25. Cemburu

821 34 0
                                    

Bukan hanya cinta sendiri
Cemburu pun sendiri...

🌈

Hari ini cuaca sedang tidak bagus. Hujan turun kira-kira sejak jam 6 pagi. Kayla rasanya ingin terus berbaring saja tapi dia tidak mau absen sekali saja, pendidikan itu sangat penting baginya.


Setelah selesai bersiap-siap Kayla langsung berangkat sekolah.

Kayla sampai lupa, dia tidak membawa payung sama sekali karena buru-buru. Jarak gerbang dan gedung sekolah cukup jauh, jadilah dia bingung sendiri. Berdiri di halte seperti orang bodoh. Setidaknya dari halte dia masih bisa melihat pintu gerbangnya yang belum di tutup. Jika akan di tutup dia akan dengan terpaksa dan ikhlas untuk basah.

"Sial banget gue."

"Gak kok."

Saat Kayla sedang bergumam sendiri, terdengan suara berat seorang laki-laki menjawab gumaman Kayla. Refleks Kayla menoleh.

"Yuk bareng gue. Pakai payung ini." ajak cowok itu.

"Eh, beneran ni Gil?" Kayla bertanya memastikan bahwa Gilang benar-benar mengajaknya sepayung berdua.

"Gak, gue becanda."

Kayla langsung cemberut. "Oh."

Gilang tertawa melihat ekspresi kecewa Kayla. Menurutnya Kayla itu terlalu polos, bahkan Kayla terlihat manis dan lucu. Tidak bosan jika di lihat terus menerus.

"Yaehlahh becanda neng. Yuk sepayung bareng abang." Rasanya jijik mendengar perkataan Gilang barusan. Ya, Gilang memang humoris orangnya, baik, perhatian tapi sayang kelihatannya dia php.

Teringat masalah php, Kayla tiba-tiba menghembuskan napasnya dalam. Memaklumi sikap Gilang yang memang selalu baik pada semua orang.

"Yuk." mereka berduapun segera masuk sebelum gerbang benar-benar di tutup.

Disepanjang jalan menuju kelas, Gilang sesekali memperhatikan Kayla yang sedari tadi saat masuk gerbang hanya diam saja seperti banyak pikiran.

"La? Istirahat ke kantin bareng gue ya." ajak Gilang yang membuat Kayla langsung memperhatikan Gilang dalam-dalam. "Biasa aja kali La. Mau gak?"

"Iya mau." Kayla tersenyum senang.

"Tapi ada tantangannya." Ucap Gilang.

Kayla bingung, "Apa?"

"Ayo kita lomba jalan cepet sampai ke kelas, jalan ya bukan lari," Gilang menggangtungkan kalimatnya, dia mencubit pipi Kayla, "yang menang di traktir makan. Oke?"

Kayla berpikir panjang. Masa iya dia lomba seperti itu dengan Gilang. Langkah Kayla dengan Gilang saja sudah berbeda. Sudah pasti Kayla kalah. "Yahh, kalau gitu sih sudah pasti lo yang menang. Secara langkah lo lebih panjang dari gue."

Gilang tertawa mendengar jawaban Kayla. "Makanya tumbuh tuh ke atas, La." Gilang tidak berhenti tertawa. Karena kesal, Kayla mencubit lengan Gilang.

"Aww sakit bego." ucap Gilang refleks.

"Iyaiya maaf pintar." Kayla tidak tersinggung dia malah tertawa.

"Yaudah yuk kita lomba. Mulai dari sekarang." Setuju Kayla dan lansung berjalan secepat mungkin meninggalkan Gilang di belakang yang berteriak-teriak.

"La! Woyy curang banget." Gilang menyusul.

Sampailah mereka di dalam kelas. Dan kalian tau siapa yang menang. Tentu saja Kayla. Secara dia lebih dulu jalan daripada Gilang.

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang