"Hikss jahat hikss" Kata erlan dengan sendu.

Disini para abang nya turun dari mobil, ia melihat sekeliling dan akhirnya mereka melihat seorang remaja sedang menunduk, mereka bertiga pun menghampiri anak itu, sampainya dibelakang erlan, Edward langsung mendekap adiknya, ia takut jika adiknya ini mencoba bunuh diri.

"Erlan apa yang kau lakukan" Kata Edward.

"Kalian ngapain kesini" Ketus erlan.

"Tentu menjemput mu, ayo pulang" Kata elmars.

"Pulang kemana, kalian tidak lupa jika aku di usir dari rumah itu" Kata erlan

"Kau tak akan pulang ke masion, mari ikut kakak"

Mereka pun pergi menaiki mobil yang mereka bawa. Menuju tempat dimana kakaknya membawa sang adik.

Skip

Di masion kini hanya tinggal sang daddy, mommy,ersan dan si cia. Sang daddy diam dengan wajah khawatir, ia mengusap kasar wajahnya , tapi entah mengapa merasa ada yang aneh di dapur tadi,ia seperti melihat ada yang janggal dari perbuatan cia, tapi ia tepis fikiran itu, bagaimana pun juga cia itu calon menantunya.

"Dimana erlan" Khawatir erd, ia sungguh menyesal telah menampar sang bungsu dan mengatai kata kata yang menyakiti putranya.

Sedangkan cia ia tersenyum licik tetapi ia juga waswas karna ia tau pasti suatu saat nanti ia akan mendapat ganjaran nya. Ia harus bertindak cepat.

"Daddy jangan khawatir, kan masih ada cia yang senantiasa selalu menghibur daddy, daddy juga bisa menganggap aku seperti anak mu" Kata cia tersenyum manis. Erd diam saja, entah mengapa rasa benci sedikit demi sedikit tumbuh pada dirinya kepada cia.

"Aduh sudah malam, sayang antarin aku pulang donk" Kata cia dengan rengekan manjanya.

"Cia kamu nginap aja disini, kamu kan belum pernah menginap" Kata mommy dengan senyum tipis.

"Emang boleh mommy" Kata cia dengan mata yang berbinar.

"Boleh donk sayang" Kata mommy.

"Emmm boleh gak cia sekamar dengan ersan" Kata cia dengan tampang imutnya. Ersan sontak saja melotot.

"Tidak" Jawab ersan dengan dinginnya.

"Kenapa, kan aku juga akan jadi calon mantu disini, iya kan mommy" Kata cia.

Sang mommy hanya diam.

"Kau ku antar pulang ayokk" Kata ersan dengan menarik tangan cia sedikit kasar.

"Auu pelan pelan donk, kan aku juga dikasih izin sama mommy untuk menginap disini" Kata cia dengan nada rengekan

"Kamu seharusnya malu cia, kamu itu perempuan, jaga harga diri kamu" Kata Sang daddy dengan tegas.

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang