Siang ini kantin begitu ramai. Seluruh siswa siswi berlomba-lomba untuk mengisi perut mereka. Tak peduli tubuh penuh peluh berdesak dengan siswa lainnya yang penting untuk urusan perut harus jadi nomor satu. Cuaca yang terik menambah suasana menjadi semakin gerah. Tapi untungnya Quenn dan teman-temannya sudah duduk rapi ditengah kantin untuk menyantap makanan masing-masing. Kelas mereka selesai lebih dulu jadi mereka tidak perlu antri berdesakan seperti yang lainnya.
"Rasanya udah lama banget deh gak makan bareng Quenn. Gimana kalo kita hangout ntar pulang sekolah Quenn?" tanya Rachel memecah keheningan.
"Iya nih udah lama bangeeett. Nonton yuk atau belanja?" sahut Lavina antusias.
"Dasar wanita. Belanja mulu otaknya" cibir Sam sambil melanjutkan makannya.
"Sirik aja lu!" jawab Lavina sinis
"Sorry guys. Gak bisa hari ini deh. Gue ada jadwal konsultasi hari ini." kata Quenn disuapan terakhirnya. Tangannya terangkat untuk mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja. Niatnya ingin mengirim pesan untuk bodyguardnya, mengingatkan kalau hari ini dirinya ada jadwal untuk mengunjungi psikiater pribadinya.
From : Kak Jeff
Jangan lupa hari ini ada jadwal konsultasi Quenn.Ah ternyata bodyguardnya sudah tau jadwal konsultasi Quenn. Ya memang harusnya seperti itu kan? Jadi kenapa Quenn harus khawatir?
"Jadwalnya hari ini Quenn? Mau aku anter?" sahut Dirga yang duduk disampingnya.
"Gak perlu Ga. Aku pergi sama bodyguard kok. Tenang aja." jawab Quenn tersenyum manis.
"Iya aku tau. Tapi kan didalem ruangan kamu sendiri. Nanti siapa yang nemenin? Yang bantuin kamu jalan ke parkiran? Gak mungkin kan bodyguardnya ikut ke dalem?" ucap Dirga khawatir.
Biasanya jadwal konsultasi Quenn itu berlangsung selama 2-4 jam dan selama itu biasanya menguras tenaga Quenn. Bahkan saat awal konsultasi Quenn selalu jatuh tidak sadarkan diri saat keluar ruangan dokter.
"Iya Quenn. Lebih banyak yang jagain lebih baik kan?" sambung Rachel khawatir.
"Iya deh boleh. Ntar ikut mobil aku aja Ga" jawab Quenn lalu berdiri hendak pergi ke toilet.
"Mau kemana? Jangan sendirian." peringat Dirga mencekal tangan Quenn.
"Ke toilet doang. Keliatan tuh dari sini toiletnya. Dah!" pamit Quenn sambil melambaikan tangannya.
"Posesif amat dih!" sindir Nico yang sedari tadi diam mendengar perdebatan teman-temannya
"Terakhir kali pergi sendiri ilang dah tuh. Takut lah gue" ucap Dirga menoleh ke kanan dan ke kiri mencari seseorang.
Pandangan Dirga bertemu dengan Aldo yang sedang duduk di dekat kamar mandi siswi. Dirga memberi kode untuk mengikuti Quenn yang sudah berjalan menjauh darinya. Kesepakatan mereka memang jika Quenn tidak ingin diantar maka salah satu dari mereka akan mengikuti dan mengawasi dari jauh.
"Hey Quenn.. Mau kemana nih?" tanya Aldo menghampiri Quenn yang berjalan ke arahnya.
"Ke toilet Kak. Mau ikut?" jawab Quenn santai
"Kakak tungguin didepan toilet ya? Gih sana masuk" ucap Aldo berpindah posisi bersandar ditembok sebelah pintu toilet.
Kening Quenn berkerut melihat Kakak kelasnya itu bersandar di tembok sebelah pintu toilet siswi. Benar-benar disebelah pintu, bagaimana jika siswi lainnya merasa tidak nyaman? Aish!
"Kok beneran ikut sih Kak? Kalo siswi lainnya gak nyaman gimana? Udah Kakak pergi aja." sungut Quenn sambil menghentakkan kakinya gemas.
"Kalo masih cerewet beneran gue ikutin masuk nih." ancam Aldo

KAMU SEDANG MEMBACA
QUENN
Novela JuvenilQuenn Cassandra cewek cantik periang yang selalu jadi pusat perhatian orang-orang. Bagaimana tidak ? Dia sangat pandai dan berkompeten dalam bidang apapun terlebih dalam dunia musik. Terlahir sebagai anak tunggal tidak membuatnya kesepian karena dia...