42. Syasa's Feeling

18 7 0
                                    

Strong woman sahabat karib Zelo satu ini memang kuat secara mental dan fisik.

Setiap ia mengupload foto di instagramnya selalu memberikan caption membuat semua orang terpingkal dengan tingkahnya.

Syasa adalah satu jenis cewek brobrok. Salah satu postan legendnya adalah dimana ia mengenakan kebaya dengan caption "kalem kok, kalo ga di geser"

Benar saja foto di slide pertama menunjukkan dia begitu kalem dan cantiknya luar biasa. Tapi begitu berpindah slide kedua dan selanjutnya kamu akan melihat bagaimana seseorang menyianyiakan wajahnya.

Bayangkan ia menggunakan kebaya memanjat pohon dan berpose jongkok dengan tidak estetik jadi terlihat seperti ia "berak" di antara dedaunan". Jangan lupa posenya yang suka bergelantungan.

Ia juga memiliki humor seperti bapak-bapak. Ia juga sangat menyukai kopi hitam ala bapak-bapak.

Tidak tau dari mana asalnya. Padahal, Syasa sudah ditinggal Ayahnya ketika berusia 5 tahun.

Saat ini ia hanya tinggal berdua dengan ibunya. Sekaligus ibu angkat Zelo katanya.

Dia tidak punya banyak waktu untuk bermain sebenarnya. Ia kuliah dan mengajar untuk membantu ibunya. Dan untuk uang jajannya ia harus mengajar dengan semangat.

Oleh karena itu, Zelo tidak pernah memaksa Syasa selalu bermain dengannya. Karena ia tahu betul beban yang di bawa di pundak sahabatnya itu.

Zelo adalah tempatnya untuk menceritakan bagaimana capeknya ia menjalani hari-harinya. Lalu bersama dengan Zelo saling menguatkan dalam segala hal.

Berbeda dengan Zelo yang susah untuk tertidur, Syasa adalah makhluk 'pelor' alis nempel molor. Sering sekali Zelo masih asyik bercerita namun di tinggal tidur oleh Syasa. Padahal ia belum cukup 3 menit menyentuh bantal.

Kamar Zelo adalah salah satu tempat ternyamannya mengisi energinya. Syasa sangat mensyukuri Tuhan memberikan Zelo pada perjalanan hidupnya.

Keduanya tidak pernah menyimpan dendam. Bahkan mereka belum pernah bertengkar hebat karena sejatinya mereka selalu terlihat tidak akur. Bak tom and jerry tapi itu adalah cara mereka saling menyayangi.

Kalo kata Ranis "heran akutuh, sedetik berantem sedetik kemudian akur. Gitu aja terus"

Meskipun di mulutnya "bosen gua liat muka lu mulu. Muak gua"

"Pen berak mulu bawaannya liat muka lu"

Tapi ketika tidak bertemu sehari saja rasanya ada yang kurang. Syasa akan menangis ketika tau Zelo sakit. Begitu pun Zelo, ia akan panik dan menangis ketika terjadi sesuatu pada Syasa.

Contohnya waktu Syasa terjebak di dalam lift dan sesak nafas karena keadaan di dalam lift gelap, tidak ada udara dan saat itu Syasa sendirian. Waktu itu di otak Syasa adalah menelfon Zelo.

Padahal Zelo sedang menunggunya di depan Lift lantai 5 itu segera menghubungi petugas begitu tau lift rusak dan khawatir jika Syasa terjebak di dalamnya. Dan benar saja feelingnya ketika lift di buka menampilkan Syasa yang lemah memegangi dadanya dan pingsan di pangkuan Zelo.

Mereka adalah soulmate.
Meskipun kepribadian mereka begitu tumpang tindih.

Syasa yang terlihat galak, nyablak dan tidak tau malu di luar sebenarnya adalah gadis yang begitu cengeng dan sangat menyukai kesendirian. Ia memiliki hobby membaca novel. Ia penggila fantasy dan seni.

Zelo yang terlihat pendiam dan pemalu adalah sosok yang sangat ceria. Ketika di rumah atau bersama dengan orang yang nyaman ia termasuk gadis yang hyperactive, ia akan berjoged tidak jelas, bernyanyi sampai lehernya sakit, dan sangat menyukai hal-hal receh dengan tawa yang menggelegar.

Zelo juga sangat lebay dan cengeng. Ah iya juga sangat genit jika berhadapan dengan Aji. Zelo adalah definisi orang gila yang tidak terlihat.

Yang sadar akan kegilaannya hanyalah Syasa, Tian, Aji, dan Ajun.

Jadi setiap kali kegilaannya muncul ke permukaan teman-temannya yang lain akan syok. Bahkan dimata Jio, Zelo adalah seorang putri cantik yang lemah lembut.

