Cinta itu tak bisa di paksakan. Dia datang dengan sendirinya.
🌈
Saat turun dari angkot Kayla tidak sengaja melihat Della yang juga baru sampai.
"Del!" Kaylapun mencoba memanggil.
Della menoleh dengan tatapan tak suka kepada Kayla.
Ada apa? Apa Kayla membuat kesalahan? Kesalahan apa yang Kayla buat hingga Della menatap Kayla seperti seorang musuh, mereka sahabat bukan?!.
"Del! Lo gak papa?" tanya Kayla pelan dan sangat hati-hati.
"Menurut lo?!!" Della menaikan nada suaranya.
Kalau dilihat dari penampilan Della, dia memang seperti sedang kacau. Mata bengkak, rambut panjang yang seperti hanya di sisir asal-asalan, seragam yang kusut seperti tidak di setrika. Astaga Dell!
Sakit hati boleh tapi jangan jadi orang bodoh! Untuk apa menangisi orang yang tidak memikirkanmu sama sekali. Hidup masih panjang, dunia itu luas, jangan jadi bodoh karena salah satu orang dari penduduk bumi ini yang ninggalin kamu. Ingat dia hanya salah satu dari beribu-ribu penduduk bumi.
"Udahlah lupakan Lino."
"Apa? Lupain? Segampang itu ya lo berucap!" Della mencoba pergi meninggalkan Kayla tapi Kayla malah menahannya.
Refleks Della mendorong Kayla hingga jatuh. Tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampiri mereka.
"Santai dong!" cowok itu membantu Kayla untuk berdiri.
"Jangan temuin gue lagi!" Kalimat terakhir Della setelah itu dia langsung pergi.
"Lo gak papa?" tanya cowok itu.
"Gak papa Ki." jawab Kayla pada Rizki.
"Ayo kekelas bareng gue." Kayla mengangguk.
~~~
Bel istirahatpun berbunyi tapi Kayla sudah tidak bersemangat dari tadi pagi akhirnya dia memutuskan untuk tetap di kelas.
"Kay! Kantin yuk." ajak Chelsea.
"Gak deh, lo aja."
"Mau nitip?"
"Air mineral aja deh." Chelseapun pergi.
Di kelas hanya ada Kayla dan Cleo. Cleo saat ini sedang tertidur mungkin ditempatnya. Entah. Kayla juga ingin tidur saja.
Belum sempat Kayla menutup mata, ada seseorang yang mendatanginya.
"Kay!" refleks Kayla langsung menoleh.
"Gue boleh duduk disini?" tanya cowok itu lebih dulu.
Kayla hanya mengangguk.
"Lo ada masalah ya?" Kayla tidak menjawab sama sekali dia hanya melamun memikirkan apa yang terjadi sama sahabatnya itu.
Melihat Kayla hanya diam, Lino pun membahas hal lain.
"Gue cuman mau kasih tau. Sebenarnya waktu Mos gue udah kenal lo. Dari waktu itu juga gue udah suka sama lo. Konyol memang. Gue juga lihat lo sering bareng Della karena itu gue jadian sama Della karena gue juga kesal kita gak bisa sekelas. Gue sering nanya tentang lo sama Della tapi tanpa membuat Della curiga. Gue emang salah, tapi mau gimana lagi." Kayla tidak merespon sama sekali, dia hanya diam dengan pikirannya sendiri.
Lino menarik napas panjang-panjang dan melanjutkan inti dari kalimat yang ingin Lino katakan pada Kayla.
"Jadi gimana? Lo mau gak jadi pacar gue?" Sumpah tangan Lino berkeringat dingin setelah selesai mangucapkan pernyataan tadi. Kayla hanya diam sedari tadi. "Kay!" Lino menyadarkan Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla
Teen Fiction"Udah di gombal-gambalin, bilang-bilang sayang tapi gak pernah ngasih kepastian." "Terus maunya gimana?" "Gak tau!" "Yaudah gimana kalau kita jadian sekarang?" ~~~ #2- Kayla