31. Other Side

24 9 0
                                    

Sama dengan Zelo, Jio hatinya hancur begitu pun dengan kedua sahabatnya ini Aji dan Hanan. Mereka di antar oleh Marko menggunakan mobil marko ke bandara setelah Ajun memberitahu bahwa Zelo akan pulang ke kampung halamannya.

"Zelo udah pergi Ji?" Tanya marko hati-hati.

"Udah" Jio yang sudah terisak seperti Aji.

Aji memukuli dadanya yang sesak
"Jii udah jii kasian Tian, kasian Zelo kalo lu juga gini" Hanan mencoba menenangkan Aji yang masih menangis.

"Gua... gua serasa ga guna jadi temen.. gua ga tau apa-apa. Gua gak bisa nolong temen-temen gua" Aji berkata di sela-sela tangisannya dan memukuli dadanya yang sesak.

Marko pun mengalihkan pandangannya matanya mulai berkaca-kaca. Hanan dan Aji tidak ikut masuk mengantar karna tidak sanggup melihat Zelo.

"Kenapa Tian tetep nyebelin?! Dia ga crita kalo punya penyakit bawaan "Kini Jio yang meluapkan amarahnya.

Tian memiliki Koarktasia Aorta. Jio dan teman-temannya baru mengetahuinya ketika melayat ke rumah Tian. Dan orang tuanya menceritakannya.

"Udahh udahh. Sekarang kita ke Tasya juga ya. Dia juga kasian" Hanan
"Gua juga masih ga percaya semua ini benerran terjadi" Lanjutnya.

♡♡♡

Di tempat lain..

Ruangan dingin dan aroma obat-obatanya menyeruak di indra penciuman gadis ini. Seorang gadis menggunakan seragam rumah sakit. Tangannya terpasang infus dan pergelangan tangannya di perban berlapis.

Pintu ruangannya terbuka menampakkan Hanan, Aji, dan Jio dengan mata yang memerah.

"Ta..." Panggil Jio lembut. Di luar iya bertemu orang tua Tasya dan mengatakan Tasya sudah sadar.

Tasya dengan lemah membuka matanya melihat pemandangan sahabatnya.

"Zelo udah pergi?" Tanya Tasya.

"Hm" Hanan menjawab dengan tenang.

Kini Jio memegang hangat tangan Tasya. Hanan dan Aji pun ikut duduk di pinggir bangsalnya.

"Lu bikin kita takut tau. Kita ga siap kehilangan lagi. Jadi jangan nekat lagi ya? Kita ada buat kamu Ta" Hanan dan Aji mengangguk kepalanya menyetujui ucapan Jio.

Tiba-tiba Tasya terisak. "Hiks.... gua bodoh banget... gua jahat banget sama Zelo sama Tian".

"Coba aja gua tau keadaan Tian selama ini, gua ga bakal seegois ini buat misahin mereka".

Tasya kini menunduk dengan punggung yang bergetar, Hanan mengusap punggungnya "Udah ya, jangan nyalahin diri lagi Ta, semuanya emang udah harus begini" Aji berusaha untuk tidak menangis lagi.

"Guys, Sena nelfon. Gua ngomongin ini ke Sena dulu ya" lanjut Aji.

Hanan dan Jio mengangguk dan menemani Tasya yang di rawat akibat percobaan bunuh diri. Tasya mencoba mengakhiri hidupnya setelah mendengar kabar tentang Tian dan perasaan bersalahnya ia luapkan untuk menyakiti dirinya.

♡♡♡

Setelah membaca surat dari Tian, ia segera menghubungi kontak Tian. Namun yang menjawab adalah mamahnya Tian yang sudah menangis di sebrang telfonnya.

"H-haloo Zelo"
"Ini kamu nak?"
"Tantee mohonnn maafin kami yaaa"
"Maafin Tian jugaa"
"Tian ga maksud buat bohongin kamu"

"Tante... aku ga ngerti" ucap Zelo pelan tapi masih bisa di dengar oleh mamanya Tian.

"Kamu dengerin tante yaa sayang"
"Tian dari lahir punya sakit.....
Dan dokter memprediksi bahwa ia hanya akan hidup hanya sampai usia 12 tahun.."

"Tapi ternyata Tuhan ngasih banyak kesempatan buat anak tante ketemu sama orang-orang baik yang menyayanginya, termasuk kamu"

"Tante bahagia banyak memiliki kenangan bersama Tian. Ia begitu keras kepala ingin kuliah di UI dan ternyata kalian di pertemukan di sana"

"Anak tante begitu menyayangi kamu, setiap liburan isi ceritanya hanya kamu"

"Selama hidupnya ia kesakitan melawan sakitnya, hingga minggu kemarin ia kembali di rawat untuk kesekian kalinya tapi Tuhan mengambilnya kemarin"

"Tian udah tenang sayang, Tian ga akan sakit lagi, Tian bahagia jadi kita juga harus merelakan Tian pulang ke rumah pemiliknya"

Ucapan mama Tian barusan membuat dunia Zelo menggelap. Air matanya mengalir dan jantungnya seperti mati rasa. Banyak pertanyaan di otaknya seperti apakah malam itu hari terakhir ia bertemu dengan Tian? Jadi maksud Tian pamit itu? Apakah dirinya kembali di khianati? Tapi otaknya juga seketika berhenti berfungsi.

Lalu, obat kuning yang selalu Tian katakan sebagai vitaminnya itu adalah obat penghilang rasa sakitnya? Apakah ketika Tian memegangi dadanya dan merasakan jantungnya berdegup kencang buka hanya karena ia sedang jatuh cinta?

Rasanya, tubuhnya mati rasa dan otaknya juga tidak berfungsi dengan baik bersamaan dengan ambruknya tubuhnya ke laintai yang dingin.

*Bruuuk!!!

Nenek dan kakak sepupunya berlarian menuju kamar Zelo dan membopongnya ke rumah sakit.






♡That Feels♡

_______

_________________

*Koarktasio Aorta, Penyakit ini terjadi karena penyempitan aorta, yaitu pembuluh darah besar dari jantung dan memiliki tugas mengalirkan darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh. Saat bagian ini mengalami gangguan, maka aliran darah ke seluruh tubuh pun akan terganggu dan hal itu berbahaya.

Ini karena muncul saat pengidapnya baru lahir, koarktasio aorta sering disebut sebagai penyakit jantung bawaan. Penyempitan aorta bisa terjadi pada satu lokasi atau menyerang beberapa bagian di sepanjang aorta. Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhambat, sehingga otot pada bilik kiri jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah keluar dari jantung.

Penyakit ini bisa memicu gejala berupa tekanan darah tinggi atau hipertensi, sakit kepala, otot yang terasa lemah, keluar darah dari hidung atau mimisan, kram tungkai, napas pendek, serta kaki terasa dingin.

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang