Meskipun sedang ngambekan ternyata Shayra masih saja mau melayani Adien. Istrinya itu dengan suka rela mempersiapkan kebutuhannya dan saat lembur di rumah, Shayra juga tanpa sungkan menawari kopi juga menemani. Meskipun di sisi lainnya Shayra melakukan semua hal tersebut atas dasar nasehat dari ibunya yang mengatakan, "sudah jadi melayani suaminya apapun situasinya." Serta Shayra juga mengingatkan Adien bahwa apa yang dilakukannya semata-mata adalah karena ibunya, kewajiban dan bukan karena perhatian juga alasan lain mulai menyukai Adien.
Adien yang awalnya geram akan hal itu, perlahan-lahan mulai membiasakan dirinya dan bersumpah akan membuat apa yang Shayra lakukan sebagai kewajiban akan diubahnya menjadi sebuah perhatian.
"Baiklah. Hm, makan malam dengan ayam kecap pedas manis bagian sayapnya." Adien berkomentar menatap masakan Shayra dengan berselera.
"Kenapa, apakah kau tak suka?" Tanya Shayra mengerut sambil menatap tajam mengitimidasi Adien seolah tersinggung akan perkataannya.
Adien yang menyadari hal tersebut, menghela nafas dan tersenyum dengan tidak tulus.
"Aku tidak pernah mengatakan begitu."
"Oh. Yasudah, kalau begitu makanlah."
Adien mengangguk karena tak ingin berdebat dan mulai menyantap makan malamnya.
Acara makan berikutnya Adien kembali dipertemukan dengan ayam kecap pedas manis bagian sayapnya yang dimasak oleh Shayra. Tak masalah, Adien pikir itu karena mungkin Shayra pikir ia menyukainya dan menyajikannya kembali. Hari ketiga, empat, lima dan yang ke seterusnya. Masih dengan menu yang sama, siang dan malam menu makannya yang masih ayam kecap pedas manis bagian sayapnya. Ingat, ya, bagian 'sayap!' Dan sampai sana Adien masih memakluminya walaupun sudah merasa bosan dengan menu yang itu-itu terus.
Selang seminggu berlalu, Adien mulai jenuh dan suntuk sendiri memikirkan nemu makanan yang dimakan olehnya terus menerus sama dari hari ke hari. Ia bahkan mulai kehilangan selera makannya, namun tidak ingin menyinggung Shayra dan menyebabkan wanita itu sedih kalau ia mengungkapkan kebosanannya pada menu masakan yang itu-itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana Mungkin? [END]
General FictionShayra Anindya terpaksa harus menikah dengan Adien Raffasyah Aldebaran, demi menyelamatkan perusahaan peninggalan almarhum ayahnya yang hampir bangkrut. "Bagaimana mungkin, Mama melamar seorang pria untukku, untuk anak gadismu sendiri, Ma? Dimana-ma...