28. Hope

23 9 0
                                    

Zelo dan Syasa saat ini sedang jalan ke lobby mall. Mereka berdua baru saja selesai konser 2 jam lamanya. Penonton dan penampil hanya keduanya.

"Ajun jadi jemput lu?" Syasa bertanya pada Zelo.

"Jadi katanya" jawab Zelo singkat. "Lu gamau nebeng?" Tanya Zelo balik pada Syasa.

"Kalo Ajun udah jadi laki lu mah ga segan dah gua minta anterin ke rumah gua dah"

Zelo menampol wajah cantik Syasa. "Congor lu yee"

"Eh tapi kalo Tian yang jadi laki lu juga makin ga segan-segan sih gua" Syasa cengengsan.

"Bodo amat, gua pake kacamata ga denger" Zelo menutup kupingnya dan berjalan mendahului Syasa yang menggodanya.

"Belum aja gua cerita kejadian semalem udah di ejek begini"cicit Zelo pelan.

"Ehhh tungguuin emakk dooong" Syasa mengejar Zelo dan menyamakan langkahnya sampai di lobby.

"Ehh gua duluan gapapa? Udah mau malem soalnya" Lanjut Syasa menyamakan langkahnya dengan Zelo.

"Gua anterin dah lu ke sono"

"Uuncchh co cwit banget dah jodoh orang"

"Iya dong. Emang lu jodoh monyed"

"Subhanallah ughtea, dirimu sudah kembali huhuhu terhura guaaa anak gua udah sembuh" ucapnya mengunyel pipi Zelo.

"Emang yee konser dan oppa save our life" lanjut Syasa.

Zelo sudah mengalihkan pandangannya ke sembarang arah yang lain. Malu dia punya teman modelan Syasa.

"Dah sana luu pulang. Muak gua liat lu" Zelo.

"Yeuuu gua dari tadi nahan berak liat muka lu. Ogah juga gua jadi obat nyamuk" Syasa kemudian melangkah menjauh dari Zelo.

Setelah mengantar Syasa, kini Zelo berdiri di pinggir jalan, lebih tepatnya di trotoar menunggu Ajun.

Tiba-tiba ada mobil putih berhenti di depannya, menurunkan kaca mobilnya.

"Neng, mangkal ya di mari?"

Zelo hanya memutar matanya malas. Di kira Ajun akan menjemputnya menggunakan motor ternyata ia malah menggunakan mobil.

Segera Zelo membuka pintu mobil.

"Dihhh siapa yang suruh naik" Ajun tiada hari tanpa membuat perkara.

"Yaudah, pulang lu sono" Zelo bersiap-siap turun dari mobil Ajun. Tapi dengan cepat Ajun menangkap tangannya.

"Ett ett canda sayang"

"Sayang sayang pala lu peyang" Ajun benar kembali menyebalkan menurut Zelo.

"Utututu jodoh gua galak banget cihh" Ajun justru semakin menggodanya.

"Sssttt brisik!"

Ajun mengatupkan mulutnya. Takut di amuk singa yang sudah bangun dari tidurnya.

"Btw tadi macet banget, jadi telat jemputnya" jelas Ajun pada Zelo.

"Hm"

Baru saja Ajun ingin protes atas respon singkat Zelo, tapi Zelo kembali melanjutkan pembicaraannya "Udah makan?"

Ajun sedikit kaget, menurutnya tiba-tiba Zelo menanyakan pertanyaan yang menunjukkan perhatian.

"U-udah" tiba-tiba ia gagap. "Ntar makan malam di rumah. Mami masakin buat calon mantunya" ia berusaha bercanda agar Zelo tidak canggung.

Zelo mengangguk "Mmm... Jun" katanya yang sepertinya ingin membicarakan sesuatu.

"Hm?" Ajun fokus mengemudi menuju kosan Zelo.

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang