48. Masalah Selesai

166 5 0
                                    

Aluna menggigit bibirnya bingung, dirinya berdecak kesal karena Atha yang sejak pagi belum pergi dari depan rumahnya. Padahal siang ini Aluna berencana akan keluar bersama Fika dan Naomi.

Sebenarnya saat tadi pagi Atha datang ke rumahnya. Dengan sengaja Aluna bersembunyi dan menyuruh Mamanya untuk mengatakan bahwa dirinya tidak di rumah. Tapi ternyata sampai sekarang Atha masih menunggu kedatangan Aluna di depan rumahnya.

"Kenapa sih gak pergi-pergi" Decak Aluna mondar-mandir di dekat jendela.

"Mama kan udah bilang, sebaiknya kamu keluar dan temuin Atha sekarang" Ucap Rani yang baru saja masuk ke dalam kamar putrinya tersebut.

"Gak mau ah" balas Aluna.

"Kamu lihat sendiri kan, anak itu nekad banget nungguin kamu ber jam-jam di luar. Mama gak tega lihatnya lama-lama" Aluna menghela nafasnya ketika mendengar ucapan Mamanya.

"Lun_" Rani mengelus Surai Aluna lembut.

"Kamu udah bukan anak kecil lagi sayang. Kalau ada masalah selesaikan baik-baik, Mama tahu kamu pasti kecewa karena Atha udah bohongin kamu soal kuliahnya. Tapi Mama yakin, Atha ngelakuin ini semua pasti karena ada alasannya" Ucap Rani mencoba memberi pengertian kepada Aluna.

"Kamu temuin Atha ya, apapun keputusan kamu pasti Mama dukung. Tapi enggak dengan cara lari dari masalah ataupun menghindari masalah. Okeyy?"

Aluna mengangguk, dan memeluk Rani dengan erat.

"Iya Mah, maaf" Ucap Aluna lirih.

"Gapapa, sekarang kamu turun dan temuin Atha"

Akhirnya Aluna setuju dan keluar dari kamar untuk menemui Atha yang berada di teras rumahnya.

Cklek

Aluna membuka pintu rumahnya dan melihat Atha yang masih setia duduk di kursi teras rumah. Aluna menghela nafasnya, memberanikan diri untuk menemui kekasihnya. Atau mungkin mantan pacar? Karena semalam Aluna mengatakan bahwa ia akan mengakhiri hubungan mereka.

"Tha"

Panggil Aluna pelan namun membuat Atha langsung sigap berdiri dari duduknya dan menatap lekat pada gadis di hadapannya. Atha terkekeh melihat Aluna yang ternyata ada di dalam rumah.

"Aku yakin kalau kamu ada di rumah, dan cuma bohongin aku" ucap Atha tersenyum.

"Ada perlu apa?" Tanya Aluna mengabaikan ucapan Atha.

Atha perlahan mendekat dan menubruk tubuh Aluna. Membuat Aluna langsung menegang ketika kedua tangan Atha memeluknya erat.

"Aku kangen kamu Al" bisik Atha di telinga Aluna.

"Maaf kalau aku buat kamu kecewa, aku gak bermaksud bohongin kamu. Tapi karena aku gak siap lihat kamu bakal sedih saat tahu aku pergi" kalimat yang berhasil keluar dari bibirnya membuat Atha bernafas lega.

"Aku gak mau kita putus" tegas Atha ketika melihat manik Aluna.

Aluna menggeleng. "Kemarin-"

Atha kembali berucap sebelum Aluna melanjutkan ucapannya.

"Kemarin kamu lagi marah. Dan aku gak bilang iya pas kamu minta putus, itu artinya kamu masih jadi pacar aku" Atha mengacak pelan rambut Aluna.

"Aku juga kangen" setelah diam hampir lama, Aluna akhirnya bersuara dan membalas pelukan dari Atha.

"Udah gak marah?" Tanya Atha dan mendapat gelengan dari lawan bicaranya.

"Mau jalan?" Tawar Atha kembali karena sudah lama rasanya ia tak pergi bersama Aluna.

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang