29. Down

24 9 0
                                    

Perhatian!!!!!
Part ini mengandung beberapa kata kasar dan adegan kasar.

_________

Zelo dan timnya tiba di Semarang. Segera mereka ke hotel. Tentu saja Ajun ada di sisi Zelo. Teman-temannya juga sudah wajar Ajun yang terus menempeli Zelo kesana kemari.

Zelo sekamar dengan Winona, meskipun jarang berinteraksi tapi keduanya cukup rukun untuk berbagi kamar selama seminggu.

♡♡♡

Tidak ada yang istimewa di Semarang selama empat hari ini. Timnya berhasil masuk perempatan final hari ini.

Ajun juga sibuk bersama dengan pelatih mengurus ini itu. Jadi hanya dapat mengawasi Zelo ketika malam hari.

Zelo sendiri juga selalu memilih istirahat jika ada waktu. Pikirannya cukup kalut saat ini. Tian hanya mengabarinya sekali bahwa ia sudah sampai di rumahnya.

Sebenarnya Zelo tidak mengharapkan Tian akan mengabarinya setiap hari, hanya saja perasaannya tidak bisa jauh-jauh dari Tian.

Ketika akan memasuki lift, Zelo ketinggalan dengan timnya sehingga saat ini ia sedang sendiri. Tiba-tiba Ajun menelfonnya.

"Hm" Zelo berdehem menkawab telfon Ajun.

"Lu dimana dah?"

"Di lobby, mau ke kamar. Udah depan lift"

"Tungguin gua. Gua bentar lagi sampe hotel"

"Iya"

"Eehh jan di matiin, biarin aja

"Lahh pan lu juga mau kesin-"

Zelo menghentikan ucapannya ketika melihat lift terbuka menampakkan seseorang yang cukup membuatnya takut.

Zelo yang sadar segera ingin melarikan diri, hanya saja kecepatan orang itu sudah menarik tangan Zelo dan membekap mulutnya dengan rapat.

"Haaaii cantikk, akhirnya kamu sendirian" seseorang dengan senyum menakutkan itu kini dengan cepat menarik Zelo masuk ke dalam lift.

"Hmmmpp" Zelo berusaha berteriak.

Di sebrang telfonnya, Ajun sudah mengumpat dengan geram mendengar suara seseorang yang sudah ingin membawa kabur Zelo.

Zelo ingin melawan dan terus menggerakkan tubuhnya hanya saja orang itu sudah mengarahkan benda tajam di depan matanya.

"Junnn, tolongginn guaaa. Guaa takut bangett" batin Zelo yang sekarang berharap Ajun dapat menolongnya.

Bayangan tentang beberapa kali orang ini memaksanya ikut dengannya, orang kasar ini juga beberapa kali menelfonnya dan sesekali mengancamnya, dan hari ini, orang ini ada di depan matanya bahkan sudah ingin membawanya ke tempat yang ia tidak tahu dimana.

Ajun sudah berlari masuk ke hotel dan memencet tombol paling atas. Bang Soleh sudah menghubungi pihak keamanan hotel untuk membantu mereka.

Ajun sudah mengumpat berpuluh-puluh kali ketika liftnya susah terbuka. Keringat dan matanya yang berkaca-kaca membayangkan wajah Zelo yang ketakutan.

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang