38. Secret Meet Up

21 7 0
                                    

Masih mode flashback

Terlihat Tian sudah menunggu Ajun, sesekali ia memegangi dadanya.

Hingga pintu cafe terbuka menampakkan sosok yang tidak kalah tampan dan manis darinya. Bahkan sosok itu tersenyum menampilkan lesung pipitnya.

"Bahkan senyumnya mirip kamu Zel" Lirih Tian membalas senyum Ajun yang berjalan padanya

"Sorry sorry gua agak lama"

Tian menggeleng sebagai jawaban permintaan maaf Ajun padanya

"Pesen apaan lu?" Tanya Tian yang hendak memesan salah satu menu yang ada di cafe ini.

"Samain aja lah" jawab Ajun pada Tian. Tian hendak berdiri tapi pundaknya di tahan Ajun.

"Biar gua aja bro. Lu duduk baek aja ye. Lu mau apa? Gua pengen ice americano, samaain jangan?" Ucap Ajun mengakrabkan diri dengan Tian.

"Samaain dah" Tian juga menjawab hal sama seperti Ajun beberapa detik yang lalu.

Beberapa menit pesanan mereka datang.

Sedari tadi Ajun yang bertanya tentang kesibukan Tian. Sesekali juga Tian bertanya kesibukan Ajun. Hingga keduanya sepertinya kehabisan bahan basa-basi.

"Mm lu udah lama ya kenal Zelo?" Ajun tersenyum mendapat pertanyaan seperti itu dari Tian.

"Lumayan sih, tapi lebih lama elu sih" jawabnya pasti.

Tian hanya mengangguk.

Tiba-tiba suasanya canggung. Ajun sangat mengetahui bahwa Tian dan Zelo saling mencintai. Tapi kondisinya sama seperti bahwa Tian memperingatinya untuk menjauhi Zelo.

"Sorry kalo gua nanya jauh. Keluarga lu kayaknya deket ya sama Zelo?" Tian mulai penasaran di bagian itu.

"Ah iya, beberapa kali Zelo ke rumah. Duh gimana yak jelasinnya. Gua sama Zelo gaada hubungan apapun kok, just friend" Ajun menjelaskan kepada Tian karena takut Tian salah paham.

Tian terkekeh. "Kan gua ga nanya hubungan lu sama Zelo Jun wkwkw"

"Ehehehe ya gua replek" jawab jujur Ajun sambil cengengesan.

"Gimana ceritanya Zelo bisa deket sama keluarga lu?" Tian semakin penasaran.

"Jadi, waktu itu gua minta tolong Zelo pura-pura jadi pacar gua. Maapin gua yak, gua bego banget ga mikir panjang"

"Abisnya gua dinistain mulu di kira gua belok, mana mami gua orangnya rempong banget kan sampe pengen di jodohin lagi"

"Kalo modelan yang mau dijodohin baik hati dan tidak sombong mah gapapa ya mungkin gua bisa belajar menerima. Lahh yang mau dijodohin ama gua uler berbisa mana mau gua"

"Jadi setelah itu, keluarga gua seneng banget dan welcome banget sama Zelo. Bahkan eyang orangnya pilih-pilih langsung suka sama si Jelo. Papi juga jadi kek punya anak perempuan lagi di sayang banget si Zelo. Sampe gua ga tega mau bilang kalo Zelo calon mantu boongannya mereka"

"Jadi ya gitu dah, gua sama Zelo udah terlanjur tenggelem. Gua mau jujur sih tapi tunggu waktu yang tepat" Ucap Ajun panjang lebar menjelaskan pada Tian.

Sekarang Tian benar-benar paham. Kegiatan Ajun sekarang menyeruput minumannya.

"Lu suka sama Zelo?" Tanya Tian tiba-tiba.

"Uhhukk uhhukk" sumbernya sudah jelas Ajun yang terbatuk karena kaget pertanyaan frontal Tian.

Tian tersenyum dan menepuk bahu Ajun "Kayaknya sih cinta ya Jun? Sampe kaget gitu" Tian masih menepuk punggung Ajun yang masih terbatuk karna tersedak minumannya.

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang