32. I Love You Aluna

331 12 0
                                    

"Berharaplah sesuatu sampai kau merasa lelah. Karena pada dasarnya kau takkan pernah berhenti berharap sebelum kau merasa lelah dan akhirnya terluka"

______________________________

Aluna ingat betul dengan gadis itu. Gadis yang ia lihat beberapa waktu lalu bersama Atha. Lalu kenapa gadis itu ada disini sekarang

Aluna menghampiri gadis itu. Lalu duduk disampingnya tanpa suara. Sesekali Aluna melirik ke arah gadis itu, yang masih juga diam meski ada Aluna disampingnya

"Hey" sapa Aluna mendapatkan tatapan datar dari gadis itu

"Gue Aluna" Aluna mengulurkan tangannya

Gadis itu menghela nafasnya kasar lalu membalas uluran tangan dari Aluna meski terlihat kesal.

"Fanya" jawabnya singkat tanpa menatap Aluna

*****

"Gak!"

Ucap Zevan dengan nafas memburu. Pernyataan macam apa dan hal konyol apa yang baru saja ia dengar dari dokter spesialis yang menangani Aluna selama ini. Ini benar benar hal bodoh yang pernah ia dengar.

"Tapi itu permintaan Aluna pada saya" ucap seorang perempuan dengan jas dokter sedang duduk dihadapan Zevan

"Gak mungkin dok! Gak mungkin adik saya minta hal kayak gitu. Ini soal nyawa" balas Zevan masih tak percaya

"Saya juga tidak mungkin berbohong, Apalagi ini soal pasien saya. Saya hanya diberi amanah oleh Aluna. Dan saya akan lakukan itu dengan persetujuan dari keluarganya. Jadi saya mohon" ucap Dokter itu memberi penjelasan pada Zevan

Zevan tak kalah terkejut dengan ungkapan dokter barusan. Dia mengacak rambutnya frustasi. Matanya berkaca kaca, bagaimana dia akan menjelaskan pada Mamanya. Aluna? Kenapa dia melakukan ini.

Zevan keluar dari ruangan dokter menuju ruang ICU. Dilihatnya sudah ada teman teman Aluna di depan Ruang ICU. Zevan melirik kearah lelaki yang ada di dalam ruangan ICU bersama adiknya. Atha duduk diam disamping Aluna

Zevan melihat Mamanya yang terlihat kacau beberapa hari ini. Apalagi setelah Aluna kritis beberapa waktu lalu membuat Rani tak mengurus dirinya sendiri.

"Mah" panggil Zevan pada Rani

"Kita pulang dulu ya, Mama bersihin diri di rumah. Nanti kita balik lagi kesini" ucap Zevan membujuk Mama nya

"Mama gak mau pulang. Mama mau tetep disini jagain Aluna" balas Rani lemah

"Mah, Mamah disini udah berhari hari. Mamah pulang dulu ya? Lagian disini ada temen temennya Aluna yang jagain. Nanti kita balik lagi kesini" ucap Zevan akhirnya diangguki oleh Rani

Segera Zevan mengajak Mamanya untuk pulang. Sebelum itu dia berpesan pada teman teman Aluna untuk menjaga Aluna sementara dirinya pulang.

"Al" cicit Atha yang seperti sedang berbisik

"Gue minta maaf" ucapnya lagi

"Gue jahat ya sama Lo?" Lagi lagi tak ada balasan dari gadis yang sedang terbaring koma didepannya

"Kenapa sih Lo harus sayang sama gue? Gue ini cowok brengsek. Gue cowok gak tahu diri" Nafas Atha memburu karena dia merasa kesal dengan dirinya sendiri

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang