Pagi menjelang, matahari sudah tampak lebih tinggi. Aldo mengerjapkan matanya karena merasakan cahaya menyilaukan mengganggu tidurnya. Setelah membuka mata sempurna Aldo merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa pegal.
Demi apapun tidur terduduk dimobil dengan menumpukan kepala pada setir mobil sangat menyiksa. Setelah semalaman berputar-putar mencari keberadaan Quenn, Aldo tertidur tanpa sengaja pada pukul 4 pagi. Dan sekarang sudah menunjukkan pukul 10 pagi. "Sial gue ketiduran" umpatnya pelan.
Mengambil ponselnya mencoba menghubungi Quenn untuk yang kesekian ratus kalinya. Nihil! Tidak terjawab sekalipun. Beralih menekan nomor Dirga untuk memastikan keberadaan Quenn sudah ditemukan atau malah tidak ada yang mencarinya ?
"Halo" suara sapaan dari sebrang.
"Gimana Quenn?" tanya Aldo to the point
"Nihil Kak. Gue udah cari ke tempat biasa dia pergi. Tapi gak ketemu. Quenn gak mungkin pergi gitu aja. Pasti ada yang bawa dia. Gue bingung harus kayak gimana. Mau gak mau gue harus hubungin nyokap bokapnya Kak." jelas Dirga frustasi."Lo tenang dulu! Gue juga pusing. Kita cari dulu bareng-bareng. Ntar siangan kalo emang udah mentok gak ketemu baru kita bilangin ke mereka. Sekarang lo dimana? Gue jemput." sahut Aldo mencoba menenangkan Dirga.
"Gue didepan rumahnya Quenn. Baru mastiin lagi dia pulang apa enggak. Lo kesini aja Kak. Kita cari bareng-bareng."
Beberapa menit kemudian setelah mereka bertemu akhirnya memutuskan berkeliling lagi mencari keberadaan Quenn. Berjam-jam mereka mencari kesana kemari tapi tidak menemui seorang pun yang melihat Quenn.
"Orang sebanyak itu sama sekali gak ada yang pernah liat Quenn?! Gak masuk akal banget kan?!" Dirga lagi-lagi menggerutu entah sudah berapa kali mendengus dan menggerutu seperti itu.
"Shit gue juga bingung. Ini anak diculik manusia bukan sih?!" sahut Aldo menimpali
"Jangan ngadi-ngadi deh lo Kak" sungut Dirga.
Akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak disebuah cafe. Matahari sedang terik-teriknya membuat kepala mereka semakin berasap. Mereka beristirahat sambil memikirkan arah mana yang akan mereka telusuri selanjutnya.
Diam-diam Aldo berpikir kemana dan siapa kira-kira pelaku penculikan Quenn ini. Mereka begitu cerdik membawa Quenn tanpa jejak sedikitpun. Harusnya Quenn bisa dilacak dengan ponsel tapi ponselnya mati. Harus bagaimana melacaknya? Seandainya bisa melacak melalui jam tangan atau benda lain yang melekat ditubuhnya. Jam tangan ya?
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
"Oh God!" teriak Aldo teringat sesuatu. Waktu itu kan Aldo sengaja memberi jam tangan yang sudah diberi penyadap dan gps. Bagaimana bisa Aldo melupakan hal penting itu Astaga!
"Shit! Kak! Lo kenapa sih? Ngagetin banget!" umpat Dirga sambil memegangi jantungnya yang berdetak lebih cepat. Sepertinya ini karmanya karena selalu mengejutkan Quenn.
"Gue lupa kalo udah naruh penyadap dan gps dijam tangannya Quenn!" seru Aldo semangat lalu mengotak atik ponselnya untuk melacak keberadaan Quenn.
Sedangkan Dirga menganga mendengarnya. Terlalu mengejutkan sampai membuatnya speechless. Bagaimana bisa Kakak kelasnya itu melupakan hal penting seperti itu. Dari kemarin berputar-putar keliling kota mencari Quenn seperti orang bodoh ternyata jawabannya sangat mudah ditemukan. Oh God ingin rasanya Dirga mencekik Aldo detik ini juga. Argh!
"Got it!" seru Aldo terlalu semangat.
"Gila ya lo dari kemarin ngapain aja sih Kak yaampun?! Bocahnya keburu kurus itu diculik orang." ucap Dirga menggeleng gelengkan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
QUENN
Genç KurguQuenn Cassandra cewek cantik periang yang selalu jadi pusat perhatian orang-orang. Bagaimana tidak ? Dia sangat pandai dan berkompeten dalam bidang apapun terlebih dalam dunia musik. Terlahir sebagai anak tunggal tidak membuatnya kesepian karena dia...