Persamaan Syasa dan Zelo terletak pada kecintaannya pada musik, dan cara pandangnya terhadap masalah asmara.
Keduanya tidak mudah untuk jatuh cinta, tapi ketika jatuh hati akan terjatuh begitu dalam.

Ah iya, mereka sama-sama mengagumi sosok yang di panggil 'putra mahkota'. Menurut mereka putra mahkotanya mirip dengan putra mahkota yang diperankan Yeo Jin Go di drama The Moon That Embracesed The Sun. Jadi mereka memiliki idola di dunia nyata selain berfangirling.

Jangan lupakan Zelo akan pamer kepada Syasa jika bertemu dengan putra mahkota, begitupun sebaliknya. Dan hal lucu lainnya keduanya akan menahan nafas seperti menahan 'berak' ketika melihat 'putra mahkota' lewat di depan mereka berdua.

Meskipun sama-sama menyukai buku, Syasa lebih memiliki obsesi pada buku. Ia sangat suka buku yang membuatnya berpikir keras. Tidak dengan Zelo, ia tidak ingin membuat otak berharganya bekerja keras.

Syasa memliki ingatan yang sangat tajam, sedangkan Zelo memiliki otak yang pikun sejam sekali.

Tapi Zelo memiliki kepekaan di atas rata-rata, sedangkan Syasa termasuk tidak perduli dan pekanya memerlukan waktu.

Zelo juga memiliki kecepatan mempelajari dengan cepat tapi cepat lupa. Berbeda dengan Syasa yang memerlukan lebih banyak waktu untuk belajar namun dapat mengingatnya dalam waktu yang lama.

Syasa juga termasuk orang yang hati-hati dalam mengambil keputusan, sering tidak yakin pada kemampuan dirinya sampai membuat Zelo mengomelinya, dan termasuk orang yang penakut dan overthinking.

Berbeda dengan sosok Zelo yang sangat pemberani dan pemberontak. Zelo dengan segala kepercayaan dirinya dan dapat berpikir cepat. Meskipun tidak memikirkan akibat dari keputusannya, ia akan tetap menerima konsekuensinya dan bertanggung jawab penuh atas keputusannya.

Zelo sangat menyukai menjerumuskan Syasa dan Tasya pada hal-hal yang sebelumnya tidak mereka bayangkan.

Contohnya, Zelo dengan sengaja mendaftarkan Syasa dan Tasya bersama Marko sebagai tim debat bahasa inggris ketika ia memegang wewenang.

Meskipun Syasa dan Tasya menyumpah serapah Zelo tapi pada akhirnya mereka berterima kasih pada Zelo. Mereka jadi tau kemampuan mereka.

Zelo sangat mengenal temannya dan bakat temannya sehingga ia memutuskan hal demikian. Terbukti ketika Timnya memenangkan juara bahasa Inggris yang membuat Tasya dan Syasa menangis terharu bahwa ternyata mereka bisa melakukan itu.

Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Zelo. Ia selalu membantu temannya dari samping. Tidak di depan sebagai pemimpin, tapi di samping teman-temannya sebagai jembatan temannya.

Saat ini, Syasa juga bekerja di tempat sebelumnya ia melakukan praktikum. Tapi ia tidak terlalu menyukai dan merasa tertekan ketika di dalam sebagai karyawan.

Oleh karena itu, ia masih mencari-cari lowongan yang cocok untuknya. Meskipun ia masih bekerja di tempat itu karena ia tidak berani melepas jika belum mendapat pengganti.

Ah iya, untuk masalah asmara ia juga cukup kurang beruntung. Saat ini ia betah menjomblo.

Ternyata, ia terlanjur mencintai Hanan.

Waktu itu dengan bar-barnya ia menyatakan cintanya pada Hanan yang membuat Hanan merasa sangat bersalah hingga meminta maaf berkali-kali.

Tapi pengakuan cintanya membuatnya lega dan sudah terbiasa untuk tidak perduli lagi.

Kalian mau tau Syasa mengatakan apa pada Hanan?

"Han, ooii. Gua cuma pengen bilang gua udah terlanjur sayang sama lu. Tapi gua pengen lupain lu secepatnya"

"Gua bilang ini bukan nembak lu buat nerima gua. Gua cuman pengen bilang doang"

"Kenapa? lu gajadi suka kan sama gua? Yaudah oke gua juga ga butuh cinta lu sih sekarang"

"Gua juga udah ga berharap sih sama lu. Jadi kita masih bisa berteman seperti sebelumnya" Bukankah Syasa lebih gentle??? Konsep girl crush memang sangat cocok untuknya.

♡That Feels♡

_____

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang