Sembilan Belas

308 10 3
                                    

Jam sudah menunjukkan waktu untuk pulang sekolah. Hari ini rencananya Quenn, Rachel dan Lavina akan hangout bareng. Mereka memutuskan pergi ke mall untuk belanja dan nonton bioskop. Setelah memarkirkan mobil mereka memasuki mall dengan celotehan riang. Seperti gadis-gadis pada umumnya mereka sedang berburu skincare di toko kosmetik.

"Quenn bagusan mana deh?" Lavina bertanya sambil menunjukkan dua buah toner

"Yang ini bagus sih ke kulit lembab." ujar Quenn singkat

"Quennn.. Lo mau yang mana? Lipbalm yang merah atau pink?" Tanya Rachel menunjukkan dua buah lipbalm ke hadapan Quenn.

"Gausah deh. Punyaku masih banyak." Quenn tersenyum menolak. Rachel memang sesayang itu dengan Quenn ini. Kemanapun perginya selalu Rachel membelikan sesuatu untuk Quenn. Bahkan tak jarang Rachel membeli barang-barang kembar untuk Quenn dan dirinya.

"Pokoknya maksa. Yang pink aja. Oke lets go!" ucap Rachel sambil menarik Quenn dan Lavina menuju kasir.

Setelah lelah berbelanja mereka memutuskan mengisi perut mereka yang keroncongan direstoran jepang favorit mereka. Sambil menunggu makanan disajikan mereka mulai berfoto dan saling melemparkan candaan. Quenn tiba-tiba diam saat melihat seseorang yang dikenalnya sedang berjalan berdua dengan seorang gadis memasuki restoran juga.

"Quenn.. Kenapa dah diem?" tanya Lavina heran. Setelah mengikuti arah pandang Quenn mereka membolakan mata terkejut.

"Loh itu bukannya Dirga ya? Sama siapa sih?" tanya Rachel penasaran.

"Iya ih itu kan Dirga. Kayanya familiar deh sama ceweknya." ucap Lavina sambil memikirkan siapa sosok yang bersama Dirga.

"Tadi bukannya Dirga bilang ada urusan sama nyokapnya ya? Gak mungkinkan itu nyokapnya? Belia banget? Seumuran kita deh kayanya." ucap Rachel panjang lebar.

"Oh aku inget! Itu si Krystal bukan sih? Yang pindahan dari Kanada semester lalu?" Lavina heboh setelah tau gadis itu ternyata satu sekolah dengan mereka.

"Udah deh biarin aja. Makan aja yuk keburu dingin." Quenn akhirnya buka suara setelah keterdiamannya

"Lo serius gapapa Quenn?" tanya Rachel hati-hati.

"Gapapalah emang kenapa?" jawab Quenn santai sedang Rachel dan Lavina saling berpandangan dengan heran.

Setelah mengantar kedua sahabatnya pulang kini Quenn mampir ke sebuah minimarket untuk membeli minuman dan camilan. Duduk didepan minimarket sambil memikirkan kejadian hari ini.

Dimulai dari dirinya yang hampir menabrak seseorang sampai Dirga yang berbohong kepadanya. Tidak biasanya Dirga berkata tidak jujur seperti itu. Atau selama ini memang sering Dirga berbohong kepadanya? Ahh rasanya tidak mungkin. Apa Dirga mulai lelah ya mengurus dirinya? Tapi Quenn sudah terlanjur nyaman dengan adanya Dirga disisinya. Ya mungkin memang mereka bukan sepasang kekasih tapi Quenn juga tidak bisa mengelak bahwa dirinya menyayangi Dirga.

"Apa aku tanya aja ya ke Dirga? Tapi ntar Dirganya jadi ngerasa kegep? Serba salah banget" monolog Quenn

Akhirnya Quenn memutuskan untuk pulang karena dirasa hari sudah mulai larut. Tak terasa dirinya sudah dua jam merenung didepan minimarket. Menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang Quenn bersantai dan tidak buru-buru untuk sampai dirumahnya, selain karena tidak ada siapapun yang menunggunya, dirinya juga merasa butuh waktu untuk bersantai.

Saat sudah setengah jalan Quenn merasa ada yang mengikuti mobilnya sejak dari minimarket tadi. Melirik ke arah spion Quenn merasa familiar dengan sosok berkostum hitam dan motor besar berwarna hitam itu.

Ahh! Bukannya itu orang yang hampir ditabraknya tadi pagi? Untuk apa orang itu mengikutinya? Apa orang itu mau meminta pertanggung jawabannya? Atau orang itu akan balas dendam? Menggelengkan kepalanya Quenn mengenyahkan pikiran negatif yang sedari tadi bersarang dibenaknya.

QUENNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang