35. Say Yes

18 9 0
                                    

♡Kelulusan Ajun♡

Setelah Zelo berbisik pada Tian di hatinya, ia di kagetkan dengan teriakan dua orang yang cukup dekat dengannya.

"OH MY!! THAT IS ZELO???" Marko membulatnya matanya dan menutup mulutnya setelah melihat Zelo.

"ISTRIKUUU~~~~WAAHHH AKU KANGEN BANGET SAMA WANGINYA" Chaka sudah akan berlari memeluk temannya itu.

"HEEEHHH MULUT SIAPA ITUU??!!" Tentu saja itu teriak Ajun yang sudah cemburu atas klaim Chaka pada Zelonya.

Seketika semuanya kembali tertawa mendengar reaksi Ajun ketika Marko dan Chaka menyebut Zelo sebagai istrinya dan berlari memeluk Zelo dengan teriakannya barusan.

"Mampus lu Chak, pawangnya galak." celetuk Aji.

"Ehehehe pinjem bentar bang, mau kangen-kangenan." Chaka cengengesan.

"Dihhh dulu lu nyari inpo Zelo ke gua Jun." protes Marko.

"Ya jangan di bongkarlah bang." Ajun cukup merasa malu.

Ajun hanya memperhatikan teman-teman Zelo, "Wahhh ternyata gua banyak saingannya ya." lirih Ajun masih Asyik memandangi segerombalan orang yang merindukan Zelo.

"Eett eeett MAU DI BAWA KEMANA BINI GUA WOOY?!!" Ajun berteriak saat melihat Zelo di seret temannya pergi menjauh darinya.

"PINJAM BENTAR, LU TUNGGU DI TONGKRONGAN LU AJA" balas Hanan memberitahu Ajun.

"IYAAAKK, NTAR KITA BALIKIN LAGI" Syasa ikut berteriak.

Ajun sudah pasrah Zelonya di culik teman-temannya. Hingga ia menangkap aksi Zelo yang mengangkat jari-jari tangannya pada Ajun.

Seketika tubuhnya menegang, tapi senyumnya begitu sumringah melihat Zelo memakai cincin yang ia berikan pada Zelo bulan lalu.

Cincin itu memiliki arti, jika suatu saat Zelo memakainya, berarti ia bersedia menikah dengannya.

Dan, hari ini Zelo memakainya berarti...

"Mamiiiii akhirnya Ajun kawiin. YEEESSS!!!!"

Ajun berlari menemui orang tuanya yang sudah menunggunya di rotunda sedari tadi menampung bunga-bunga dari penggemar Ajun semasa kuliah.

♡♡♡

Saat ini Zelo kembali berkumpul dengan teman-temannya. Sudah sangat lama ia tidak mendengar keributan ini.

Setelah hampir setahun ia menutup diri, hingga saat akhirnya ia bisa merelakan dan mengikhlaskan semuanya ditemani Ajun.

Sungguh hidupnya tidak bisa ia tebak, bagaimana bisa Tian yang dulu menguasai hatinya, selalu dengannya pergi dengan secepat ini. Hingga kini semuanya berkumpul pada hari ini masih tetap terasa kosong tanpa Tian di antara mereka.

"Guyss, aku pengen ketemu Tian" Ucapan Zelo membuat semuanya terdiam.

"Mm gimana minggu besok kita temuin Tian?" Usul Jio.

"Boleh."

"Hayuk aku juga kangen banget sama dia"

"Mmm aku ikut, aku juga mau minta maaf sama dia" Tasya terlihat menunduk.

"Eeeiii Tian pasti maafin kamu Ta" Semuanya setuju pada ucapan Zelo.

Jujur Zelo harus menyiapkan diri bertemu dengan Tian. Ia sudah ikhlas tapi memang masih sulit jika terbayang wajah Tian di benaknya.

♡♡♡

Sekarang Zelo sudah ada di hadapan Ajun dan keluarga Ajun. Semuanya tegang.

Ajun masih menggunakan Toganya, ia memberanikan diri berlutut di hadapan Zelo di depan orang tuanya dan beberapa mahasiswa lainnya yang masih ada di sekitar rotunda. Bahkan teman-teman Zelo juga ada di sana.

"Narayan Zelogita, aku memang banyak kurangnya, tapi aku pastikan hatiku cukup sempurna untukmu" Ajun mengambil nafasnya dalam-dalam lagi, tangannya sudah pasti gemetaran di depan Zelo seperti ini.

"Aku ingin hidup denganmu, saling melengkapi denganmu. Meskipun cincin ini sudah di jari kamu, tapi aku ingin memastikan lagi,..." Ajun menjeda ucapannya

"Will you marry me?" Ucapan Ajun barusan membuat semuanya ikut menahan nafasnya.

Zelo juga sama tegangnya, ia tidak tahu harus bagaimana, di sisi lain ia malu di lihat banyak orang. Lalu ia mengedarkan pandangannya.

Dilihatnya sosok yang begitu ia rindukan dengan senyum manisnya, sangat manis. Zelo bertatapan dengan Tian disana di samping orang tua Ajun. Kemudian ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Melihat itu Zelo menitikan air matanya dan Tian hilang dari pandangannya. Zelo kemudian beralih menatap Ajun yang masih setia berlutut di hadapannya.

"Yes, i will" jawaban Zelo mantap sambil melap air matanya.

Seketika terdengar semua helaan nafas lega semua orang yang tadi ikut menahan nafasnya.

Ajun berdiri dan segera memeluk Zelo
"Makasih Zel, makasih banyak" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca memeluk Zelo.

Setelah melepas pelukannya mami Ajun datang memeluk Zelo yang sudah terharu dari tadi. Ajun memeluk papinya dan seketika tubuh Ajun melayang karna ulah teman-temannya dan teman-teman Zelo yang mengangkatnya dan melakukan ceremony di terimanya Ajun.

"Wuhuuu akhirnyaaa setelah bertahun-tahun jadi pengagum rahasia"

"Gilaaa braderrr selamatnya double dah!"

"GUAAA PENGEN GELUDD SAMA LUU, UDAH MAU NGAMBIL ADEK GUA" Hanan sedikit tidak terima adiknya di ambil Ajun.

"BUSEETT KALAH TELAK GUA JUN" Jio juga berteriak pada Ajun yang sedang terbuang di atas udara.

"YEHHHEEYY GUA TUNGGUIN YA CALON MANTU GUA" sorak Chaka yang pikirannya jauh di masa depan.

"AHAHAH AKHIRNYAAA LU BISA TERANG-TERANGAN CEMBOKURR YEE" Sorak Marko yang hari ini membongkar rahasia Ajun.

"EHHH SUMPAH SUMPAHH ANAK GUA MAU DI KAWININ HUAAA ZELOOOO GUAAA, TEMEN BOBROK GUAA MAU DI AMBIL ORANG"

Teriakan cetar Syasa membuat teman-temannya terkekeh. Syasa segera memeluk posesif Zelo yang di sambut Zelo dengan penuh haru.

♡That Feels♡

_____

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang