Setelah hujan ada pelangi. Begitu juga setiap kesedihan yang dihadapi pasti ada kebahagian yang akan datang...
🌈
Setelah beberapa bulan dan beberapa hari Kayla dan teman-temannya belajar, kini waktunya untuk memasuki pelaksanaan ujian kenaikan kelas.
Oleh karena itu semua kelas lowong termasuk kelasnya Kayla.
Jika biasanya saat lowong Kayla akan ke perpustakaan ataupun ke ruang musik tapi hari ini Kayla benar-benar mager. Dia hanya ingin diam dikelas malas untuk kemana-mana.
Jadilah sekarang Kayla sedang mengotak-atik ponselnya. Sementara Chelsea? Dengan hobinya bermain game, diapun bergabung dengan anak-anak lain yang sedang bermain game. Sedangkan di tempat sebelahnya Kayla, Gilang dan kedua sahabatnya sedang bernyanyi sambil bermain gitar.
Gilang tak sengaja menoleh ke arah Kayla. Terlintas dipikirannya untuk mengganggu Kayla.
Menyadari gerak-gerik Gilang yang menarik kursi dan duduk didepan Kayla, diapun berusaha mengabaikan.
"Mau gue nyanyiin?" tanya Gilang yang di tanggapi dengan ekspresi datar oleh Kayla.
Rizki dan Leo ikut gabung dan tertawa-tertawa garing, yang membuat Kayla sakit telinga.
"Suara Gilang jelek Kay, mending gue aja yang nyanyiin, lo udah pernah dengarkan suara merdu gue?" Rizki merampas gitar yang ada ditangan Gilang.
"Yehh, batuk aja fales mau menghina gue yang memiliki suara emas." Gilang kembali merampas gitar yang ada di tangan Rizki.
Tanpa mereka semua sadari Kayla tertawa kecil melihat tingkah kedua orang tidak waras itu.
"Daripada kalian rebutan, lebih baik siniin gitarnya! Biar gue yang nyanyi." Leo langsung mengambil gitar dan sudah menarik napas panjang untuk bernyanyi. Tapi saat Kayla melihat ke Gilang dan Rizki, mereka berdua sama-sama menutup telinga dan mata mereka. Ada apa? Padahal iringan gitar yang Leo mainkan enak untuk didengar.
"Dibawah batu nisan ini ka-"
Baru seperempat bagian yang dinyanyikan Leo, Gilang segera menutup mulut Leo dengan tisu. Sungguh Kayla sebenarnya tidak ingin membuat Leo tersinggung, tapi dia tidak bisa menahan tawanya lagi. Suara Leo benar-benar hancur.
"Suara lo tuh! Perbaiki." Gilang kembali mengambil gitar di tangan Leo. "Terus sebelum nyanyi pikir lagu yang bagus. Kita kan gak berduka sekarang tapi lo nyanyi lagu yang ada batu nisannya."
Kayla masih tertawa. Tawa Kayla membuat hati Gilang cerah. Seperti mendapat energi positif dari tawanya Kayla. Bukan hanya Gilang, tetapi Rizkipun berpikir seperti itu.
"Senyuman terlukis di wajah ku
Disaat ku mengingat kamu
Tawa mu, manja mu
Membuat ku rindu tak sabar
Ingin bertemu..."Nyanyian Gilang diikuti suaranya yang bagus dan iringan gitar yang merdu membuat tawa Kayla meredah. Dia terus menatap Gilang kagum.
"Suara lembut menyapa aku
Lembutnya selembut hati mu"Belum selesai lagu yang dinyanyikan Gilang, tapi tiba-tiba seseorang datang dan memanggil Gilang hingga lagunya pun tidak terselesaikan.
"Kenapa Del?"
Della datang dan bergabung dengan mereka berempat.
Rizki menatap Kayla. Rizkipun mengajak Kayla bercerita dengan maksud agar Kayla tidak terus memperhatikan Della dan juga Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla
Teen Fiction"Udah di gombal-gambalin, bilang-bilang sayang tapi gak pernah ngasih kepastian." "Terus maunya gimana?" "Gak tau!" "Yaudah gimana kalau kita jadian sekarang?" ~~~ #2- Kayla