Gulf POV - 26

1.7K 164 12
                                    


Oh Tuhan ... apa aku akan melakukan kesalahan lagi ....

Kenapa kak Mew tidak mau juga berhenti mendatangiku ... aku takut kak Grace terluka dengan sikap kak Mew padaku ... aku tidak mau menghancurkan rumah tangga kakakku ... aku bahkan belum pernah bertanya pada kak Grace apa kak Grace mencintai kak Mew ...

Kalau kak Grace mencintai kak Mew ... betapa jahatnya aku sebagai adiknya ... karena menghancurkan perasaan kakakku yang selalu berkorban apapun untukku ...

Mungkin benar kata tuan Joong kalau aku perusak rumah tangga kakakku sendiri ...

Tapi aku mencintai kak Mew ... apa yang harus aku lakukan ...

Terkadang aku ingin egois ... apa lagi saat kak Mew menciumku .. aku tidak bisa menolak karena aku juga menginginkannya .... aku merindukan semua hal tentang kak Mew ... Walau setiap Sabtu pagi kak Mew ada bersama kami .... tapi .. bolehkah aku egois?

Aku ingin setiap hari bersamanya ... seperti saat kak Mew berada di sini bersamaku dan Teo ... apa aku terlalu berharap akan terjadi sesuatu diantara kami? lalu bagaimana dengan kak Grace?

Aku sudah tidak bisa lagi membohongi hati ini ... tubuhku tidak bisa menolak sentuhan dari kak Mew ... walau di otakku berkali - kali meminta hati dan tubuhku untuk tidak merespon pelukan dan ciuman kak Mew ... itu selalu gagal ... hati dan tubuhku selalu mengambil alih semua hal jika berkaitan dengan kak Mew ...

Oh Tuhan ... apakah sudah separah ini diriku .... apakah aku terlalu mencintainya dan aku menjadi egois?

Apalagi Teo saat ini sudah mulai bisa mengoceh dan selalu mencari daddy nya ... apakah sebegitu kuatnya tali batin diantara mereka? bahkan kak Mew tidak pernah bertanya padaku siapa Teo sebenarnya .... Tapi aku melihat kak Mew sangat menyayangi Teo dan memperlakukan Teo sangat baik ....

Boleh kan aku berharap .....

Tapi harapanku .. akan menghancurkan hidup kakakku ... apa yang harus aku lakukan?

Tidak mungkin selamanya aku akan begini bukan?


Aku menitipkan Teo pada Nina, karena aku harus membeli beberapa kebutuhan rumah dan susu Teo yang sudah mau habis. Aku menuju ke market yang tak jauh dari apartemen dan membeli semua yang aku butuhkan. Semua baik - baik saja sampai aku melihat tuan Joong berada di lobby apartemenku.

Aku memberikan salam padanya, tapi tuan Joong menatapku dengan sinis.

"Dengar ... jangan pernah sekali - kali kamu kembali kerumah Grace .. apapun permintaannya ... kalau aku sampai melihatmu berada dirumah itu .. aku pastikan hidupmu bersama Donald akan lebih sengsara dari ini ... ingat itu!!!"

Sebelum aku berkata, tuan Joong sudah meninggalkanku .... 

Apa yang harus aku lakukan hati .... manahan tangis yang akan keluar dari kedua mataku ... aku segera berlari menuju ke lift. Berusaha menghilangkan ucapan dan tatapan dari tuan Joong. Bagaimana tuan Joong tau kami tinggal disini ? oh yaa .. aku lupa ... tuan Joong pasti memiliki banyak anak buah dan pasti akan dengan mudah menemukanku ...

Apa aku harus pindah dari Itali? apakah aku harus pergi lebih jauh dari sini? Sudah dua hari ini aku semakin galau dengan diriku sendiri.

Selesai meletakkan lukisan di Gallery milik tuan Antonio, aku bertemu dengan seseorang yang sepertinya tau banyak mengenai lukisan braile. Kami lalu berbincang dan dia mengajakku menuju ke panti asuhan yang memang khusus menerima para tuna netra disana.

Dengan senang hati aku mengikutinya menuju ke Panti ... dan aku senang karena semua gambarku di braile dapat membantu mereka untuk mengenal benda dan mereka bisa membayangkan beberapa hal yang tidak bisa mereka lihat.

My Wife's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang