Grace POV - 13

1.8K 186 5
                                    


"Tuan ... untuk Gulf ..."

"Bukankah aku sudah berjanji padamu ...."

"Maksud saya, selama saya mengikuti pengobatan ini ... apakah tuan mau menjaga dan menyayangi adik saya?"

"Tentu ..."

"Hah?"

"Kenapa?"

"Semudah itu?"

"Kenapa? apa harus aku persulit?"

"Eh tidak tidak ... jangan persulit hidup Gulf ... dia sudah mengalami semua hal tersulit dalam hidupnya ..."

"Ya sudah ... kamu fokus ke penyembuhan kamu ... dengarkan kata Flora, kamu masih bisa sembuh jika mengikuti kata - katanya."

"Baiklah .... dan emmm tuan ..."

"Kenapa?"

"Apa boleh kita bercerai?"

"Kamu ingin bercerai?"

"Ayolah tuan ... tuan bisa menikah dengan orang lain dan berbahagia dengan perempuan yang mencintai tuan ..."

"Kalau aku menikah, aku tidak bisa menjaga dan menyayangi adikmu lagi ... kamu mau?"

"Oh tidak ... jangan tuan ... jangan menikah dulu ... tapi kita bercerai tidak apa - apa ya tuan ..."

"Kenapa kamu ingin bercerai?"

"Lalu kenapa tuan masih ingin mempertahankan pernikahan ini?"

"Aku tidak mempertahankan .. aku hanya menjalani semuanya seperti yang diinginkan papa ..."

"Nah apalagi itu ... jadi .. kita bisa bercerai kan tuan ..."

"Boleh .... kita bercerai .. tapi ada satu syarat ..."

"Adduuuhhh apa lagi syaratnya tuan ...."

"Kita akan bercerai setelah papaku menyetujui aku bisa menikah dengan orang yang aku cintai .."

"Jadi .. permasalahannya ada di papa bukan? kalau itu saya bisa bantu membujuknya ..."

"Deal?"

"Deal tuan .... kita akan bercerai setelah papa mengijinkan tuan menikahi kekasih tuan ..."


.......


Sudah 3 bulan aku menjalani kemo dan radiasi, aku akui .. Mew merawat Gulf dan nenekku tanpa cela, bahkan suster yang menjaga ku saja Mew memberikan perawat yang senior dalam hal menangani pasien kanker seperti aku ini.

Dengan semua tingkah laku Mew, melihatnya tertawa saat bersama dengan Gulf, membuatku yakin ... sebetulnya dia memiliki kekasih .... tapi karena kondisi pernikahan kami .. dia tidak bisa bebas mengekspresikan perasaannya dengan kekasih hatinya.

Melihat betapa lembutnya Mew memperlakukan Gulf, aku mulai berpikir ... bahwa orang yang dicintai oleh Mew pasti akan sangat bahagia dan bersyukur ... betapa tidak? Mew ternyata orang yang sangat mengagumkan ...


---------

Suatu malam, setelah enam bulan aku mulai bekerja di kantor, aku sering mendapati Gulf setiap pulang kerumah dari kampus selalu dengan wajah murung atau sedih. Setiap aku mengajaknya berbicara, dia terlihat bahagia lagi .. tapi saat keluar dari kamarku .. aku bisa melihat expresi wajahnya yang kelihatan lesu.

Setelah aku sarapan, aku mengetuk kamar Mew dan Mew membukakan pintu kamarnya.

"Tuan, boleh berbicara sebentar?"

My Wife's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang