EXTRA PART 1

521 12 3
                                    

Selamat membaca🥰

******

"Semua pesanan catering sudah datang, Bu," ucap Bi Surti memberitahu majikannya.

"Iya, Bi. Tolong suruh taruh di dalam, ya," ucap Rani diangguki oleh Bi Surti.

"Mah," panggil Aluna menghampiri Rani.

"Ada apa, Sayang?"

"Mama undang banyak tamu, ya? Kok, pesanan catering banyak banget. Udah kayak mau ada acara lamaran aja," ucap Aluna kaget melihat pesanan catering begitu banyak.

Rani terkekeh. "Memangnya nggak boleh? Kan, ini acara syukuran karena kamu udah lulus sarjana," ujar Rani.

Beberapa hari yang lalu Aluna sudah selesai di wisuda. Dan, kini perjuangannya selama empat tahun sudah berakhir.

"Tapi, kan, aku udah bilang acara syukurannya nanti kecil-kecilan aja. Kok, jadi mewah gini, sih."

"Eggak usah protes, sekarang lebih baik kamu pergi ke butik Mama dan ambil baju baju kita semua untuk acara nanti," ucap Rani memberikan kunci mobil pada Aluna.

"Jangan lupa langsung balik, karena nanti siang temen MUA Mamah mau datang buat dandanin kamu," ucap Rani lagi.

"Loh, kenapa harus di dandani, sih, Mah? Aku dandan sendiri juga bisa," protes Aluna pada Rani.

"Nggak usah protes, cepet pergi sana!"

Tanpa menjawab ucapan Mamanya, Aluna bergegas pergi menuju butik sesuai dengan permintaan Rani.

Setelah sekitar dua puluh menit menempuh perjalanan. Aluna menghentikan laju mobilnya. Ia segera masuk ke dalam butik milik Mamanya. Dilihatnya sekilas logo diatas pintu masuk. Rani Boutique.

Aluna berjalan masuk. Ia yang sibuk dengan ponselnya tak sadar jika dari arah berlawanan ada seorang yang baru keluar dari dalam butik. Keduanya akhirnya bertubrukan.

Brukk...

"Aduhh," ringis Aluna.

"Sorry sorry."

Aluna mendongak, melihat dengan jelas siapa yang baru saja bertabrakan dengannya.

Deg.

Jantungnya berdetak  semakin kencang. Untuk beberapa saat Aluna diam tak bergeming. Matanya tak lepas dari tatapan lelaki di hadapannya.

"Al?"

Aluna tersadar dari lamunannya dan kembali menetralkan jantungnya.

"Atha," beo Aluna masih cengo.

"ATHAAA!!!!"

Aluna dan Atha sama-sama menoleh, melihat seorang perempuan yang berjalan terburu-buru dari dalam butik.

"Tha, baju tunangan lo belum dibawa, ih," ucap perempuan tersebut menenteng paper bag di tangan kirinya, dan tangan satunya digunakan untuk memukul pelan lengan Atha.

Aluna yang melihat kejadian tersebut langsung beringsut. Hatinya seketika panas dengan adegan di depannya saat ini.

"Iya, Sa. Lupa," balas Atha pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang