35. Missing You Like Crazy

23 9 0
                                    

♡The Story of Ajun's Side♡

Flashback on..

Setelah memastikan Zelo memasuki bandara dengan sepupunya, Ajun menyaksikan bagaimana Jio berlari ke arah Zelo.

Meskipun Zelo sudah memintanya untuk tidak mengantarnya, tetap saja ia mengantar Zelo dari kejauhan.

Ia mengetahui bahwa Zelo sedang tidak baik-baik saja. Setelah dua peristiwa yang menyakitkan untuknya.

"Hati-hati jelek. Awas aja lu sakit gua susulin"

Ajun seolah berkata pada Zelo yang punggungnya sudah menghilang. Ia pun segera membalikkan badannya. Tapi baru beberapa langkah ia tiba-tiba berhenti, matanya berkaca-kaca dan berkacak pinggang kesal.

"Wahhh masa sih gua udah kangen? Huuuaaa mamiii Zelonya udah pergi" Ajun berjalan lunglai menuju mobilnya dan bertengkar dengan air matanya yang ingin keluar.

Jika ada orang yang melihat Ajun saat ini mungkin ia akan di cap kurang waras.

Sesampainya di rumah, Ajun hanya berguling-guling memeriksa hpnya menanti kabar dari Zelo.

Berhari bahkan berminggu-minggu ia menanti. Akhirnya ia putuskan untuk menelfon Zelo tapi nomornya tidak aktif setiap hari.

Di dalam hatinya begitu frustasi, namun gengsinya menjadikannya berfikiran untuk menyibukkan diri.

Ia berusaha segera menyelesaikan pendidikannya untuk mencapai tujuannya.

Di kampus ia masih mencari-cari sosok Zelo yang dari dulu sering ia perhatikan dari jauh. Bagaimana ia tertawa bersama dengan teman-temannya. Bagaimana ia di ganggu Hanan. Bagimana ia menggoda Aji.

Ajun juga sering melihat bagaimana Jio memanjakannya dan tentu saja melihat bagaimana Tian dan Zelo saling memandang.

Dahulu, sebelum bertemu di club voli, Ajun hanyalah pengagum rahasia Zelo. Ia pikir ia hanya sekedar kagum biasa. Tapi setelah mengenal dan perlahan dekat dengan Zelo perasaannya semakin tidak terkendali.

Bagaimana ketika latihan berdua, saling membantu melakukan pemanasan dan wajahnya dengan wajah Zelo yang hanya berjarak beberapa senti membuat kupu-kupu di perutnya beterbangan. Bahkan sepulang ke rumah ia meminta maminya memeriksa jantungnya. Karena menurutnya mungkin ia memiliki kelainan jantung.

Sampai pada ia mengetahui bahwa pandangan Zelo pada Tian berbeda pun rasa janggal di hatinya ia belum ketahui.

Jujur saja, ia selalu salah tingkah ketika bersama Zelo dan bertingkah bodoh adalah senjatanya. Membuat Zelo kesal dan marah bahkan menjadi hobbynya yang paling ia sukai.

Ketika ia meminta Zelo menjadi pacar di depan maminya pun perasaannya kian menghangat, tapi ia belum menyadari sebenarnya dirinya kenapa. Ia masih sering meminta maminya memeriksanya apakah ia sakit atau tidak. Sampai membuat maminya muak.

Ia di buat uring-uringngan sibuk kesana kemari ketika Zelo sakit dan kehilangan. Membuatnya takut tanpa alasan. Ia kembali meminta maminya menghubungi teman dokter spesialis kejiwaan yang membuat maminya terheran-heran dengan model anak laki-lakinya itu.

Sampai akhirnya ia begitu marah kepada seorang bajingan yang berniat menyakiti Zelo. Hatinya begitu hancur melihat Zelo ketakutan akibat orang bejat itu. Hari itu adalah perasaan marah yang paling parah selama hidupnya. Bagaimana ia menangis karna marah Zelo disakiti dan bagaimana di dalam hatinya takut ia tidak bisa menjaga seseorang di hidupnya.

Dan saat inilah ia menyadari bahwa selama ini ia sudah jatuh cinta. Rasa rindu gila yang saat ini di tahannya membuatnya juga tidak baik-baik saja.

Ternyata ia membutuhkan Zelo disisinya. Ia rindu membuat Zelo marah, ia ingin melindunginya dan ia tidak pernah tahu ternyata sedalam itu perasaannya pada Zelo.

Cinta pandangan pertamanya yang semakin dalam sampai sekarang. Bagaimana bisa ia jatuh hati pada seorang gadis yang hanya mengembalikan pulpen-pulpennya yang berserakan di jalan waktu itu.

Karena ia ceroboh, waktu itu pulpen-pulpen hasil curiannya dari adik perempuannya itu terjatuh berhamburan di jalan karena tas ranselnya yang tidak tertutup ketika berjalan.

Hingga ia berbalik karna seseorang memanggilnya dengan sebutan 'Mas' dan menepuk bahunya itu ternyata seorang gadis cantik nan manis yang bersedia memungut semua pulpen-pulpen curiannya di jalan.

Sejak saat itu, ia tidak sengaja melihat gadis 'pulpen' nya di fakultasnya. Dan semakin memperhatikan gadisnya ketika tau bahwa ia sefakultas dengannya.

Hingga hobbynya membawanya bertemu dan perlahan dekat dengan orang di perhatikannya selama ini.

Ia tersenyum simpul ketika potongan-potongan Zelo gentayangan di bayangannya. Bisa-bisanya ia baru sadar setelah bertahun-tahun.

"Gabisa. Gabisa gua. Bisa gila gua kalo gini terus wahhhhh. Di pelet kali ya guaa, tapikan dia kaga mau sama gua" Ajun sedang perang batin. Percayalah.

Hingga ia mencari tahu alamat Zelo dan menanyakannya pada temannya karna berita Zelo satu-satunya adalah ia memutuskan untuk cuti.

Dan hatinya melongos begitu mengetahui bahwa salah satu sahabat Zelo meninggal dunia karna suatu penyakit bawaan dari lahirnya.

"Zel, pasti sakit banget ya?" Ajun berbisik mengharap ia bertemu dan memberi kekuatan pada Zelo yang kehilangan cintanya.

Bertubi-tubi Zelo mengalami kepedihan ia tidak tega mendengar itu semua. Hingga ia bertekat akan menyusul Zelo dan meminta bantuan orang tuanya.






♡That Feels♡
♡♡♡♡♡

Bentar, malah author yg jatuh cinta sama karakter Ajun😭😭😭😭🤧

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang