Ketika kamu punya masalah, jangan pernah merasa sendiri karena dunia itu luas pasti penduduknya banyak. Percaya saja Tuhan tidak akan membiarkanmu. Begitu juga beberapa penduduk bumi pasti akan selalu ada untuk menyemangatimu...
🌈
Sampai bel istirahat Kayla tidak banyak bicara, Chelsea jadi bingung harus berkata seperti apa supaya Kayla tidak lagi sedih.
"Kay? Lo mau ke kantin?"
"Lagi males Chel. Lo aja ya." posisi Kayla saat ini tas yang diletakkan di atas meja dan di jadikan bantal oleh Kayla.
"Yaudah gue ke kantin ya. Jangan lama-lama kayak gini, gak seru." Chelseapun pergi.
Dikelas masih ada beberapa siswa-siswi yang juga tidak ingin ke kantin, salah satunya Gilang yang baru saja mau pergi ke kantin tapi tiba-tiba dia malah berhenti dan menatap Kayla iba.
"Lagi diet?" tanya Gilang spontan.
"Gue lagi males Gil, gak usah gangguin gue."
"Yehh siapa juga yang mau gangguin. Atau itu kode cewek ya? Bilangnya sih gak mau padahal mau."
Kayla tidak merespon sama sekali.
"Tunggu disini gue ke kantin."
Gilang pergi ke kantin. Tinggalah Kayla dikelas dengan beberapa siswa-siswi.
Setelah orang-orang yang dekat dengan Kayla pergi ke kantin, beberapa orang dikelas membicarakan Kayla secara terang-terangan.
"Cantik sih, tapi sayangnya pho."
"Iya, terus masa pacar sahabat sendiri di rebut."
"Makanya Lino putusin dia."
"Tadi juga di antar sama cowok, dasar cewek ganjen."
Kayla berusaha untuk tidak peduli tapi entah kenapa setiap kalimat yang mereka ucapkan sangat berpengaruh dalam hati Kayla. Sakit.
Dituduh dengan sesuatu yang sama sekali tidak kita lakukan itu sangat menyakitkan. Mereka hanya menilai dari sisi lain sedangkan tidak menilai dari sisi kita.
Tiba-tiba seseorang datang menggebrak meja tempat Chelsea, sampai Kayla pun kaget.
"Gak usah sok tau kalian!"
Beberapa siswi yang membicarakan Kayla langsung diam seketika, mereka merasa takut melihat ekspresi Gilang.
"Kalian tuh cuman orang luar! Kalian gak tau apa-apa soal Kayla jadi jangan ngomong sembarangan atau jangan harap kalian bakal tenang disekolah ini!!" Gilang menatap sinis ke arah mereka dan beralih duduk di tempat Chelsea tepatnya di sebelah Kayla.
"La! Ni makan dulu." Gilang meletakkan nasi kuning dan air mineral di meja Kayla.
"Gak usah Gil, gue gak laper."
"Gak ada penolakan!? Makan atau gue suapin?" Gilang memainkan alisnya menggoda Kayla.
Kayla menatap Gilang kesal, tidak dapat menolak, akhirnya Kayla memakan makanan yang diberikan Gilang.
"Yeehh udah siap-siap juga mau suapin lo." Gilang memasang wajah cemberut, seketika Kayla tersenyum.
Kayla makan sangat lahap dia sampai lupa kalau Gilang masih disampingnya dan menatapnya.
"Katanya gak laper." Gilang terkekeh.
"Diem!" Kayla mencoba bicara padahal di mulutnya penuh makanan.
Gilang hanya tertawa melihat pipi Kayla yang seperti bakpao karena penuh makanan didalamnya. Lucu.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla
Teen Fiction"Udah di gombal-gambalin, bilang-bilang sayang tapi gak pernah ngasih kepastian." "Terus maunya gimana?" "Gak tau!" "Yaudah gimana kalau kita jadian sekarang?" ~~~ #2- Kayla