Setelah bergelut dengan begitu banyak pelajaran akhirnya jam pulang sekolah tiba. Rasa lelah lapar dan senang bergabung menjadi satu. Tak terkecuali Quenn, meskipun memiliki otak yang terbilang encer Quenn juga merasa lelah dan jengah berkutat dengan buku-buku selama seharian penuh. Bahkan jam makan siang pun ia lewatkan begitu saja. Kali ini Quenn mulai lagi, melewatkan jam makannya. Sarapan dan makan siang sudah terlewat jauh. Kini hari sudah sore, mungkin Quenn akan menjadikan satu antara breakfast, lunch and dinner. Sounds good batin Quenn.
"Permisi, Kak Quenn ya?" sapa seseorang sepertinya adik kelas.
Quenn menoleh memperhatikan gadis imut berperawakan mungil seperti dirinya tiba-tiba berdiri disampingnya dan menepuk pundak Quenn pelan.
"Iya kenapa?" tanya Quenn heran.
"Itu K-Kak.. Di-ditunggu K-kak Aldo digudang sekolah." ucapnya lirih sekali. Terdapat keragu-raguan dalam ucapannya.
"Oh.. Iya makasih." balas Quenn santai. Kening Quenn berkerut melihat anak itu pergi tergesa tanpa pamit hanya menganggukkan kepalanya setelah mendapat jawaban Quenn.
Tapi tunggu? Kenapa Kak Aldo menunggunya digudang sekolah? Apa ada sesuatu yang penting ? Tapi mungkinkah?
"Oyy Quenn.. Gak mau pulang?" tanya Dirga memecah lamunan Quenn.
"Katanya ada urusan? Duluan aja deh. Aku mau pinjem buku diperpus." jawab Quenn
"Beneran gak mau dianter pulang dulu? " tanya Dirga lagi. Ragu sekali jika membiarkan Quenn tanpa kejelasan pulang dengan siapa seperti ini.
"Iya bener. Udah sono! Ntar telat!" balas Quenn sambil membalikkan badan Dirga lalu mendorongnya pergi.
"Iyaiya. Ya udah hati-hati. Kalo ada apa-apa langsung telpon. Oke?" sahut Dirga
"Iya siap!" jawab Quenn meyakinkan.
Begitu Dirga menghilang dari pandangan Quenn bergegas menuju gudang sekolah. Beruntung semua teman-temannya sudah pulang terlebih dahulu, jika tidak? Quenn pasti bingung mencari alasan untuk pergi. Ya mereka itu sebelas duabelas dengan Dirga, selalu memperlakukan Quenn seperti anak kecil. Kan Quenn sudah besar, bisa kemana-kemana sendiri batin Quenn.
Membuka pintu gudang pelan, Quenn menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, sepi sekali. Tadi pagi saat pergi kesini Quenn tidak menyadari keadaan sekitar gudang karena fokusnya terhadap kakak kelasnya itu.
"Kakk.." panggil Quenn pelan
Melangkahkan kakinya perlahan, Quenn masuk ke dalam gudang tersebut.Tak melihat tanda-tanda Kakak kelasnya Quenn segera berbalik untuk keluar. Takut kejadian diruang musik terulang kembali. Tapi sebelum bisa meraih pintu gudang itu tiba-tiba menutup kencang. Ada dua sosok gadis yang berdiri didepan pintu itu. Satu lagi sedang berjalan ke arahnya.
Quenn memundurkan dirinya, pencahayaan yang sangat kurang membuat Quenn tidak bisa mengenali sosok didepannya. Saat tepat ditengah gudang dibawah cahaya lampu kecil berwarna kuning Quenn menyadari siapa yang sedang berada dihadapannya ini.
Krystal? Kali ini apalagi? Kenapa harus ditempat sepeti ini? Quenn sudah gemetar karena hari hampir gelap.
"Hai.. Kaget ya?" sapanya
"Kenapa? Berharap Kak Aldo yang disini? Gue penasaran apa yang kalian berdua lakuin disini? Ohh atau kalian berbuat something like seks? Haha wajah polos lo ini ternyata cuma topeng ya?!" cerca Krystal tanpa jeda.
"Kita gak kayak gitu!" sungut Quenn.
"Wahh ngegas dia!" sahut Rania memanaskan suasana
"Berani banget sekarang?" sambung Sonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUENN
Teen FictionQuenn Cassandra cewek cantik periang yang selalu jadi pusat perhatian orang-orang. Bagaimana tidak ? Dia sangat pandai dan berkompeten dalam bidang apapun terlebih dalam dunia musik. Terlahir sebagai anak tunggal tidak membuatnya kesepian karena dia...