Orang pertama yang paling ingin dia temui setelah kembali ke Indonesia adalah Kayla.
Setelah berbicara di telepon dan gadis itu bertanya tentang seorang cewek yang memang akhir-akhir ini sering bersama Gilang, tiba-tiba saja Gilang jadi takut dan khawatir kalau sampai Kayla salah paham padanya.
Ariana memang gadis yang baik, dia selalu menemani Gilang saat Gilang merasa bosan sendirian disana. Tapi dalam hati ataupun pikirannya, dia sama sekali tidak memiliki rasa yang lebih dari sekedar teman.
Menurutnya Kayla tidak akan tergantikan dengan siapapun.
Ting tong
Gilang beberapa kali menekan bel, tapi belum ada tanda-tanda seseorang akan keluar.
"Gilang?"
Tiba-tiba seseorang yang berdiri lima langkah di belakangnya memanggilnya.
Suara itu terdengar familiar, tapi bukan suara yang Gilang harapkan.
"Eh Della, hai." Sapa Gilang tersenyum kaku.
"Lo ngapain disini?" Tanya Della.
Entah dia basa-basi atau memang tidak tahu kenapa Gilang berdiri tepat di depan pagar rumah Kayla.
"Benerin pagar." Jawab Gilang ngasal.
Della tertawa kecil setelah itu mengangguk-angguk saja.
"Kayla gak dirumah, keluarganya jga gak ada. Di dalam gak ada siapa-siapa."
Gilang menatap Della bingung dan juga curiga. Setahunya hubungan Della dengan Kayla sedang tidak baik-baik. Bagaimana Della bisa tahu tentang Kayla.
"Tau darimana lo?"
"Lo kenal Gino?" Della menanyainya balik.
"Bukannya jawab pertanyaan gue, lo malah ngasih gue pertanyaan lain. Gue gak punya waktu buat main kuis sama lo Dell." Ucap Gilang dengan memutar bola matanya malas.
Lagi-lagi Della tertawa.
Receh sekali.
"Lo gak berubah Gil. Selalu aja kocak."
'Lahh!" Batin Gilang heran.
"Jadi Gino tuh ulang tahun dan keluarga Kayla di undang begitu juga gue makanya gue tau."
Nama itu tidak pernah Gilang dengar. Kayla sama sekali tidak pernah menceritakan seseorang bernama Gino.
Mungkin Gino itu memang bukan siapa-siapa dan hanya kebetulan tetanggaan dengan Kayla.
Acara sesama tetangga.
"Eh tapi lo emang gatau Gino?"
"Dia siapa sih sampe gue harus tau? Artis?" Tanya Gilang dengan nada sedikit kesal.
Sementara di sisi lain, telinga Gino merasa gatal beberapa kali.
"Ayo ikut gue." Della tanpa persetujuan Gilang menarik tangan cowok itu dan langsung duduk manis di motor Gilang.
Dengan terpaksa Gilang mengikuti.
***
Rumah mewah dengan halaman yang dihias begitu elegan. Banyak tamu berkeliaran di halaman itu, mengambil makanan dan saling mengobrol.
Satu hal yang Gilang rasakan sejak tadi saat menginjak halaman rumah seseorang yang beracara yaitu–,
Malu.
Tanpa di undang dan bukan tetangga juga, Gilang dengan tidak tahu malunya hadir di tengah-tengah orang-orang yang tidak dia kenal.
Gilang terus mengumpat dalam hati, untuk pertama kalinya dia menjadi orang tak tahu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla
Teen Fiction"Udah di gombal-gambalin, bilang-bilang sayang tapi gak pernah ngasih kepastian." "Terus maunya gimana?" "Gak tau!" "Yaudah gimana kalau kita jadian sekarang?" ~~~ #2- Kayla