02. Tentang aku, kamu, dan kita

71 14 2
                                    


Saat ini, di dalam kelas yang penuh hikmat mahasiswa Social Welfare sedang hikmat memperhatikan Professor Bandi yang sedang memberikan kuliah.

Kadang-kadang Professor yang satu ini membuat salah focus karena wajahnya yang rupawan, meskipun usianya yang sudah tidak muda lagi.

Bisa di lihat dari fitur wajahnya yang mulai menua, bahwa dulu beliau adalah pangeran kampus yang digilai banyak kaum hawa. Kadang-kadang Zelo penasaran bagaimana wajah sang istri dan anak-anak Professornya itu.

Mata kuliahnya memang sangat berat dengan pengantar bahasa yang terbilang berat. Zelo menyebutkan "Bahasa professor" sehingga memerlukan beberapa kali pengulangan untuk ia pahami materi yang diantarkan tersebut.

Namaya juga Zelo, saat pembelajaran pun otaknya kesana-kemari, ia melirik ke samping kanan dan kirinya yang terdapat kedua sahabatnya yang lain.

Ahh, Zelo lupa menceritakan bagaimana pertemuannya dengan manusia-manusia berguna ini. jika ditanya siapa yang pertama kali ditemuinya di antar teman-temannya jawabannya adalah Hanan.

♡Tentang Hanan♡

Hanan Jenggala Mumtaz, nama yang bisa membuat Zelo tersenyum bahagia sekaligus ingin muntah ketika melihat wajahnya yang begitu menyebalkan. percayalah dia adalah salah satu teman yang sangat Zelo andalkan dan cukup menyayanginya. seperti kakakknya sendiri.

Zelo menginginkan kakak laki-laki, sedangkan Hanan menginginkan Adik perempuan jadilah hubungan keduanya begitu dekat bak anak kembar.

Pertemuan mereka benar-benar sebuah takdir, berawal satu barisan ketika pemeriksaan kesehatan bagi mahasiswa baru yang saat itu semuanya masih imut-imut.

Tiga tahun yang lalu....

Zelo yang saat itu sedang mengantri giliran untuk diperiksa dan berbaris berdasarkan fakultas memaksanya harus berpisah dengan teman SMA sekaligus sahabatnya semasa SMA yang juga berjodoh diterima di Universitas yang sama.

Tanpa sengaja Hanan berdiri di antrian tepat di depan Zelo itu merasa risih dengan sosok di belakangnya yang tidak bisa diam. Sontak Hanan membalikkan badannya menengok mahkluk mungil yang sekarang sudah ada di depannya ini.

"Ehhh maaf, penasaran sama keadaan di depan" kata gadis itu.

"Hanan, Hanan Jenggala.. "sambil mengulurkan tangannya ke gadis di depannya..

"Ohh Zelo, Narayan Zelogita" membalas uluran tangan Hanan.

"Mmm kayaknya giliran kita bentar lagi deh. Di depan juga udah ga rame-rame banget" sambil mengedarkan pandangan ke setiap sudut Klinik Universitas tempat mereka berada.

Bukannya menjawab, Zelo hanya mengangguk.

"Jurusan apa?" tanya Hanan penasaran.

" Kesos, Kamu?" Jawab dan tanya Zelo pada Hanan.

"Wahhh sama doong, akhirnya dapet temen ehehehe" balas Hanan yang senang mendapat teman sejurusan.

"Iyaa eheheh" balas Zelo dengan senyum tulus sedang dihatinya merasakan firasat yang mengatakan bahwa sepertinya Hanan akan menjadi teman bahkan sahabat untuknya.

Keduanya mengobrol membahas tentang asal daerah dan pengalaman keduanya selama SMA. Hanan dari Jawa Timur dan Zelo dari tanah Sulawesi.

"Udah jangan tegang, sakitnya dikit doang kalo di suntik" ucap Hanan yang berhasil membaca raut wajah takut Zelo

"Eh, sumpah takut masa" ucap Zelo khawatir.

"Gak kok, ehh aku dluan yaa udah giliran aku. see you..." ucap Hanan sembari menuju ruang pemeriksaan, meninggalkan Zelo yang takut karena pemeriksaan kesehatan disertai dengan di ambilnya sample darah semua mahasiswa baru.

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang