9. Rasa

219 12 0
                                    

"Bakal ada yg PDKT nih" Imbuh Naomi

"Apaan sih?" Tukas Aluna

"Ya itu lo udah dapet pesan dari..."

"Kak Nathan" ucap Fika

"Ishh ngaco deh" jawab Aluna

"Ya syukur dong kalo lo bisa deket sama mantan ketua osis kita dulu"

"Gak minatMalas Aluna

"Yaelah Lun,, ganteng tauk kak Nathan tuh" Ucap Fika serius

"Kalo lo gak mau gue mau kok" Ucap Naomi bersemangat

"Itu mah mau lo. Kak Zevan aja nolak lo apalagi kak Nathan.. Dibuang elo ntar" Sarkas Fika

"Diungkit lagi kan, padahal gue mau move on dari kak Zevan" jawab Naomi

"Emang bisa lo move on dari kakak gue?" Tanya Aluna meremehkan

"Bi.. Bisa" jawab Naomi meyakinkan

"Gak yakin gue" Jawab Aluna yg kembali tak menatap Naomi

"Gue ini lagi proses buat move on, jadi jangan ganggu oke" ucap Naomi

"Elah lo bilangnya mau move on ,tapi tetep aja tiap malem liatin foto kak Zevan" sinis Fika

Aluna mengangkat sebelah alisnya. Dia tak percaya jika sahabatnya satu ini masih memilki rasa begitu besar pada kakaknya. Bukan Aluna tak mengetahui, hanya saja setahu Aluna sejak kakaknya menolak Naomi mentah mentah Naomi tak pernah lagi mengejar kakaknya. Aluna sendiri cukup terkejut,, bagaimana bisa sahabatnya ini bisa menyukai kakaknya yg menurutnya seperti panci gosong. Udah kucel tapi suaranya bisa bikin telinga meledak. Pesona kakaknya memang WAW

****

Atha duduk di dalam kelasnya, sedari tadi mengotak ngatik ponselnya. Memutarnya berkali kali tanpa berbuat apa apa. Sesekali ia melirik kursi di sampingnya, hanya ada tas jansport berwarna merah jambu yg bermotif polkadot. Jangan berpikir nething dulu,, itu bukan tas nya Atha. Itu adalah tas Aluna.

Sejak awal Atha memang sudah duduk bersama Aluna,karna hanya memang itu kursi yg kosong. Atha sendiri dengan berat hati menerimanya. Ia hanyalah murid baru, tak perlu mengeluh. Dia disini hanya untuk satu tahun ke depan saja sebelum ia lulus SMA

"Tha" panggil Rey yg langsung duduk di samping kursi Atha

"Hmm" jawab Atha singkat

"Lo ngapain sih?" tanya Rey

"Seharusnya gue yg tanya sama lo. Lo ngapain disini?" Tanya Atha penuh penekanan

"Gue? Ya mau nemuin lo lah" jawab Rey tanpa beban

"Gak sekolah lo?" tanya Atha

"Sekolah lah" jawab Rey penuh semangat

"Trus ngapa lo disini?" Tanya Atha dingin

"Gua pindah sekolah disini kayak elo. Hebat gak gue?" Bangga Rey

Hampir saja mata Atha jatuh di tempat jika Atha tak segera mengalihkan pandangannya pada arah lain. Saat ini dia ingin mati di tempat ini saja, hidupnya di jamin tidak akan tenang setelah ini. Teman gilanya satu ini kembali dari sekolah bersama dirinya

"Ngapain sih lo pindah segala?" Tanya Atha malas

"Gue kan gak bisa jauh jauh sama elo Tha.. Hidup gue kalo gak ada elo tuh bagaikan taman tak berbunga,,,dan bagaikan ambulance tanpa uwiuw" Jawab Rey yg cengengesan menatap ke arah Atha

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang