Empatpuluh Dua

168 6 0
                                    

Quenn duduk terdiam dibangku yang sebelumnya ia tempati dengan Dirga. Quenn masih tidak percaya Dirga meninggikan suaranya seperti itu. Kenapa Dirga sangat marah saat dirinya menampar wanita licik itu? Padahal Dirga juga tau kalau Krystal adalah dalang dibalik penculikannya waktu itu.

Quenn memutuskan untuk menunggu hingga Dirga kembali. Quenn yakin Dirga akan kembali dan meminta maaf karena sudah membentaknya tadi. Tas sekolah Dirga juga masih disini. Pasti Dirga akan kembali setidaknya untuk mengambil tas sekolahnya.

Satu jam berlalu tapi Dirga belum juga kembali. Jam pulang sekolah sudah berakhir dua jam yang lalu pasti sekolah sudah sepi. Apalagi hari sudah menunjukkan pukul lima sore. Sebentar lagi gelap dan juga Quenn harus menghadiri ulang tahun Keysha pukul tujuh malam. Ugh bagaimana ini?!

"Quenn! Hah! Hah" Jeffran datang dengan napas terengah. Wajahnya terlihat panik dan lega disaat yang bersamaan.

"Kak? Kenapa?" tanya Quenn heran melihat bodyguardnya datang dengan kacau.

"Kamu kemana aja? Ini udah 3 jam lo dari jam pulang sekolah?! Sekolah juga udah sepi. Aku panik cari kamu kemana-mana gak ada. Ternyata disini, Ngapain sih?!" omel Jeffran sambil mengusap keringatnya yang bercucuran.

"Aku nunggu Dirga Kak. Tasnya masih disini nih" jawab Quenn santai

"Hah? Dirga kan udah pulang dari tadi." Jeffran terkejut. Bagaimana tidak? Dirga sudah pergi dengan seorang gadis dari satu jam yang lalu. Apa Quenn tidak tau hal itu?

"Oh udah pulang ya? Yaudah Kak ayo pulang. Aku harus ke salon buat acara nanti malem." Quenn beranjak sambil membawa tas miliknya dan milik Dirga.

"Sini Kakak bawain" Jeffran mengambil alih kedua tas itu dari gendongan Quenn. Berjalan mengikuti Quenn dengan heran. Apa yang terjadi?

Pukul tujuh tepat Quenn datang ke kediaman Keysha dengan penampilannya yang sangat anggun bak seorang Ratu sungguhan. Ditangannya memegang bungkusan kado yang cukup besar. Langkahnya mengarah kedalam ruang tamu yang disulap menjadi kerajaan animasi. Dekorasinya sangat mewah membuat Quenn terpana saat memasuki ruangan itu.

"Kak Quenn!!" suara cempreng Keysha memanggilnya dari singgahsana sang Ratu Kecil itu.

Quenn menoleh lalu tersenyum melihat bocah lucu itu berbalut gaun yang sama dengan dirinya. Quenn melangkah mendekati bocah itu dengan riang.

"Heyy.. You look so beautiful My little queen" sapa Quenn kepada bocah lucu itu.

"Yeah.. You look beautiful too!!" jawab bocah itu antusias

"Nah. Hadiah untuk Ratu kecil Keysha. Selamat ulang tahun sayang. Semoga Keysha jadi anak yang membanggakan ya" Quenn berucap sambil mengecup pelipis Keysa sayang.

"Thank you. I love youuu" Keysha memeluk Quenn dengan tawa bahagia

Disudut lain terlihat Dirga sedang memandangi interaksi kedua Ratu berbeda usia itu. Quenn tampak sangat cantik dengan balutan gaun hitam itu. Quenn juga tampak anggun dan elegan disaat yang bersamaan. Ingin rasanya Dirga menghampiri dan memuji kecantikan Quenn yang tidak ada duanya malam ini. Tapi egonya terlalu tinggi. Dirga masih enggan menemui Quenn. Dirga ingin Quenn mengambil pelajaran dari amarahnya hari ini.

"Kak Dirga! Sinii!" Keysha memanggil Dirga yang sedang termenung disudut ruangan.

Dirga berdandan bak pangeran dalam negeri dongeng. Tak dapat dipungkiri bahwa Dirga terlihat tampan dan gagah. Quenn tersenyum senang melihat Dirga dengan dandanan setampan itu. Tapi senyumnya memudar ketika melihat sosok lain sedang menggandeng lengan Dirga. Itu Krystal, berdandan bak seorang Putri yang menggandeng pangerannya. Menyebalkan sekali!

QUENNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang