49. Another Secret

17 5 0
                                    

Saat ini, Tasya dan Zelo berada di cafe dekat kampus. Tadi mereka mencari keperluan kuliah bersama. Sekalian mau bertemu dengan Syasa, Rania dan Sena.

"Gimana Zel bakal ke kejar gak?"- Tasya

"Ga yakin aku Ta, tapi aku musti usaha sampe gabisa usaha lagi sih"

"Aku cuman bisa bilang semangat ya Zel. Soalnya dikit lagi udah deadline submit"- Tasya

"Iya nih. Sena gimana?"

"Sama sih kayak kamu. Soalnya kemarin dia revisinya abis-abisan kan"- Tasya

"Capee banget ya pasti"

"Capee banget Zel. Aku aja yang hidup sendiri gini stress banget. Gimana kamu yang hidup berdua"- Tasya

"Iya sih, tapi Ajun banyak bantu banget tau" Zelo cukup bangga dengan itu. "Aku jadi malah sering di bantuin, di masakin, dicuciin, sampe ngasih inside buat skripsi aku Ta"

"Di temenin sampe pagi, padahal dia kerja pagi itu juga. Ga guna banget aku jadi istri" Zelo tidak bermaksud pamer ke teman-temannya, ia hanya ingin memberitahu betapa baiknya Ajun sebagai seorang suami. Tapi disisi lain, Zelo dengan nafas yang berat merasa bersalah.

"Toloonggg saya juga jadinya pengen nikah kalo modelannya laki luu Zel"  celetuk Tasya

"Ehehe makanya meskipun ga yakin, tapi aku semangat banget kelarin ini cepet-cepet"

"Biar bisa buatin ponakan buat aku ya Zel" goda Tasya pada Zelo

"Hehh jauhh benner Ta"

"Lahhh kan emang iya, jangan-jangan belom nganu kalian?" Tasya cukup penasaran.

"Apenihh gua dateng-dateng bahasannya udah ngangu-nganu???"  Syasa yang dateng mengejutkan Zelo dan Tasya

"Samlekom dulu Sya" komentar Sena pada Syasa

"Ehh iya, samlekom ya ahli kubur"

"............."

"Heh kok pada diem" Syasa merasa tidak dihargai

"Moon maap lu salam ke ahli kubur yee Jaenab. Kita masih napas sehat wal apiat ini" Zelo menahan emosinya.

"Tau. Ulang-ulang. Salam yang benner lu" Tasya menyuruh Syasa mengulang salamnya dengan benar

"Ini gaada yang benner temen aku" Sena memgangi kepalanya yang pusing dengan perilaku temannya.

"Ahh lama lu pada, keburu laper gua" Syasa tidak bisa diajak kompromi.

"Ck. Kalian kedengeran tau dari jauh"
"Masih aja yaa si Syasa sama Zelo doyan gelud" Rania yang terakhir datang mengomeli teman-temannya

"Ehehe maaf budee"

"Yaudah yok makan-makan"

♡♡♡

Setelah 20 menit mereka mengobrol ringan, karena akhir-akhir ini mereka jarang bertemu. Apalagi Syasa dan Rania sudah bekerja.

"Ehh kita crita-crita yuk mumpung lagi free nih. Gua juga belom mau pulang" usul Syasa.

"Ehh hayuk jarang kita gini" setuju Sena.

"Nah, iya banyak banget yang perlu kita bongkar" Tasya juga memiliki niat yang sama.

"Ke apart aku aja yuk, Ajun juga pulangnya malem ntar. Sekalian beres-beres juga kan aku" ajak Zelo yang ingin quality time bersama sahabatnya tetapi juga ingin melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.

"Ihhh cakeup banget bininya Ajun. Yook ahh bungkussss" - Syasa

"Karetnya dua"-Tasya

"Emang kamu pikir nasi padang?" - Sena.

That Feeling |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang