31. Terungkap

368 12 0
                                    

Atha menghisap sebatang rokok di atas balkon kamarnya. Fikirannya sedang kalut entah kenapa. Tak pernah ia seperti ini, tetapi malam ini ada sesuatu yang membuat hatinya jadi tak tenang sejak kejadian siang tadi bersama ketiga temannya.

Atha menjatuhkan rokok ditangannya dan menginjaknya kuat kuat. Dia mengacak rambutnya frustasi. Ada apa dengan dirinya?

"Kenapa Lo? Kayak baru ditinggal cewek nya pergi jauh aja" suara seseorang mengejutkan Atha

"Apaan sih Lo" balas Atha setelah melihat Nathan yang ada dibelakangnya

"Kelihatan banget Lo lagi frustasi gitu? Ha?" Ucap Nathan lagi

"Gue gak kenapa kenapa" Atha duduk di kursi balkon dan disusul oleh Nathan

Nathan menyeringai. "Gue apal sama Lo, Lo gak pernah ngerokok kalo lo lagi baik baik aja. Jadi, sekarang Lo lagi gak baik baik aja kan" ucap Nathan memandang langit

"Sok tahu, gue emang lagi pengen aja" jawab Atha enteng

Nathan tersenyum sinis. "Atha.. Atha.., Lo goblok apa gimana sih ha? Lo inget, Lo juga kayak gini pas elo ditinggal Fanya dulu. Dan gak mungkin dong sekarang Lo gini lagi karena Fanya? Sekarang kan Fanya udah balik, dan lo juga udah pacaran lagi"

"Dan Lo kayak gini karena Aluna" lanjut Nathan membuat Atha menoleh ke arahnya

"Lo apa apaan sih? Lo itu sama kayak yang lainnya. Suka banget ngomongin Aluna. Gue gak suka sama dia, gue udah punya Fanya ya kalau Lo lupa" balas Atha kesal

Nathan tertawa mendengar ucapan dari Atha. Sepupunya itu terlalu bodoh menurutnya. Entah jalan fikir yang bagaimana yang Atha punya.

"Lo terlalu egois Tha, Lo gak mau dengerin kata orang lain dan kata hati Lo sendiri. Coba Lo turunin ego Lo yang kelewat tinggi itu!! Fikirin baik baik dan tanya sama hati Lo sendiri. Aluna? Atau Fanya?" Ucap Nathan serius

"Terserah elo Tha. Tapi kalau Lo nanti sadar sama perasaan Lo, dan Aluna udah gak ada. Jangan pernah nyesel dengan ke egoisan Lo itu" Nathan masuk ke dalam kamar Atha dan berbaring di kasur

"Lo tahu Aluna dimana??" Tanya Atha

"Nggak" jawab Nathan singkat

"Gue nanya serius Nat, Aluna dimana?" Tanya Atha penasaran

"Apa pedulinya Lo sama Aluna?" Tanya Nathan membuat Atha mati kutu

"Lo kan sayang nya sama Fanya, ya urusin aja Fanya sana. Kenapa harus Lo peduliin Luna ha?" Ucap Nathan lagi

Kepalan tangan Atha mengeras. Dengan begitu kuat dia meninju tembok didepannya membuat Nathan tersenyum miring.

"Kelihatan sekarang, Lo makin jadi orang yang pengecut" ucap Nathan tertawa

Atha hanya diam melihat Nathan menutup matanya dan mulai tertidur di atas kasur milik Atha. Ada apa dengan dirinya ini, kenapa jadi sulit terkontrol.

Drrrtttt Drrrtttt

Ponsel Nathan berbunyi menandakan ada yang menelfon. Karena Nathan yang sudah terlelap, Atha mencoba mengangkat sambungan telefon yang tertera di layar ponsel bernama Zevan.

"Hallo Nat"

"Lo ada dimana?"

"Lo kesini sekarang ya, Aluna kritis"

Deg

"Nat?"

"Lo masih disana?"

"Hallo Nat Lo denger gue gak sih?"

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang