10. Enggak Mau!

7.8K 434 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Shayra menatap layar monitor komputer di atas meja kerjanya dengan lesunya dan tak bersemangat. Wajahnya ditekuk, bibirnya mengerucut serta dahinya mengerut prustasi. Sesekali Gadis itu mendesah kasar mengingat penyebab dari alasannya menjadi sememprihatikan ini. Tidak lain adalah akibat Adien dan keinginan gilanya untuk menikahi Shayra.

Ah, betapa malangnya nasib Shayra saat ini. Terus ditagih menikah oleh si berengsekk itu.

Menikah atau bayar hutang!

Bayar hutang atau menikah?!

Kalimat itu tanpa dapat dienyahkan terus saja membayang mengganggu pikiran Shayra. Adien sudah seperti dept collector penagih hutang. Tiap ketemu selalu saja menuntut agar Shayra mengiyakan keinginan gilanya.

Hal itu berdampak menyebabkan banyak pekerjaan Shayra menjadi tak beres, juga kerap kali membuat dirinya diomeli oleh penyihir kejam alias ibu Lisa atasan bermulut tajam itu.

"Kalau kamu tak berniat kerja lebih baik pergilah ke HRD dan mintalah surat PHK!"

Nah baru saja memikirkannya, tapi sekarang orangnya sudah didepan mata. Oh, wanita itu ternyata panjang umur.

Shayra pun menoleh dengan teramat malas dan memasang raut kesalnya. Sungguh kehadiran penyihir itu membuat bebannya bertambah saja.

'Kalau aku menikah dengan Adien dan jadi isterinya. Kira-kira bisa nggak ya, kalau aku membuat penyihir ini menjadi tunduk padaku ...?' Shayra membatin penuh pemikiran pertimbangan. 'Ah, ya ... sudah pasti penyihir jelek buruk rupa yang bermulut comberan ini takkan berani dan tunduk padaku. Aku akan jadi Ibu boss dan membalas perlakuannya selama ini yang telah memperlakukanku dengan buruk.' Shayra menyunggingkan seulas senyuman devil-nya.

Tidak berlangsung lama, karena senyuman itu segera berganti dengan gelengan kepalanya yang mengelak isi pikirannya sendiri.

'Yang benar saja aku mau menikah dengan Adien. Ckck, bagaimana mungkin?' Shayra merutuki dirinya dalam benaknya.

Bagaimana Mungkin? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang