Hari ini Quenn bertekad untuk masuk sekolah. Sudah hampir satu minggu berdiam diri dirumahnya. Setiap hari pula Dirga dan Aldo bergantian mengunjungi Quenn. Memberikan kata-kata motivasi dan menguatkan Quenn. Meyakinkan Quenn bahwa tidak akan ada yang mencelakainya. Everything will be okay.
Quenn duduk didepan meja riasnya dengan wajah gugup. Memoles sedikit wajah pucatnya dengan bedak tipis dan mengoleskan sedikit lip balm pada bibirnya. Saat menyisir rambut panjangnya Quenn berhenti sejenak. Sebuah ide lucu terlintas di kepalanya.
Membuka laci paling bawah Quenn mengambil sebuah gunting. Menyisir dan menata rambutnya kemudian memotong sebagian besar rambutnya. Perlahan tapi pasti Quenn memangkas rambut panjangnya menjadi sebatas bahu.
Senyum cerah terpatri diwajahnya. Rambutnya sudah tertata rapi. Wajahnya jadi terlihat lebih chubby dari biasanya. Menambah kesan imut yang dimiliki Quenn. Kini Quenn merasa lebih fresh. Kepercaya diriannya meningkat.
"You can do it Quenn!" ucap Quenn menyemangati dirinya.Setelah selesai dengan penampilannya Quenn beranjak untuk pergi ke sekolah. Supir Quenn sudah menunggu sejak sepuluh menit yang lalu. Ya mulai sekarang Quenn tidak akan diijinkan pergi kemanapun seorang diri. Supir sekaligus bodyguardnya akan selalu mengikuti dan memantau keseharian Quenn.
"Sudah siap Non?" tanya sang supir segera membuka pintu mobil untuk anak majikannya itu.
Quenn memandang aneh lelaki didepannya itu. Lelaki yang lebih tua tiga tahun darinya itu bertubuh tegap memakai pakaian serba hitam yang kontras dengan kulit putihnya. Wajahnya yang tertutup topi hitam itu dibisa dibilang cukup tampan menurutnya. Bahkan jika mengikuti audisi sebagai idol pun pasti akan langsung diterima. Jam tangan hitam yang dipakainya pun terlihat mahal. Tapi anehnya kenapa lelaki itu malah berkerja sebagai bodyguardnya?
"Yeah. Anyway panggil Quenn aja deh Kak. Gak enak banget formal gitu" jawab Quenn pada sang supir. Namanya Jeffran, Quenn memilih memanggil dengan sebutan Kakak. Anggap saja Quenn memiliki Kakak lelaki baru.
"Sepertinya itu tidak sopan." sahut Jeffran kikuk. Tangannya mempersilahkan Quenn untuk masuk. Kemudian dirinya berjalan memutar untuk memasuki mobil dan duduk dibangku setir.
"No. Aku lebih muda kok. Biar lebih akrab jangan pakai bahasa formal." jawab Quenn saat Jeffran sudah duduk di bangku setir.
"Tapi Tuan dan Nyonya pasti akan marah jika mendengar saya kurang ajar dengan Nona." timpal Jeffran teguh pendirian.
"Waktu gak ada Mama Papa aja kok. Pas ada mereka Kakak boleh formal gitu. Oke kan Kak?" tanya Quenn antusias.
"Okay" final Jeffran lalu menjalankan mobilnya menuju sekolah Quenn.
Tigapuluh menit kemudian mereka sampai disekolah Quenn. Sekolah sudah cukup ramai. Banyak siswa siswi yang masih berkeliaran diparkiran sekolah. Setelah memarkirkan mobil dengan benar Jeffran keluar dari bangku kemudi membukakan pintu untuk Quenn. Seluruh pasang mata memandang kagum sekaligus heran dengan sosok yang keluar dari mobil Quenn. Benar kan? Jeffran ini terlalu tampan untuk menjadi seorang supir.
"Thank you Kak. Quenn masuk dulu ya" pamit Quenn dengan senyum cerah. Jeffran hanya menganggukkan kepalanya serta membalas senyum Quenn.
Saat berjalan menuju kelas Quenn sedikit risih karena semua orang menatap Quenn. Ada yang berwajah cerah ada juga yang berwajah julid. Quenn tidak terlalu peduli dan memilih untuk berjalan cepat menuju kelasnya. Dalam hati Quenn berusaha tenang agar tidak memancing rasa traumanya.
"You can do it.." gumam Quenn berulang-ulang
"WELCOME BACK QUENNN!!"
Ketika membuka pintu kelasnya Quenn terkejut dengan teriakan teman-teman sekelasnya. Mereka semua menghias kelas dan membawa spanduk? Bertuliskan selamat datang kembali Quenn. Mata bulat Quenn berbinar ceria melihat teman sekelasnya peduli padanya. Ketakutan Quenn menghilang seketika.
Teman-temannya peduli padanya. Rachel, Lavina, Sam, Nico, Dirga, Kak Aldo semua ada untuknya. Jadi untuk apa lagi ketakutannya selama ini? Semua orang peduli padanya. Hatinya menghangat melihat keceriaan teman-temannya. Quenn melangkah menuju teman-temannya dengan senyum cerah.
"Queeeennn... I miss you so bad!!" seru Rachel memeluk Quenn dengan heboh.
"Me too Queennnn" sahut Lavina ikut bergabung memeluk Quenn.
"Gue juga Quenn. Gue kangeenn bangeett!" sambung Sam yang hendak memeluk Quenn
"Eits mau ngapain lo? Belum pernah digebuk lo ya?!" ancam Dirga dengan menarik kerah belakang baju Sam. Enak saja main peluk!
"I miss you too guys. Thankyou for surprising me" ucap Quenn kepada semua orang yang ada dikelasnya.
"Quenn lihat kan? Banyak yang peduli sama lo. Jangan takut lagi kita semua ada buat lo" ucap Aldo menghampiri Quenn. Tangannya terangkat untuk mengelus pucuk kepala Quenn.
"Makasih Kak. Aku janji gak akan takut lagi. Makasih Dirga!" jawab Quenn semangat

KAMU SEDANG MEMBACA
QUENN
Fiksi RemajaQuenn Cassandra cewek cantik periang yang selalu jadi pusat perhatian orang-orang. Bagaimana tidak ? Dia sangat pandai dan berkompeten dalam bidang apapun terlebih dalam dunia musik. Terlahir sebagai anak tunggal tidak membuatnya kesepian karena dia...