Brak
Lemparan bola Dirga meleset jauh dari ring. Menimbulkan bunyi yang keras menandakan lemparannya tidak main-main. Setelah satu jam bermain tanpa henti Dirga meleparkan bola asal dan merebahkan tubuhnya ditengah lapangan. Napasnya memburu dengan keringat membasahi tubuhnya.
Sunyi
Dirga suka ini. Kesunyian ini seolah bisa menggemakan napasnya yang sedang memburu. Dirga memejamkan matanya menikmati sensasi nyaman dalam kesunyian.
"Kali ini apa?" tanya seseorang memecah kesunyian
"Krystal" jawabnya singkat tanpa melihat sosok itu. Tanpa melihat Dirga sudah hafal diluar kepala suara itu.
"Jadi udah sedeket apa lo sama dia?" tanya orang itu sambil ikut merebahkan diri disebelah Dirga.
"Idk but she needs me more than anyone" balas Dirga ragu
"Then Quenn? She didn't need you more than anyone too?" orang itu Nico bertanya heran
"Yeah. They're need me actually" sergah Dirga cepat
"Nah. Jangan buat keputusan yang salah Dir. Salah satu dari mereka really need you more than anyone. Lo bahkan baru kenal Krystal beberapa bulan kebelakang. Jangan sampai lo menyesal untuk yang kedua kali." ucap Nico lalu bangkit meninggalkan Dirga dalam kesunyian.
***
Hari ini Quenn sudah diperbolehkan untuk masuk sekolah. Dokter juga bilang tidak ada masalah serius jadi Quenn hanya perlu beristirahat dua hari saja. Selama dua hari ini Quenn memilih menghabisakan waktu meningkatkan moodnya. Seperti bernyanyi dan bermain piano. Jeffran adalah satu-satunya yang menjadi supporter Quenn siang dan malam. Terkadang Jeffran mengajak Quenn untuk berkeliling saat malam hari. Benar-benar mengajak Quenn untuk refreshing.
"Quenn udah siap?" Jeffran menyembulkan kepalanya dibalik pintu kamar Quenn.
"Udah Kak. Ayo berangkat!" seru Quenn semangat lalu berjalan keluar kamar.
"Kamu gak sarapan dulu? Tadi Bibi udah masakin nasi goreng kesukaan kamu." Jeffran menahan tangan Quenn saat Quenn sudah hampir sampai ruang tamu.
"Emm.. Dibekal aja boleh? Quenn lagi gak mood sarapan Kak" ucap Quenn dengan mata bulat berbinar
"Hais.. Udah jangan gitu mukanya. Selalu deh ngerayu. Yaudah Kakak bilang Bibi dulu. Tunggu dimobil sana" omel Jeffran jengah
"Oke siap" seru Quenn senang.
Quenn menghabiskan waktu menunggunya untuk berkonser didalam mobil. Speaker yang ada didalam mobil sedang terputar dengan suara yang keras. Bahkan suaranya hingga keluar dari mobil.
"Quenn.. Telinga kamu apa gak sakit kalo dengerin lagu kayak gitu kencengnya?" tanya Jeffran setelah mematikan speaker itu.
"Kan aku lagi konser Kak hehe" cengirnya. Quenn bahkan tidak menyadari entah sejak kapan Jeffran masuk ke dalam mobil. Terlalu asik dengan musiknya.
"Yaudah. Sekarang kita berangkat ya" ujar Jeffran lembut.
Setelah 30 menit berkendara akhirnya mereka sampai dipelataran sekolah. Sebenarnya Quenn sedikit gugup untuk kembali memasuki sekolahnya. Tapi didalam dirinya sudah bertekad kuat agar tidak takut. Rasa takut itu akan terus menggerogoti jiwanya jika dirinya tidak melawan.
"Quenn dengar. Apapun yang terjadi nanti Kakak akan selalu ada disisimu. Benar ataupun salah Kakak gak akan pernah biarin kamu terluka sedikitpun. Kakak yakin kamu pasti bisa lawan rasa takutmu. Kalau ada apa-apa panggil Kakak secepatnya ya?" Jeffran memberikan rasa tenang untuk Quenn sebelum memasuki sekolahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
QUENN
Dla nastolatkówQuenn Cassandra cewek cantik periang yang selalu jadi pusat perhatian orang-orang. Bagaimana tidak ? Dia sangat pandai dan berkompeten dalam bidang apapun terlebih dalam dunia musik. Terlahir sebagai anak tunggal tidak membuatnya kesepian karena dia...