37. Malu-Malu Tergoda

5.4K 268 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adien membuka menarik ikatan dasinya, disusul dengan membuka dua kancing kemeja teratasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adien membuka menarik ikatan dasinya, disusul dengan membuka dua kancing kemeja teratasnya. Adien yang baru pulang langsung saja menghempaskan dirinya ke sofa dan menghela nafasnya panjang. Melelahkan. Hanya itu yang Adien rasakan sekarang. Tubuhnya sebenarnya sudah sangat gerah, berkeringat juga terasa lengket, tapi rasa letih setelah seharian bekerja membuatnya beristirahat sejenak.

Namun apa yang Adien lakukan malah membuat Shayra yang sejak pria itu masuk tak pernah berpaling memperhatikannya. Ah, tidak. Bukan itu maksudnya, tetapi ... hm Adien yang demikian tampak mempesona dan seksi terlebih saat mengusap keringatnya dengan elegan. Juga helaan nafas suaminya itu bagaimana jika menerpa kulit leher atau wajahnya, bukankah hal itu akan sangat---

'Eerrr ... apa boleh menyentuhnya?' Shayra hampir saja lebih dalam tenggelam mengagumi sosok manusia yang hampir menyerupai kata sempurna dimatanya, jika saja ia tak segera ingat bahwa pria tampan yang bersandar di sofa tak jauh darinya merupakan pria berengsek yang sudah melecehkan, memaksanya menikah dan sewaktu-waktu dengan seenaknya berbuat mesum padanya.

"Ch, bahkan bukti ke berengsekannya sudah ada di sini!" Gerutu Shayra segera menggelengkan kepala sambil mengelus perutnya yang sedikit sudah membuncit meski masih terlihat samar.

"Shayra," panggil Adien menoleh setelah mendengar gerutuan istrinya itu.

"Hm ...," jawab Shayra malas.

"Sejak kapan kamu berdiri di sana dan--" Adien menghentikan ucapannya sesaat ketika dirinya merasakan sesuatu yang aneh dengan rumahnya. Pria itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, pada sofa yang didudukinya dan kemudian kembali pada Shayra sambil mengerutkan dahinya. "Jadi yang kamu belanjakan seharian adalah semua ini?"

"Hm," dengus Shayra acuh, tapi kemudian dirinya mengerutkan dahinya bingung. "Kok kamu tahu aku berbelanja seharian ini?" Tanya Shayra sambil bergerak mendekati Adien.

Wanita itu akan duduk, namun tidak jadi karena mencium aroma tubuh Adien yang begitu menggoda. Shayra mengurungkan niatnya takut tergoda untuk menyentuh atau bahkan berbuat lebih pada Adien.

Bagaimana Mungkin? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang