Empatpuluh Empat

196 8 1
                                    

Saat sampai didepan ruangan dimana Krystal dirawat Quenn dihadang Dirga. Dirga yang kebetulan baru saja kembali dari kantin melihat Quenn datang dengan Aldo. Cih! Backingan selalu ada batinnya

"Lo ngapain? Belum puas?" tanya Dirga sinis

"Aku mau minta maaf Ga. Aku juga mau ngomong sama kamu." jawab Quenn sendu

"Mendingan lo pulang deh. Maaf lo gak bakal diterima" balas Dirga tetap sinis

"Lo diem deh! Jangan bikin gue emosi ya!" sahut Aldo geram

"Apa? Lo mau pukul gue? Pukul! Lo mau belain jalang ini kan!" teriak Dirga sambil menunjuk Quenn.

Bugh

Pukulan Aldo telak dipipi Dirga. Tanpa basa basi lagi. Quenn sudah berniat baik tapi respon Dirga seperti itu. Apa-apa an itu tadi? Kenapa Dirga menghina Quenn seperti itu? Aldo jadi heran kenapa Dirga jadi berbalik membela Krystal daripada Quenn. Bukannya mereka berdua sudah saling suka?

"Kak! Udah! Jangan!" Quenn meraih tangan Aldo untuk menghalangi Aldo memukul Dirga lagi

"Tunggu Quenn. Orang kayak gini harus diberi pelajaran biar tau cara bersikap dan gak kurang ajar lagi." Aldo melepaskan Dirga sejenak menjauhkan Quenn dari jangkauannya. Saat hendak lanjut memukul Quenn maju berdiri menghalangi Dirga. Dan pukulan itu tepat mengenai wajah Quenn.

"Akh" Quenn jatuh terduduk didepan Dirga. Aldo membelalakan matanya melihat Quenn terkena pukulannya.

"Quenn lo ngapain sih? Kan jadi kena pukul" omel Aldo sambil berjongkok mengamati wajah Quenn yang dipukulnya.

"Kakak gak akan berhenti kalo aku diem aja. Aku takut Kakak hilang kendali seperti terakhir kali Kak. Aku gak mau Dirga terluka kayak gitu." jelas Quenn sendu

"Lo liat Ga! Quenn bahkan masih belain lo disaat lo udah hina-hina dia kayak gitu! Lo sadar dong siapa yang tulus sayang ke elo! Suatu saat lo pasti bakal menyesal udah lakuin hal ini ke Quenn" ucap Aldo kepada Dirga yang sedang mendecih pelan

"Udah Kak. Kakak tungguin aku diparkiran ya." Quenn mendorong Aldo untuk pergi lebih dulu. Dengan rasa tak rela Aldo berjalan menuju parkiran.

"Aku cuma mau minta maaf ke Krystal Ga. Kalo emang kamu gak ngebolehin aku ketemu dia gak apa-apa. Aku titip salam ke dia. Kemarin aku kena serangan panik waktu dia mancing aku pakai nama kakaknya. Aku bener-bener gak sadar udah dorong dia sampai jatuh ke bawah." jelas Quenn membuat Dirga terpaku

"Aku juga minta maaf udah nyakitin kamu. Aku bener-bener gak punya niat buat itu. Aku minta maaf ya? Setelah ini aku janji gak akan ganggu kamu lagi. Semoga kamu bahagia ya sama Krystal. Dan satu hal lagi I love you Ga. Aku kira selama ini perasaan aku ke kamu udah gak ada tapi ternyata aku salah. Mereka semua cuma bentuk dari pelarian aku. Aku gak menempatkan perasaanku dengan benar. Aku takut buat jatuh cinta lagi sama kamu. Aku selalu lari dari kamu dan membuat mereka jadi benteng pertahanan aku. Makasih ya udah selalu lindungin aku. Semua itu gak akan pernah aku lupain." terang Quenn dengan air mata sudah membasahi pipinya.

Cup

"Good bye kiss hehe" cengir Quenn setelah mengecup pelan bibir Dirga yang tetap diam bagaikan patung.

Quenn berbalik arah berjalan cepat lalu menangis sesegukan. Rasanya memang selalu menyakitkan saat menyayangi Dirga bahkan kali ini lebih sakit sepertinya.

Saat sampai diparkiran Quenn berlari memeluk Aldo yang sedang bersandar di pintu mobilnya. Quenn menangis sesegukan sampai hampir tidak bisa bernapas. Quenn sudah bertekad untuk menjauhi Dirga saja. Quenn selalu membuat masalah dimana pun. Kali ini tinggal Aldo. Quenn juga harus menjauhi Aldo dan hari ini mungkin jadi hari terakhir Quenn bisa memeluk Aldo seperti ini.

"Quenn.. Jangan nangis." lirih Aldo. Tidak tega melihat Quenn terpuruk seperti ini. Disaat sulit Quenn malah kehilangan orang-orang didekatnya. Setelah kedua sahabatnya sekarang Dirga.

QUENNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang