47. Putus?

185 6 0
                                    

Zevan menggertakkan giginya dan menatap sengit kepada Atha. Tangannya terkepal kuat hingga kuku-kukunya berwarna putih.

Bugh

"Lo apa-apaan sih?" Ucap Atha memegang sudut bibirnya yang baru saja dibogem oleh Zevan.

Bugh

Lagi-lagi Zevan membogem wajah Atha untuk kedua kalinya. Membuat Atha meringis menahan sakit di sudut bibirnya satu lagi.

"Lo gila?" Ucap Atha tak habis pikir dengan laki-laki di hadapannya.

"Lo yang gila" teriak Zevan

"Apaan sih?" Bingung Atha.

"Lo apain adek gue ha? Lo apain Aluna?" Ucap Zevan mengintimidasi.

"Gue gak tahu maksud Lo apa, gue baru pulang dan langsung kesini buat ketemu Aluna" jawab Atha.

Zevan menyeringai, "Bangsat!"

Mendengar itu Atha ikut tersulut emosi. Tangannya terkepal dan  ia arahkan pada wajah Zevan dan siap membogem laki-laki itu.

Bugh

"Gue gak tahu ya maksud Lo apaan" Ucap Atha setelah membogem Zevan.

Dan berikutnya terjadi adu jotos antara kedua laki-laki itu. Zevan maupun Atha sama-sama tak ada yang mau mengalah.

Aluna yang sedang tidur mulai terusik. Suara bising dari depan rumahnya membuat ia terpaksa bangun.

"Suara apaan sih" decak Aluna turun dari kasurnya dan mengintip dari jendela kamarnya.

Aluna melotot ketika mendapati dua cowok yang sedang cekcok dan adu jotos di bawah sana.

"Atha, Bang Zevan" beo Aluna langsung bergegas keluar dari dalam kamarnya.

Aluna berlari menghampiri keduanya yang berada di teras rumahnya. Ini sudah malam dan pasti semakin dibiarkan akan semakin mengganggu tetangga yang lain.

Bugh

Bugh

Bugh

Dari jarak dekat Aluna dapat mendengar jelas suara pukulan dari keduanya. Beberapa kali Aluna komat kamit agar tidak terjadi apa-apa kepada kedua lelaki yang sangat ia sayang itu.

"Pengecut Lo" Murka Zevan kembali akan melayangkan pukulannya pada Atha.

"STOPPP!!" Teriak Aluna membuat kedua lelaki itu berhenti dan memandang Aluna yang berada di ambang pintu.

"Ini ada apa sih?" Pandangan Aluna mengintrogasi kedua lelaki di hadapannya.

"Ya ampun ini ada apa kok ribut-ribut, Mama Sampek kebangun" Mama Rani yang baru saja berjalan dari dalam membuat Atha, Aluna dan Zevan bungkam.

"Astaga kenapa muka kalian lebam gitu, kalian habis ngapain? Zevan!?" Tegur Rani ketika melihat wajah Atha dan Zevan secara bergantian.

"Mereka habis berantem Mah" kalimat itu keluar dari mulut Aluna membuat Rani melongo.

"Kenapa coba berantem segala. Kalian tahu kan ini sudah malam. Zevan? Sebenarnya ini ada apa?" Tatapan tajam ditujukan kepada putranya, Zevan.

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang