Happy Reading 💞
~~~
"Kunci hubungan langgeng yaitu kepercayaan..."
🌈
Disinilah Kayla, Chelsea, Rizki dan Leo berada. Di sebuah taman kecil yang terdapat di pojokan taman belakang rumah Devin. Kayla yang mengajak ketiga temannya itu untuk kesini.
"Kay, kenapa lo malah ngehindar? Seharusnya kita temui Gilang sama Della dan minta penjelasan!" Ucap Chelsea kesal.
"Please Chel. Gue gak mau ketemu Gilang dulu."
Chelsea, Rizki dan Leo merasa kasihan pada Kayla. Tapi kenapa juga Kayla harus bersembunyi seperti ini harusnya dia melabrak kedua orang itu bukannya menghindar seperti ini. Seakan-akan Kayla yang sedang berselingkuh.
Tapi dalam hati Kayla tidak enak pada ketiga temannya. Ini masalah nya sendiri kenapa dia malah mengajak mereka dalam masalahnya. Mereka berhak menikmati pesta ini bukannya menemani Kayla yang sedang patah hati.
Dapat dilihat dari sini, acara tiup lilin akan dilakukan. Kayla seharusnya tidak seperti ini, bersembunyi seperti orang bodoh. Jika Gilang baik-baik saja tanpanya kenapa Kayla yang sedih sendirian disini. Tidak bisa terjadi Kayla juga berhak menikmati pesta sahabatnya ini, dia tidak boleh membuat Devin sedih karena tidak ada disaat Devin akan tiup lilin.
"Yaudah, ayo kita kesana." Kayla menunjuk tempat yang dekat dengan panggung tempat Devin akan meniup lilinnya.
Chelsea menatap heran pada Kayla. Tadi Kayla sama sekali tidak mau kemana-mana terus sekarang malah dia yang memanggil.
"Lo yakin Kay?" Tanya Rizki. "Kalau lo emang mau ngehindar dari Gilang kita bisa ngerti kok. Gak usah dengerin Chelsea." Tambahnya. Chelsea menatap tajam pada Rizki.
"Gue gakpapa Ki. Ayo, kasihan Devin. Dia udah mau tiup lilin tapi kita teman dekatnya tidak ada disana." Akhirnya semuanya setuju dan pergi melihat Devin tiup lilin.
Terdengar seorang MC yang mengajak kita bernyanyi dan sama-sama menghitung hingga akhirnya Devin meniup lilin angka 17 tahunnya. Semua tepuk tangan dan tersennyum.
Acara berikutnya ada sebuah games. Dimana di panggung terdapat beberapa balon yang di gantung dan menurut penjelasan MC bahwa yang berhak ikut games yaitu berpasangan. Di dalam balon terdapat gulungan kertas yang bertuliskan beberapa tantangan yang harus dilakukan pasangan tersebut.
"Kay, ayo main games bareng gue." Ajak Rizki.
"Jangan modus lo!!" Ucap Chelsea.
"Kenapa sih lo? Sewot banget sama gue! Bilang aja kalau lo mau main games sama gue! Tapi jangan ngarepp!"
"Idihh amit-amit!!"
"Gimana Kay?" Tanya Rizki lagi.
"Gue males Ki." Rizki cemberut karena penolakan Kayla.
"Rasainn!" Chelsea tertawa terbahak-bahak. Rizki kesal sama Chelsea tidak pernah seharipun dia dan Chelsea akur. Setiap bicara selalu saja debat dengan hal-hal yang tidak penting. Keduanya sungguh keras kepala dan tidak mau mengalah.
Suatu hal yang membuat mereka berempat terkejut yaitu saat ini Gilang dan Della juga berada di atas panggung. Terlihat Della menarik-narik tangan Gilang sementara Gilang diam tidak protes. Dapat dilihat juga Gilang seperti orang bego, matanya tidak berhenti menatap ke sekeliling seperti mencari keberadaan seseorang.
Kayla menunduk. Dia sudah tidak bisa lagi menahan sesak yang dia tahan sedari tadi. Kayla berusaha sekuat mungkin untuk tidak menangis di tempat ini. Ketiga temannya menatapnya dengan bermacam-macam ekspresi. Chelsea mengelus-elus pundak Kayla agar dia bisa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla
Teen Fiction"Udah di gombal-gambalin, bilang-bilang sayang tapi gak pernah ngasih kepastian." "Terus maunya gimana?" "Gak tau!" "Yaudah gimana kalau kita jadian sekarang?" ~~~ #2- Kayla