♡Perfect Love♡

19 4 0
                                    

Bulan sudah kembali tertidur digantikan sinar matahari yang mengganggu tidur seseorang.

Zelo perlahan membuka matanya, memeriksa keberadaan suaminya di sebelahnya tapi ternyata sudah kosong. Bibirnya terlihat mengerut sedih.

"Udah pergi ya?" Katanya mengucek matanya. Saat mengedarkan matanya, netranya menangkap sepucuk surat di nakas samping ranjangnya.

Dear My Wife

Morning Sunshine....
Udah bangun?
Maaf ya aku ga pamit ke kamu. Aku ga tega bangunin kamu hehe.

Lagian, kalo aku liat kamu sebelum pergi jadinya ntar gajadi pergi lagi.
Morning kissnya udah aku curi tadi pagi ehehe.
Bakal kangen banget ini mah.
Seminggu kek berasa setahun kayaknya. Ntar disana aku tidur sama Dewo.

Handuk, baju, sama dompet udah aku siapin di samping kamu. Semangat jalannya hehe...
Semoga pas aku pulang dapet kabar baik ya hehe. Love you.

Tertanda:
Suami paling ganteng
Sedunia mwehehehe

"Surat macam apa ini?"
"Laki gua alay banget ya Allah pfftt haha"
Monolog Zelo setelah membaca surat yang ditinggalkan Ajun padanya.

Zelo mencoba menelfon Ajun, tapi nomornya tidak bisa dihubungi. Pikirnya mungkin ia sudah dalam perjalanan menuju Surabaya.

Ini pertama kalinya setelah 6 bulan menikah mereka berpisah. Jadi, bisa jadi Ajun akan memeluk Dewo sebagai pengganti istrinya ketika tidur.

Di sisi lain...

Ajun dan partnernya terlihat menunggu jemputan. Mereka dalam perjalanan keluar kota untuk misi tertentu.

Tentu saja mereka tidak berdua, hanya untuk tidak membuatnya menonjol berakhir membuat mereka berpura-pura tidak saling mengenal.

"Bang, kok gua laper yak"

"Gua juga nih"

"Bang, ini kita ga bakal mati kan?"

"Gua juga dulu pas misi pertama grogi. Santai aja dah, ada gua. Gua ga bakal bertahan hidup sendiri"

"Iya dah, bang kabarin bini lu dah. Mumpung masih free"

"Oh iyak hampir lupa gua"

Ajun segera menelfon istrinya.

"Haloo?"

"Haii. Lagi apa?"

"Lagi nunggu telfon kamulah"

"Ehehe. Aku dah sampe nih. Kalo abis ini aku jarang kabarin kamu berarti aku ada kerjaannya ya. Aku aja yang kabarin kamu"

"Iya, kamu hati-hati. Awas aja pulang-pulang lecet"

"Iya iya. Yaudah kalo malem ke rumah mami aja yaa. Kalo bisa kamu nginap disana selama aku belum pulang"
"Kalo mau ke rumah, ajak Cantika atau mami kalo ga sibuk. Atau suruh si Syasa nemenin kamu"

"Siap komandan!!!"
"Jangan lupa makan, harus esktra hati-hati. Jangan nyambi liat yang bening-bening yeee"

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang