8. Penyemangat

1K 43 0
                                    

Kadang kita merasa orang lainlah yang lebih bisa peduli,mengerti dan menghibur kita di bandingkan keluarga sendiri...

🌈

"Lo mau gak ikut gue?" ajak Gilang.

"Gak!" tolak Kayla.

"Yahelahh emang lo betah duduk-duduk disini liatin orang pacaran. Lo cuman jadi perusak pemandangan tau!"

Setetelah di cerna baik-baik, perkataan Gilang ada benarnya juga, dia sudah bosan sebenarnya tapi dia tidak enak untuk mengajak Ara pulang.

"Hmm yaudah." terpaksa Kayla menyetujui ajakan Gilang.

Mereka berduapun hanya berkeliling mall. Kayla hanya mengikuti saja. Sudahlah terserah Gilang saja.

Saat mereka berkeliling, Kayla tidak sengaja melihat boneka Doraemon. Tapi dia hanya terus menatapnya.

"Kay! Gimana kalau kita main aja?" Tak ada respon sama sekali dari Kayla. Gilang pun menoleh ke cewek yang sedari tadi diam disebelahnya.

Gilangpun ikut mencari tau apa yang dilihat Kayla.

Toko boneka?

"Ayo Kay!" Gilang menarik tangan Kayla dan menyadarkannya.

"Ihh lepas!"

"Emang kenapa sih? Di pegang cowok ganteng gak mau."

"Lo punya kaca gak sih dirumah, atau mau gue pinjemin?"

"Gue sering ngaca kok. Terus saat gue lihat wajah gue, gue terkejut!" Gilang terdiam sedikit sedangkan Kayla menunggu kalimat Gilang selanjutnya. "Ternyata gue ganteng banget sumpah. Gue bersyukur banget sama Tuhan."

Kayla memutar bola mata malas. Gilang tertawa melihat ekspresi kesal Kayla.

Mereka berduapun sampai di tempat bermain, mereka bersenang-senang bahkan Kayla banyak tertawa dibuat Gilang, Gilang pun ikut tertawa melihat Kayla. Hanya di saat seperti inilah yang bisa membuat Gilang bahagia. Entah apa yang akan terjadi nanti setelah Gilang pulang ke rumah.

Setelah keduanya sudah merasa lelah, mereka pun berniat untuk pulang saja. Tapi sebelum itu Kayla sudah kirim pesan terlebih dahulu pada Ara kalau dia sudah mau pulang duluan bareng Gilang.

Gilang memang sering bawah jaket di sekolah, tapi jarang di pakai hanya di isi di dalam tas. Dia menyerahkan jaketnya pada Kayla dengan maksud untuk di pakai oleh Kayla, melihat hari mulai gelap dan mulai dingin.

"Eh gak usah, lo aja yang pake." Kayla kembali menyerahkan jaket Gilang, tapi Gilang malah mengambilnya dan memakaikan jaket berwarna biru yang lumayan besar ke tubuh Kayla.

Gilang terkekeh melihat jaket yang besar menutupi tubuh kayla yang mungil.

"Kan kebesaran. Lo aja yang pake."

"Gak La! Jangan menolak!" perintah Gilang.

Apa yang Gilang bilang tadi? La? Tidak ada yang pernah memanggil Kayla dengan panggilan 'La'.

Kayla sama sekali belum naik ke atas motor malahan dia terus berpikir kenapa Gilang memanggilnya 'La', apa karena mereka tidak pernah kenalan makanya Gilang tidak tau nama panggilannya. Tapi kan Gilang sering mendengar kedua sahabatnya manggil Kayla dengan 'Kay' bukannya 'La'. Ah terserah.

"Woy cewek stres! Malah bengong,naik!"

Kayla pun segera naik ke atas motor.

Saat motor mereka sudah berjalan Kayla menanyakan apa yang di pikirkannya tadi, dia hanya penasaran.

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang