Grace - POV 36

1.5K 158 8
                                    


"Papa .. sudah ... jangan ditangisi ... Mew, Gulf dan Teo sudah damai disisi Tuhan .." kataku sambil menggenggam tangan papa di hadapan makam Mew, Gulf dan Teo yang dijadikan satu oleh mama.

"Kenapa Mew .... kenapa harus anakku ..."

"Pa .. kita tidak tau bagaimana ini bisa terjadi ... pihak apartmen juga masih menyelidiki kasus ini ... sudah .. papa tenang .. jangan terlalu bersedih .. Mew pasti akan sedih jika melihat papa seperti ini ...."

"Tapi kenapa Mew juga ada disana Grace .... kenapa Mew ada di adalam apartemen? bukankah Mew sedang bekerja saat itu ??? seharusnya tidak ada Mew ... seharusnya Mew tidak meninggal ..."

Aku tau .. papa pasti sangat syok .. begitu mendapati apartment milik Mew habis terbakar dan pihak kepolisian menemukan dompet Mew berada di dapur, mereka menemukan sosok mayat yang sudah tidak bisa dikenali lagi identitasnya karena hangus terbakar dan  sudah menjadi abu.

Sedangkan aku ... aku sudah menghabiskan tangisku bersama Mild saat mengetahui kalau Gulf dan Teo juga ikut menjadi korban dalam kebakaran itu .... kalau tidak ada Mild .. mungkin aku akan segera menyusul Gulf ... 

Aku sudah tidak memiliki siapa - siapa lagi ... Gulf, adikku satu - satunya pun meninggalkanku .. apa yang bisa aku lakukan? aku tidak menyangka kepergian Gulf yang seperti ini ... sesuatu yang tidak pernah aku harapkan ....


Enam bulan setelah kepergian mereka bertiga, aku pindah ke Manchester bersama Mild setelah menikah 1 bulan yang lalu. Aku hanya ingin dekat dengan rumah terakhir Gulf ... Mild akhirnya menyetujui kami pindah ke Manchester.

Aku meninggalkan perusahaan milik papa setelah 3 bulan kepergian Mew,Gulf dan Teo ... aku ingin egois saat ini ... walau aku tau papa juga tidak berada didalam kondisi sehat dan stabil.

Setiap Sabtu dan Minggu aku selalu datang ke rumah terakhir milik Mew,Gulf dan Teo ... selalu dengan kalimat yang sama ....

'Hai baby ... kak Grace datang memenuhi janji ... setiap Sabtu dan Minggu ... kakak akan selalu mengunjungimu ... dan kita akan bercerita banyak sekali ... dan hari ini .... kakak akan bercerita .....'

Aku hanya ingin kalian bertiga bahagia ... tapi tidak dengan ini caranya ... aku juga ingin ada bersama kalian saat kalian berbahagia ....

ddrtttt ddrttttt

Aku mengambil handponeku dan menerima panggilan dari nomor tidak dikenal ...

"Grace, masih ingat denganku? aku Singto .. teman Mew ..."

"Oh, Hai Singto ... apa kabar ..."

"Baik .. aku dengar kamu sudah pindah ke Manchester?"

"Iya ... sudah 10 bulan aku disini .... "

"Dimana kamu saat ini .."

"Ditempat peristirahatan terakhir Mew dan Gulf ..."

"Tunggu aku ... kita bertemu disana ..."

Aku menutup teleponku dan benar tak lama, aku melihat sosok yang pernah aku temui di apartemen Mew dan Gulf saaat ulang tahun Teo yang pertama.

"Grace ..."

"Hai Singto ...."

"Setelah aku menyapa Mew, Gulf dan Teo ... kita berbincang disuatu tempat boleh?"

"Tentu ... tapi aku akan menghubungi suamiku dulu ..."

"Mild? sudah aku hubungi dan nanti kita bertemu disana ..."

"Okay .. kalau begitu aku tunggu diluar ..."

Aku menunggu Singto diluar area pemakaman ... Singto berjalan mendekatiku dan kami berjalan menuju mobilnya. Sepanjang perjalanan, aku hanya diam .. aku tidak tau mau berbicara apa .. karena aku hanya mengenalnya sekali saja dan itu hanya mengetahui nama .. selebihnya aku tidak berkomunikasi dengannya.

Jadilah .. selama hampir 2 jam perjalanan, melewati hutan dan kelok yang menampilkan area perkebunan, persawahan ... sampailah kami disebuah rumah yang sangat besar ... rumah yang ada didalam hutan belantara yang tadi aku masuki ...

Tak lama, aku melihat Mild keluar dari mobil, berjalan mendekatiku dan kami mengikuti Singto masuk kedalam rumah itu.

Aku duduk disalah satu sofa di ruang tamu dan mendengar suara bayi menangis, mendengar tangis bayi, ada bergetar didadaku ... Mild menggenggam tanganku dan tersenyum padaku .. senyumnya membuatku tenang dan damai ...

Saat aku dan Mild masih saling memandang, aku terkejut dengan suara seseorang

"Aunty Grace ..... " dan badanku seperti dipeluk .... aku menoleh .... TEO ......

Aku melepas tangan Mild, meletakkan tanganku di pundak anak kecil yang berusia 2 tahun lebih itu ... melihatnya sambil meneteskan air mataku ... ini tidak mungkin Teo kan ....

"Teo ..... hiks hiks ..." aku memeluk anak itu dengan erat sambil memejamkan kedua mataku ... sampai ada tangan   yang menyentuh pundakku ...

Aku membuka mataku ... aku melihat Mew ... Gulf ... sedang menggendong bayi ...

Aku berdiri dari dudukku ... mendekati Gulf dan memeluk Gulf ....

"Katakan ini bukan mimpi baby ... katakan aku tidak berkhayal .."

"Kak Grace ... kami masih hidup kak Grace ... maaf karena kami membuat kak Grace menderita ..."

Aku masih memeluk tubuh Gulf, ada suara tangis bayi yang aku tidak perdulikan .. aku hanya merindukan adikku ... satu - satunya milikku yang aku miliki ... keluarga yang aku punya ....

Gulf melepaskan pelukanku lalu memberikan bayinya pada Mew, lalu dia memelukku lagi ...

"Aku merindukanmu kak Grace ... maafkan kami karena tidak menceritakan semuanya ..."

"Kakak tidak perduli ... yang penting saat ini kamu masih hidup ... kakak tidak perduli baby ... hiks hiks ... kakak tidak perduli apa yang terjadi ... hiks hiks ... kakak bersyukur baby masih hidup .. hiks hiks ..."



My Wife's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang