20. Ujian Kenaikan Kelas

834 43 0
                                    

Tibalah hari dimana ujian kenaikan kelas dilakukan. Ujian yang dinanti-nantikan. Sungguh tidak terasa waktu berlalu begitu cepat.

"Kerjakan ujiannya masing-masing, jangan nyontek." guru yang mengawas segera duduk di tempatnya lagi setelah berucap demikian. Sesekali dia berjalan mengawasi siswanya yang suka menyontek.

Ujian berjalan dengan baik hingga akhirnya bisa selesai.

"Ke kantin yuk Kay." ajak Chelsea.

"Lo kok pura-pura tuli sih Gil?!" Perkataan Rizki yang lumayan kencang menyadarkan Kayla. Diapun menoleh ke arah tiga sahabat itu. Kayla kagum dengan pertemanan mereka. Ketiganya tampan-tampan dan aneh.

"Gue emang gak denger, goblok!"

"Yehh bohong kan lo!"

"Makanya belajar!" Sambung Leo tanpa menatap Rizki sama sekali. Dia tau pasti ekspresi Rizki sekarang sedang kesal.

"Kayak lo belajar aja! Lo juga sama kayak gue bego! Harusnya lo belain gue buat serang Gilang yang kalau ujian pura-pura tuli." Rizki melipatkan kedua tangannya di depan dada. Gilang dan Leo hanya tertawa melihat Rizki seperti itu.

Gilang tak sengaja menoleh ke arah Kayla yang sedang tertawa kecil melihat mereka.

"Kenapa lo ketawa?"

"Terserah guelah."

Kayla berdiri dari tempatnya dan menarik Chelsea untuk segera pergi ke kantin. Tapi Rizki berlari-lari menghalangi jalan Kayla dan Chelsea.

"Eh Kay! Gimana tadi ujian lo? Selesaikan? Ke isi semuanya kan?" pertanyaan tersebut mendapat tatapan tajam dari Chelsea.

"Minggir lo! Kita mau lewat tau!" Chelsea sedikit mendorong Rizki. Hingga tubuh Rizki terkena ujung meja, dan dia meringis kesakitan.

"Untung lo cewek!! Kalau cowok, gue udah suruh Gilang buat habisin lo!"

Chelsea dan Leo tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Rizki barusan. Sedangkan Kayla dan Gilang hanya tertawa kecil.

"Malu-maluin gue sama Gilang aja lo Ki." Leo masih tertawa.

"Cemen banget jadi cowok." Sambung Chelsea yang juga masih dengan tawanya.

Sementara yang lain masih sibuk tertawa, Gilang menarik Kayla untuk segera pergi ke kantin.

"E-eh Gilang! Kayla tuh ke kantin bareng gue!" Chelsea sedikit berteriak karena Gilang dan Kayla sudah lumayan jauh, akhirnya dia sedikit berlari mengejar mereka berdua, dan disusul oleh Rizki dan Leo.

Setelah memesan makanan mereka pun makan. "Lo mau minum Kay?" tanya Rizki. "Yaiyalah Ki, masa yang kaya gitu mau ditanyain."

Leo, Gilang dan Chelsea tertawa melihat ekspresi Rizki.

"Cowok tuh harusnya langsung peka gak perlu tanya kaya gitu, langsung di kasih aja. Dasar kelamaan jomblo!" ejek Chelsea yang dibalas tatapan menyeramkan dari Rizki.

Gilang terus memandang Kayla. Dari awal, Gilang sudah tau kalau Rizki sahabatnya pasti suka sama Kayla.

Saat mereka sedang asik makan, seseorang datang dan menyingkirkan Leo yang posisinya duduk disebelah Gilang. Cewek itu pun langsung duduk dan bergabung bersama mereka.

"Gue gabung disini ya Gil." Semua yang ada di meja itu menatap Della kecuali Gilang. "Emang cuman Gilang apa yang ada disini? Terus kita-kita gak ditanyain?" sindir Rizki yang dibalas tatapan datar dari Della.

Della menatap Kayla berapa detik. Bukan tatapan seperti dulu, tatapan persahabatan melainkan tatapan sinis.

Uhuukk

"Gil, ambilin gue minum dong." Della terus terbatuk-batuk.

Karena Gilang cowok yang baik ke semua orang terlebih cewek dan dia juga sangat pedulian oleh karena itu dia pun pergi membeli air mineral buat Della.

"Modus!" Sindir Leo setelah Gilang sudah pergi membeli minum. Della tidak peduli, yang terpenting Della ingin mendekati Gilang agar dia bisa baikan sama Lino.

"Nih!" Gilang datang dan memberi minuman kepada Della. Kayla terus memperhatikannya. Entah kenapa ada rasa tidak terima melihat Gilang perhatian sama Della.

Apasihh Kay! Sadar!

Kayla akhirnya sudah menyelesaikan makanannya. Dia langsung berdiri dan beranjak untuk kembali ke kelas.

"La! Mau kemana?"

"Kelas." Kayla sama sekali tidak menoleh ke arah Gilang. "Kay! Tungguin!" teriak Chelsea dan segera mengikuti Kayla yang sudah berjalan agak jauh. Gilangpun ikut berdiri tapi ditahan oleh Della.

"Temenin gue makan Gil. Ya,ya" Della memohon-mohon, Gilang tidak tega melihatnya. "Iya" pasrah Gilang.

~~~

Sesampai Kayla dirumah, dia langsung berbaring dikasurnya. Dia belum ganti pakaian. Entah kenapa pikirannya di penuhi tentang Gilang. Setiap Gilang berbuat baik padanya, dia selalu merasa bahwa Gilang memberi harapan padanya. Padahal yang dia lihat, Gilang itu memang cowok baik, biarpun kadang dia suka bolos, ngelawan guru, ngerjain siswa lain tapi menurut Kayla, Gilang itu orang yang baik sebenarnya. Terlalu berlebihan jika Kayla berpikir bahwa Gilang memperlakukannya secara spesial. Kenyataannya Gilang memang seperti itu, dia orangnya memang peduli dan tidak tegaan.

Saat Kayla sedang dalam pikirannya, sesorang mengetuk-ngetuk pintu kamarnya sangat kencang.

Tok tokk

"Woii!! Ngapain dek! Astaga buka."

Karena terlalu asik dengan pikirannya, Kayla sampai tidak mendengar ketukan pintu sedari tadi. Dia juga tidak sadar kalau pintu kamarnya dia kunci, rencananya Kayla mau ganti pakaian tapi malah melamun tidak jelas.

Kayla berdiri dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya.

"Buset dehh, Kay. Bukan hanya pendek, kamu juga tuli ya ternyata." Kelvin mengetuk jari telunjuknya ke jidat Kayla pelan. "Kakak ihh! Kayla lagi melamun tadi!" Seketika Kayla tersadar. Astaga, kenapa dia berucap jujur seperti itu. Pasti Kelvin akan memberi pertanyaan bertubi-tubi padanya. Kayla hanya menepuk jidatnya pasrah.

"Ayo lohh. Lagi mikirin apa? Siapa? Cowok ya? Masih bocah juga udah mikirin cowok. Awas muncul jerawat satu di hidung." Ledek Kelvin dengan senyum liciknya karena berhasil menggoda Kayla, adik tersayangnya itu. Kelvin melihat jelas, bahwa sekarang Kayla sedang salah tingkah.

"Apasih kak! Sok tauu!"

Tidak mau ditanya lagi oleh Kelvin, Kaylapun segera pergi ke kamar mandi. "Keluar dari kamar Kayla kak! Aku mau mandi." teriak Kayla di kamar mandi yang posisinya didalam kamar Kayla.

"Emang kenapa kalau kakak disini?" Kelvin terus saja menggoda Kayla. "Ihh kakak mesum banget! Mau aku sumpahin gak punya pacar!"

Kelvin tertawa terbahak-bahak karena lagi-lagi berhasil membuat adiknya kesal.

"Habis ganti pakaian langsung turun kebawa, makan." Kelvinpun segera keluar dari kamar Kayla.

🌈

Minta maaf kalau kelamaan update.

Jangan lupa tekan bintang yang ada di kiri bawah yaa.

Vote, coment dari kalian memberi semangat pada saya untuk terus menulis:)

#C.S

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang