41.

5.3K 295 1
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shayra menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari biasanya kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shayra menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari biasanya kali ini. Hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan, melainkan Lisa sendirilah mengurangi pekerjaannya dan bahkan sudah berhenti menekannya.

Oleh karena itu Shayra bisa pulang cepat, meskipun Shayra sendiri tak langsung pulang dan malah berniat menemui Adien di ruang kerja pria itu.

"Tampaknya memikirkan berdebat dengannya akan lebih baik ketimbang langsung pulang ke rumah sendirian dan kesepian!" Seru Shayra pada dirinya sendiri ketika lift yang dimasukinya bergerak ke atas.

Beruntungnya dia sendiri di dalam lift sehingga tak ada orang yang melihat ataupun mendengar barusan dirinya berbicara sendirian. Shayra menyengir setelah tersadar akan hal itu, sebelum kemudian raut wajah masam mulai menyertainya.

Mengenai alasan dia lebih suka berdebat dengan Adien ketimbang sandirian di rumah, alasannya sudah jelas. Heii itu bawaan bayi bukan bawaan dirinya mulai suka kepada papanya sibayi sampai-sampai menyempatkan waktu luang untuk menemuinya dan berdebat dengannya.

"Sial bagaimana aku lupa kalau di lift ini ada CCTV-nya dan berarti ada orang yang melihatku berbicara sendirian begini dong. Ahh, jangan-jangan Adien penguasa tempat ini mempunyai akses lansung CCTV tempat ini lagi?" Shayra berpikir keras tanpa sadar dia kembali berbicara sendiri.

Kemudian handphonenya terasa bergetar dan Shayra lantas memeriksanya.

"Kamu benar sekali, Sayang. Aku memang mempunyai akse CCTV seluruh perusahaan termasuk di dalam lift."

Bunyi pesan dari Adien membuat Shayra mendengus.

"Ck, sudah kuduga ...."

Beberapa saat berlalu dan Shayra tidak menjawab pesan Adien sama sakali. Dia memilih menjawab perkataan Adien setelah mereka bertemu saja.

Shayra tersenyum entah alasan apa yang membuatnya merasa lucu, tapi apapun itu sudah membuatnya entah kenapa memikirkan akan bertemu dengan Adien, mengakibatkan dirinya mulai diselimuti oleh rasa aneh. Bahkan pipinya kinipun sedikit terasa memanas. Padahal saat bertemu pada jam makan siang ia tidak begini. Shayra menggelengkan kepalanya lantas ke luar dari lift karena sudah sampai di lantai yang ditujunya.

Bagaimana Mungkin? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang