16. Security

21 8 0
                                    

Saat ini Zelo di ajak Ajun ke mall. Tujuan utama mereka memang mencari bola voli. Mereka berbincang sembari mencari toko yang sekiranya memenuhi kebutuhan mereka.

"Besok libur kan ya?" Ajun mulai bertanya pada Zelo yang kini menatapnya dengan mata bulatnya.

"Hu'um. Tapi tetep tanding kan?" Zelo justru mengajukan pertanyaan dimana ia ingin mengkonfirmasi jadwal pertandingannya besok pada sang ketua UKM Voli.

"Tandinglah. Orang udah final" jawab Ajun dengan pasti.

"Trus yang cowok gimana?"

"Masih tanding buat perunggu" Ajun memberi jawaban atas pertanyaan Zelo padanya. "Kalo tim putri menang lu bakal ke Semarang pas liburan" lanjutnya.

"Lu ikut kaga?" Zelo bertanya apakah nanti Ajun akan ikut bersamanya atau tidak. Dia akan merasa aman jika ada Ajun di sisinya.

"Gua ikut sebagai ketua kalian, berdua doang paling sama bang Soleh lakinya" Ajun memberi jawaban, sembari mengedarkan pandangannya.

Obrolan mereka terputus setelah menemukan toko yang mereka tuju.

♡♡♡

"Zel, belanjanya lumayan nih. Di paketin aja kali ya? Di motor pasti ribet" usul Ajun ketika melihat barang belanja mereka terlihat banyak.

Zelo mengangguk menyetujui.

"Sekalian album lu dah ya, di paketin ke asrama?" Ajun hanya tidak ingin Zelo kerepotan membawa barangnya.

"Gapapa?" Tanya Zelo takut membuat Ajun kerepotan.

"Gapapa dong, daripada lu ribet" Ajun menepis ketakutan Zelo dengan santai.

"Iya. Btw emang lu mau dijodohin sama siapa sih? Keluarga lu ga bakal jerokin ke hal buruk" selain realistis, Zelo juga memiliki pemikiran yang lebih dominan positif.

"Mmm makan dulu deh yaa. Lu mau makan disini apa di tempat favorit gua?"

"Tempat favorit lu dimana?" Tanya Zelo sebelum memutuskan.

"Ada. Di pinggir jalan gapapa?" Ajun hanya tidak enak hati jika ternyata Zelo tidak menyukai tempat demikian."Enak loh nasgornya" lanjutnya.

"Ya hayuk. Kalo di tengah jalan mah baru apa-apa" Zelo mencoba melucu seadanya, memang leluconnya hanya setinggi itu.

"Ahahaha sa ae lu samsul" Hal yang membuat Zelo nyaman di sisi Ajun adalah karena Ajun satu-satunya yang tertawa akan leluconnya seperti sekarang ini. Temannya yang lain hanya akan menatapnya datar ketika ia melucu.

♡♡♡

Terdengar bising kendaraan lalu lalang di sepanjang jalan, beberapa asap yang datang dari beberapa sumber, langit terlihat cemerlang juga malam ini.

Suasanya cukup hangat untuk menyantap sepiring nasi goreng malam ini. Untuk itu, menurut Ajun, suasananya membuatnya ingin membawa Zelo ke tempat dimana ia dan teman-temannya biasa mengisi perutnya.

Ajun menuntun Zelo untuk duduk di sudut agar sedikit menjauh dari pengunjung yang masih menyalakan rokoknya.

"Bang, yang kaya biasa dua ya" Ajun sembari mengangkat tangannya.

"Siap mas" laki-laki itu mengangkat jari jempolnya pertanda ia mengerti. "Tumben mas bawa cewek, biasanya laki" lanjutnya menuntut jawaban dari Ajun.

"Yeee kali kali bawa ceweklah bang" jawab Ajun sekenanya.

"Jangan bilang lu mau dijodohin gara-gara lu doyan laki ya?" Zelo menyipitkan matanya mulai menaruh curiga.

"Heh lu selama nih mulutnya di sekolahin gak sih?" Ajun tiba-tiba merasa darahnya mendidih di bagian kepalanya.

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang