13. Penolakan

221 15 0
                                    

Selama perjalanan menuju cafe, Nathan maupun Aluna sama sekali tak membuka suara. Aluna masih terngiang dengan ucapan Nathan beberapa jam yg lalu saat berada di rumahnya

"Saya udah kenal sama Luna sejak dia masih kelas sepuluh dulu tante"

Aluna tak menyangka jika Nathan mengenal dirinya sejak Luna di kelas sepuluh dulu. Mengapa bisa?

"Lun.."

Suara Nathan membuyarkan semua lamunan Aluna barusan

"Kenapa kak?"

"Ngelamunin apa?" tanya Nathan

"Enggak kok kak"

Nathan hanya mengangguk dan kembali sibuk menyetir mobilnya

"Kak boleh nanya gak?" ucap Aluna yg sedikit ragu menatap Nathan

"Nanya aja Lun, kenapa?"

"Tadi aku sempet denger kak Nathan ngobrol sama mama.. Kak Nathan kenal aku sejak aku masih kelas sepuluh dulu, bener?"

Nathan mengangkat kedua sudut bibirnya membentui suatu senyuman kecil ke arah Aluna

"Iya.. Kenapa?" ucap Nathan singkat dengan masih tersenyum

"Kok kakak bisa kenal aku?"

"Bisa"

"Kakak tahunya dari mana?"

"Dari.." jawab Nathan yg tak melanjutkan ucapannya

Aluna menyipitkan matanya, masih menunggu jawaban dari Nathan

"Dari matamu matamu kumulai jatuh cinta" ucap Nathan yg melanjutkan jawabannya dengan lagu Jazz dari mata

"Apaan sih kak?" ucap Aluna

"Becanda Lun" balas Nathan yg tertawa melihat perubahan wajah Aluna yg terlihat memerah

*****

"Ini cafe nya kak Nathan?" Tanya Aluna ketika sampai di depan cafe

"Iya" jawab Nathan singkat

"Udah turun yuk" ajak Nathan

Aluna masih memandang cafe Nathan dari luar. Sungguh sangat mewah, bahkan Aluna belum pernah datang ke cafe semewah ini sebelumnya

"Kenapa sih Lun?" tanya Nathan

"Ini beneran bagus banget kak" balas Aluna

"Yaudah cepet turun, kita masuk. Aku juga mau kenalin kamu sama seseorang"

"Ha? siapa?"

"Udah turun dulu"

Aluna mengangguk dan turun dari mobil yg ia naiki sekarang ini.

Dengan cepat Nathan meraih tangan kanan Aluna dan menggandengnya untuk masuk ke dalam cafe. Aluna sedikit terkejut saat melihat Nathan memegang tangannya tanpa suara

Suasana di dalam cafe sudah cukup ramai. Berbeda dengan sebelum Nathan pergi menjembut Aluna. Karna tadi hanya ada  pegawai pegawainya

Nathan cukup senang karna hari pertama ia membuka cafe nya. Sudah banyak yg datang,apalagi kebanyakan adalah teman SMA nya dulu. sekalian reuni bersama

"Hmm Lun gue tinggal bentar gapapa kan?" tanya Nathan

"Gapapa kak" jawab Aluna

"Serius gapapa?" tanya Nathan memastikan

"Iya, aku juga mau lihat lihat" balas Aluna

Nathan beranjak untuk meninggalkan Aluna yg duduk di salah satu kursi di tengah cafe. Aluna melihat seluruh sudut cafe, mulai dari tatanan hingga pengunjung yg datang

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang