"Perempuan itu paling sensitif, apalagi kalau mereka merasa tak di hargai dan di lecehkan oleh laki-laki yang tidak tahu caranya menghargai seorang perempuan..."
🌈🌈🌈
H-3 Ulang tahun sekolah
Beberapa hari ini seluruh OSIS termasuk Kayla sangat sibuk menyiapkan segala keperluan untuk acara ulang tahun sekolah. Waktu berjalan begitu cepat tanpa di sadari.
Tapi saat ini Kayla terlihat tidak bersemangat seperti biasanya, dia masih kepikiran tentang pesan serta foto yang di kirim oleh nomor yang tidak di kenal. Dia berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa itu cuman pesan iseng dan dia berusaha untuk tetap percaya pada pacarnya itu.
"Kay, lu kenapa bengong aja." Tanya Chelsea. Saat ini keduanya sedang berada di kelas karena jam istirahat masih ada sepuluh menit lagi.
"Gak papa kok Chel." Jawab Kayla tanpa menoleh ke arah Chelsea.
"Ketahuan banget boongnya!"
Kayla berpikir panjang untuk membahas tentang pesan dan foto yang di kirim oleh nomor yang tidak di kenal kepada Chelsea, tapi dia juga tidak mau memendam rasa penasaran ini sendirian.
"Chel, sebenarnya ada sesuatu yang ingin gue kasih lihat ke lo." Kayla mengambil ponsel di kantongnya, membuka pesan dan menunjukkan nya pada Chelsea.
Melihat itu, Chelsea terkejut karena di foto itu terlihat jelas Gilang sedang bersama seorang perempuan bahkan di foto itu terlihat Gilang memegang ujung kepala perempuan itu, terlihat seperti mengelus-elus rambut perempuan itu. Bahkan pesan setelah foto itu juga membuat Chelsea kebingungan.
"Ini siapa Kay? Lo gak kenal pengirimnya?" Tanya Chelsea.
"Ya enggak, nomornya aja masih togel. Gue udah coba telpon tapi nomornya udah gak aktif lagi." Jawab Kayla.
Chelsea mencoba berpikir keras, dia tak mau kalau sampai hal ini membuat Kayla kepikiran.
"Kayaknya orang iseng deh, cuman mau manas-manasin lo biar lo curiga terus berantem sama Gilang. Udah gak usah di pikirin mending tanya langsung ke Gilang." Ucap Chelsea menasehati. Sebagai sahabat yang baik walaupun dia masih jomblo tapi dia jago dalam masalah memberi pendapat dan nasihat.
"Gue gak mau tanya Gilang, biar dia aja yang cerita langsung sama gue." Ucap Kayla masih dengan kegengsian nya.
"Namanya juga cewek yang di besarin gengsinya padahal bisa aja masalahnya kelar eh malah di bikin ribet." Ucap Chelsea lalu bel masuk kelas berbunyi.
~~~
Gilang bingung, apa dia harus menceritakan masalah ini pada Kayla atau jangan. Tapi dia takut kalau sampai Kayla tahu hal ini dari orang lain.
Gilang memang selama di Amerika selalu bertemu dengan perempuan itu, tapi dia takut menceritakan nya pada Kayla. Dia mau Kayla tidak perlu khawatir apalagi dengan perempuan itu makanya dia berniat akan bicara ketika sudah balik nanti.
Saat ini di Amerika sudah malam dan tiba-tiba saja ponsel Gilang berdering, dia bersemangat mengambil ponsel berpikir itu adalah Kaya tapi ternyata bukan dia membaca nama yang tertera di ponselnya.
"Ariana?" Ucapnya dalam hati. Gilang pun mengangkat telpon itu.
"Hallo, Gilang?"
"Hi, Ariana."
"What are you doing now?" Tanyanya.
"I don't do anything." Jawab Gilang seadanya, dia memang sudah berada di kamar karena capek seharian sibuk dengan kampus. Padahal baru lihat-lihat saja sudah capek apalagi nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla
Teen Fiction"Udah di gombal-gambalin, bilang-bilang sayang tapi gak pernah ngasih kepastian." "Terus maunya gimana?" "Gak tau!" "Yaudah gimana kalau kita jadian sekarang?" ~~~ #2- Kayla