♡The Answer♡

17 4 0
                                    

Kandungan Zelo tidak berasa sudah memasuki usia enam bulan. Karena Zelo menghormati budaya tempat kelahirannya, Ajun memboyong keluarganya berkunjung ke tanah kelahiran Zelo untuk melaksanakan ritual adat keluarga Zelo pada kehamilan pertamanya.

Ajun juga baru mengetahui bahwa keluarga Zelo bukan orang sembarangan. Zelo salah satu keturunan darah biru yang biasa orang disana menyebutnya "Puan".

Selama kehamilannya, Zelo sangat aktif dan sangat sehat yang membuat Ajun, mami, Cantika dan orang-orang yang menyayanginya kewalahan ketika Zelo hamil.

Untungnya, Zelo tidak pernah merasakan bagaimana mual dan pusing selama masa-masa mengidam. Justru sang suamilah yang merasakan semuanya.

Setelah lelah membuang rasa mualnya, sejam berikutnya Ajun merasa ingin menari-nari yang jadi tontonan gratis Zelo selama hamil. Ajun mengidamnya cukup Unik, selain itu ia tidak pernah bisa jauh-jauh dari Zelo.

"Kamu bawa aku kemana sih?" Ucap Zelo yang penasaran Ajun dari tadi senyam-senyum menyetir mobilnya pelan-pelan.

Mobilnya ia pinjam pada kakak sepupu Zelo. Saat ini ia ingin memberikan kejutan pada Zelo.

"Tadi aku di kasih tau sama abang kamu, kalo ada tempat yang pengen kamu kunjungi dari kecil, tapi sampe sekarang belum kesana"

"Trus kamu mau bawa aku kesana?"

"Hu'um. Nahh ini tempatnya"

"Hah? Kok kamu tahu? Kan ini kampung aku"

"Aku dah survey tadi pagi hehe"

Ajun menuntun Zelo turun dari mobil, dan mengganti sendal yang lebih nyaman. Perut buncitnya selalu membuat Ajun gemas.

"Waaaahhhhh" Zelo terpesona dengan pemandangan di depannya. Danau kecil yang terletak di antara bukit-bukit yang dulu ia sebut dengan "bukit teletubies".

"Gimana udah ga penasaran kan?"

Zelo tersenyum lucu. "Lucu banget ya, aku yang orang sini tapi ga pernah eksplor sekitar daerah aku. Eh malah sekarang di bawa kesini sama suami ehehehe"

"Ya kan kata kamu pas kecil di larang-larang kan perginya"
"Pas gede sampe mau jadi Bunda juga jadinya mageran"

Zelo hanya cengengesan mendengar jawaban Ajun yang seratus persen benar itu. Ajun membawa Zelo duduk di salah satu tempat duduk yang disediakan.

Cuacanya cukup cerah, tapi tidak membuat kepanasan. Sejuk, duduk di bawah antara pohon menghadap danau dan bukit-bukit yang dari dulu ingin dilihat Zelo.

Zelo memejamkan matanya, menikmati semilir angin menghempas pelan menerpa wajahnya, mengingat kembali masa kecilnya yang tentu saja banyak berubah sekarang.

Tiba-tiba ia tersenyum melihat wajah suaminya yang tersenyum di pelupuk matanya yang masih terpejam, padahal Ajun berada di sampingnya saat ini yang sibuk merapikan rambutnya yang terbawa angin dan memandangi wajah istrinya yang tersenyum sambil memejamkan matanya.

"Kamu tau gak, bahkan sekarang aku cemburu sama angin yang nyentuh kulit kamu"

Zelo segera membuka matanya dan menoleh pada Ajun yang terlihat kesal. Mendengar itu Zelo terkekeh

"Apasih alay banget. Angin ga salah apa-apa ya" Ucap Zelo menahan senyumnya dan jantungnya saat ini berdegup kencang. Sepertinya setiap hari, ia jatuh cinta pada suaminya itu.

"Kamu percaya gak kalo aku bilang, aku jatuh cinta sama kamu sebelum kita kenal?" Tanya Ajun pada istrinya itu

"Hhmmm aku percaya kalo itu kamu. Tapi gimana ceritanya kamu suka, padahal kita belum kenal?"

"Kamu masih ingat 'mas-mas pulpen gak?"pertanyaan yang selalu Ajun ingin tanyakan.

Zelo tampak berpikir cukup lama.

"Ga inget ya?"Ajun yang masih menunggu jawaban Zelo

Tiba-tiba mata Zelo membulat "Ahhh, inget-inget. Emang kenapa? Aku bahkan ga inget muka- JANGAN-JANGAN ITU KAMU???" Zelo heboh berspekulasi bajwa orang di jaman mahasiswa baru itu adalah suaminya.

"Yaampun sampe di lupain mas mas pulpennya" ucap Ajun sedikit sedih

"Ihhh benerran kamu?" Zelo bertanya serius

Ajun mengangguk mantap. Zelo melongo tidak percaya pada pengakuan Ajun barusan.

"Dihh mingkem atuh, itu lalernya bisa masuk loh" Ajun tersenyum melihat ekspresi Zelo yang terlalu kaget.

"Kok bisa?" Zelo masih tidak menyangka

"Ya gatau. Udah jodoh kali" Ajun cengengesan.

"Jadi, sejak saat itu aku jadi sering sakit kepala karena kamu lari-lari di otak aku. Mau cari kamu, tapi gatau namanya siapa"

"Mau cari tahu tapi gatau kamu anak mana. Tapi pas aku lagi makan di kantin, aku ga sengaja liat kamu lagi ketawa-ketawa sama temen-temen cowok kamu waktu itu"

"Jadi, mulai saat itu juga aku perhatiin kamu diam-diam dari jauh, karena aku kagum. Tapi ternyata akhirnya aku berhasil kenalan pas jaman kita latihan bareng" Ajun terkekeh menceritakan

"Aku sampe minta mami periksa jantung aku tau tiap pulang latihan, aku nongkrong biar aku bisa lupain bayangan kamu yang becanda, marah-marah, dan ketawa bareng aku pas di lapangan"

"Aku pikir aku dah gila dan sakit jantung hehehe pas bang Soleh hukum kita sit up berkali-kali"

"Dan aku tau kalo aku benerran jatuh cinta pas kamu gaada di depan mataku, walaupun lagi nongkrong juga rasanya sepi banget kalo gaada kamu di deket aku"

"Hmmm hari ini ga bakal cukup kayaknya kalo aku crita semuanya" Ucap Ajun yang kini tangannya melap air mata Zelo yang sejak tadi di lihatnya terjatuh

"Tuhkan nangis, makanya aku gamau cerita yang gini gini nih" Ajun sudah membawa Zelo pada pelukannya

"Aku.. hiks... jahat banget sama kamu"

"Emang" Ajun menggoda Zelo

"Iishhh" Zelo mencubit pelan perut Ajun.

"Sayang, nanti kalo udah ketemu ayah nangisnya jangan kayak bunda ya"  ucapnya menciumi perut buncit Zelo

Zelo menatap datar wajah suaminya itu, dan sedetik kemudian suaminya sudah menciuminya dengan senyum bahagianya yang khas.

Sebelum memejamkan matanya, Zelo menangkap seseorang yang sedang memperhatikan mereka dengan senyuman manisnya. Senyuman yang pernah menghiasi hari-harinya dulu.

Zelo semakin tersenyum melihat Tian tersenyum padanya seperti isyarat perpisahan. Kemudian, Zelo teringat pada mimpi anehnya dulu.

"Jadi, yang aku lihat di mimpi itu bukan Tian dan perempuan lain, bukan Tian dan aku, tapi Aku dan Ajun. Seperti sekarang dengan suasana dan cinta yang sama"- ucapnya dalam hati dan membalas ciuman suaminya. (Mimpi Zelo di part "What is Love").

A Thousand Feelings

Setelah ini satu bonus part lagi dan udah benerran end ya eheheheh. Makasih dan stay safe semuanya.

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang