01. Morning Star

183 19 39
                                    

♡When Person Have a Thousand Feelings♡
|
|
|
That Feels

♡♡♡

Memulai sesuatu adalah suatu hal yang sangat sulit dilakukan untuk beberapa manusia di muka bumi ini. Termasuk mengalahkan pagi.

Entah bagaimana trend Morning Person kini memiliki predikat. Gadis satu ini mencoba untuk mengalahkan pagi, matanya kerlap-kerlip terbuka sedetik demi detik, kemudian tertutup kembali. Tentu saja, itu berulang.

Disebelah ranjangnya terdapat meja belajarnya yang kokoh karena terbuat dari kayu jati yang dipernis sehingga kesan natural dan megah tertinggal di tampilannya.

Kursinya tidak tertata dengan rapih, ada jas kuning dan Makara Jingga beserta papan nama Narayan Zelogita tertera disana.

"Aaaaaaaggghhhhh!" entah itu erangan atau luapan rasa kesalnya karena pagi begitu cepat datang.

"Matahari kapan ya insomnia? Biar rasain menderitanya orang dengan insomnia." keluh Zelo yang perlahan meregakan jari-jarinya, kemudian menyebar ke betisnya yang dengan susah payah ia gerakan untuk membangunkan dirinya.

"Astaga!" Paniknya ketika rasa kantuknya mengalahkan semuanya, dan seperti kerasukan ia harus mengeluarkan keterampilannya berubah dalam secepat kilat.

Bukan menjadi power ranger, ia hanya sedikit berantakan dan cuek dengan penampilannya untuk kelas pagi.

07.50

Suara bising terdengar dari berbagai arah, bunyi khas mesin pemotong rumput milik bapak tukang taman asrama, bunyi langkah kaki dari hentakan para mahasiswi penghuni asrama, bunyi rel kereta listrik yang terletak di belakang asrama, dan tentu saja bunyi alarm dari Zelo dengan lagu/music hip hop andalannya.

"Duh, kang printer udah buka belum ya?" gumamnya mematiķan alarmnya yang hampir tidak tidak berguna sembari menuruni tangga.

Zelo menghembuskan nafasnya keras ketika melihat antrian toki fotocopy dan printer di kantin asrama yang cukup ramai. Perkiraannya, ia akan terlambat jika ikut mengantre.

Zelo memutuskan untuk menghubungi sahabatnya, untuk menitipkan tugasnya. Otaknya memang kadang-kadang berfungsi dengan baik ketika panik.

Senyumnya melintang dan membentang lebar ketika satu beban pikirannya berkurang.

Mencetak tugas adalah salah satu hal merepotkan baginya. Jika masih ada orang lain yang bisa membantunya, mengapa harus ia yang melakukannya sendiri? Ya, Zelo seperti itu.

♡♡♡

08.04

Halte Bikun (Halte Bus Kuning).

Gadis dengan penampilan sedikit tomboy itu sedang duduk di halte menunggu bus yang mengerah ke kampusnya. Sumpalan di telinganya dengan iringan lagu hip hop membantunya tidak sakit kepala mendengar beberapa suara manusia di sekelilingnya.

Zelo sedikit sensitif pada suara, ia lebih baik fokus mendengar satu suara di bandingkan harus mendengarkan berbagai suara dalam satu waktu. Pagi selalu bising dengan berbagai asal.

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang