37. Cinta Buta

458 27 1
                                    


Orang kalau sudah di butakan oleh cinta itu susah. Di bodoh-bodohi pun tak sadar...

🌈🌈🌈

Kayla saat ini sedang berada di lapangan futsal sekolah. Seperti biasa dia menunggu Gilang latihan.

Sekolah mereka memang akan mengadakan lomba antar sekolah yang di adakan di SMA Cahaya, sekolah Kayla.

Kayla hanya bisa duduk dan memperhatikan Gilang yang saat ini sedang serius latihan. Walaupun sedikit bosan karena hanya sendirian tapi dia tetap senang karena bisa menemani Gilang.

Dapat dilihat Gilang sudah di penuhi dengan keringat tapi tidak mengurangi ketampanan laki-laki itu, setiap detik Kayla mengagumi pacarnya itu.

Kayla melamun sampai tidak sadar kalau Gilang sedang berjalan menuju ke arahnya.

"Oyy!"

Kayla kaget mendapati keberadaan Gilang yang sudah duduk disebelahnya. "Kamu kok disini?" Tanya Kayla.

"Terus kemana lagi? Pacar aku kan disini." Ujar Gilang. "Minumnya mana nih? Aku haus."

Kayla sudah seperti orang bego sekarang. Padahal mereka sudah pacaran hampir dua bulan tapi setiap dekat dengan Gilang jantung Kayla berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Nih." Kayla memberikan minuman yang sudah dia beli sedari tadi sebelum ke lapangan ini.

"Maunya di kasih minum." Ujar Gilang manja. Hal itu membuat Kayla tamba gugup.

"Tangannya mana?" Tanya Kayla seperti biasa. Sudah berapa kali Gilang manja seperti ini. Menyuruhnya menyuapi Gilanglah, kasih minum ataupun menulis tugas Gilang. Memang pacar tak tahu diri!

"Tangan aku sakit La."

"Perasaan kamu mainnya pake kaki deh, kenapa malah tangan yang sakit." Kayla memutar bola mata malas. Alasan yang selalu sama.

"Nah karena itu La, kan tangannya gak digunain jadi sakit."

"Memang cowok aneh beda ya!?"

"Eits, bukannya kamu yang aneh. Jangan tuker-tuker."

"Serah kamu!" Letta dengan terpaksa meminum kan Gilang seperti anak kecil. Muncul ide untuk menjahili Gilang.

Kayla terus meminumkan Gilang tanpa berniat berhenti, Gilang sudah mengode untuk berhenti tapi Kayla mengabaikannya. Akhirnya air yang sudah masuk di mulut Gilang keluar.

Uhukk uhukk

"Eh minumnya pelan-pelan dek!" Ujar Kayla yang masih menahan tawanya.

"Anjirr! Masuk hidung airnya Kayla! Gak ikhlas banget sih." Ujar Gilang kesal. Dia tahu Kayla sengaja melakukan itu.

"Hahahah!" Kayla tertawa terbahak-bahak merasa berhasil membuat Gilang kesal. Melihat itu Gilang hanya tersenyum dan dengan gerakan refleks Gilang mengusap puncak kepala Kayla lembut.

~~~

Della sedari tadi tak berhenti menatap Lino. Jika Kayla berada di lapangan futsal beda halnya dengan Della, dia sekarang berada di lapangan basket menonton Lino latihan. Basket juga akan di lombakan, bukan hanya basket dan futsal ada juga olahraga lainnya termasuk dance.

Jujur Della belum bisa melupakan Lino. Della masih memiliki perasaan pada cowok itu tapi sampai sekarang Lino masih saja mengabaikannya.

Tak sengaja tatapan Della dan Lino bertemu. Lino pun menghampiri Della.

"Gimana?" Tanya Lino.

"E-eh gi-mana apanya?"

"Udah sejauh mana lo deketin Gilang?"

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang