Tigabelas

334 14 1
                                    

Satu tahun kemudian..

Satu tahun telah Quenn lewati dengan baik. Tak terasa satu tahun sudah Bian meninggalkannya. Awalnya Quenn sangat kacau. Sering sakit karena lupa makan, sering melamun sendiri sampai lupa waktu. Pada akhirnya Dirga lah yang selalu kelimpungan karna sikap Quenn itu. Sampai suatu hari Dirga menyelamatkan Quenn saat hampir tertabrak mobil didepan sekolah. Saat itu Quenn sedang sangat kalut karena merindukan Bian dan melamun saat hendak menyebrang ke toko depan sekolah. Dirga yang melihat Quenn sedang berjalan seperti tanpa nyawa berlari mendorong Quenn ke pinggir jalan. Akhirnya Dirga lah yang menjadi korban tabrakan itu. Kondisinya sangat parah saat itu, Dirga hampir saja koma karena kepalanya terbentur. Sejak saat itu Quenn sadar lalu berubah karena merasa bersalah.

Yah memang kisah yang dramatis. Tapi karena kejadian itu Quenn jadi sadar untuk lebih memperhatikan sekitar dan menyayangi dirinya sendiri. Dirga jadi lebih tenang karena Quenn sudah tidak terlihat kacau. Bahkan kini Quenn jadi sosok yang lebih ceria.

"Queeennnn.. " Quenn menoleh terlihat sosok kedua sahabatnya Rachel dan Lavina dan dibelakangnya terlihat Nico dan Sam saling tertawa menuju bangku yang diduduki Quenn dikantin.

"Hai.. Dirga mana?" tanya Quenn tersenyum

"Ngapain sih nanyain pawang umang-umang mulu. Kan gue ada disini" ujar Sam sambil menaik turunkan alisnya. "Ish bego banget si Sam! Dirga itu bukan pawang umang-umang, tapi pawangnya Quenn!" teriak Rachel.

"Ooh jadi gitu Sam? Gue kayak umang-umang?" tanya Quenn dengan nada murung. "Eh eh nggak dong. Masa cantik gini dikata umang-umang sih?" Sam memandang Quenn lekat. Yang dipandang memasang senyum manis yang membuat mereka semua terpana. "Heh ngapain mandangin si Bocil? Bocil punya gue ya?!" Dirga datang-datang merusuh mengacaukan pemandangan indah mereka lalu duduk disamping Quenn.

"Lo itu ngerusuh aja. Lagi terpesona juga!" ujar Nico tidak terima.

"Dih apaan sih! Udah dibilang jangan panggil aku Bocil juga!" sungut Quenn

"Terus maunya dipanggil apa? Sayang? Baby? Mamah? Ma-aduhh! Sakit Quenn!" Dirga mengaduh karena perutnya dicubit Quenn. "Keras banget perutnya" ujar Quenn lirih.

"Ya kan mereka sering Work Out di rumah gue Quenn." jelas Rachel

"Mau liat gak Quenn hasil kerja keras gue?" tanya Dirga dengan wajah menyebalkan, Quenn mendengus memasang wajah masam lalu kembali fokus ke makanannya.

Hari ini mereka memulai tahun ajaran baru. Kelas dikosongkan karena ini hari pertama, hanya mengecek dimana kelas mereka dan mencatat jadwal pelajaran. Mereka semua satu kelas tapi hanya Quenn yang berbeda. Yaa karena Quenn memiliki otak jenius jadi dia ditempatkan dikelas XI IPA 1, Sedang yang lain berada di XI IPA 2. Bahkan sebelumnya Quenn pernah ditawari untuk mengikuti kelas akselerasi. Tapi Quenn tidak menerima karena masih ingin bersama teman-temannya.

Drrrttt..

Quenn merogoh saku kemejanya saat merasakan ponselnya bergetar. Ternyata pesan dari kakak kelasnya si ganteng Aldo.

Aldo Fabian

Quenn bisa temuin gue di ruang musik sebentar?

Quenn mengeryit heran. Dirinya memang sudah sedikit dekat dengan kakak kelasnya itu. Sering hangout bareng, nonton, atau sekedar makan malam biasa. Belakangan memang kakak kelasnya itu sering memberi perhatian lebih kepadanya. Quenn mengira hanya sebatas kakak adik kelas saja. Biasanya Kak Aldo jika memiliki kepentingan akan langsung menemui Quenn. Tumben sekali memanggil Quenn ke ruang musik saat tidak ada jadwal.

"Guys aku mau keruang musik dulu. Kak Aldo manggil." Quenn berdiri memasukkan ponselnya ke saku kemeja. "Tumben banget kak Aldo manggil lo kesana?" tanya Lavina heran. "Lagi gak ada masalah kan Quenn?" tanya Dirga dengan wajah khawatir. "Enggak kok. Mungkin mau bahas lagu yang baru dia bikin. Paipaii~" Quenn melaimbaikan tangannya dengan tersenyum manis.

"Astaga bocil gemesin banget sih!" Dirga menggeram gemas. "Lo gak ada niat macarin dia gitu Dir?" tanya Nico penasaran. "Enggaklah. Kalo dia suka sama gue? Kalo kagak? Gue kan jadi gabisa deket lagi sama dia." jawab Dirga santai.

"Bucin detected!" cibir Rachel. "Klasik banget sih ini orang?" ejek Lavina

"Terus kalo Quenn jadian sama orang lain lo mau diem-diem aja cengar cengir kayak orang bego gitu?" tanya Nico sebal. Sedang yang dicibir hanya mengangkat bahu acuh.

Resiko jadi mantan yang pisah secara tidak baik-baik ya lebih baik Dirga memendam semua seolah tidak pernah ada masa lalu diantara dirinya dan Quenn. Lagipun belum tentu Quenn masih mau diajak balikan dengannya. Kata orang sih layaknya baca buku dua kali. Tapi menurut Dirga sih fine-fine saja selama masih saling cinta. Cih buchen sekali! 

QUENNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang